Cari Potensi Bisnis Franchise Bagi Pensiunan, Simak Dulu Ini
22 August 2023 |
21:29 WIB
Memasuki usia pensiun, seseorang perlu mempersiapkan berbagai hal sehingga dapat tetap produktif dan bisa mendapatkan penghasilan. Selain mengandalkan dana pensiun, tak sedikit yang mencoba memulai bisnis salah satunya adalah bisnis franchise atau kemitraan.
Apalagi usia pensiun bagi karyawan swasta berada di kisaran 55 tahun hingga 58 tahun beberapa bahkan ada yang menawarkan pensiun dini yang 10 tahun lebih cepat dari usia penisun normal. Padahal, pada usia tersebut seseorang masih dapat aktif dan produktif.
“Bisnis franchise bisa menjadi tawaran yang baik untuk mereka yang akan pensiun tetapi ingin tetap memiliki penghasilan setelah masa purna karya,” ujar Anang Sukandar Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI).
Baca juga: Intip Kunci Sukses Anita Feng Kembangkan Puluhan Cabang Franchise di Indonesia
Menurutnya, ada tiga model bisnis franchise atau kemitraan yang bisa menjadi pilihan bagi para penisunan yakni bisnis yang bergerak di bidang makanan dan minuman, bisnis retail, dan jasa.
Namun, dia mengingatkan bagi seseorang yang ingin memulai bisnis franchise harus ikut terlibat dalam operasional bisnis tersebut dan mendalami bisnis yang akan dijalankan. Sebab, bagaimanapun franchise merupakan sebuah bisnis dan bukan hanya sekadar investasi.
“Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi franchisee maka dia harus serius menjalankannya, jangan asal mau cepat jadi. Dia harus mengetahui operasionalnya, managemen, dan marketingnya sehingga bisnis tersebut berkembang,” tuturnya.
Anang bahkan menyindir para franchisor atau pemberi waralaba yang menawarkan peluang bisnis autopilot. Sebab, menurutnya saat seseorang ingin terjun ke dalam dunia bisnis, termasuk bisnis franchise tidak bisa langsung autopilot.
Apalagi ketika ada iming-iming autopilot, maka keuntungan yang bisa didapatkan oleh franchisee akan lebih minim. Padahal, ketika seseorang dapat terjun langsung menjadi owners operator dalam bisnisnya dan mengembangkan bisnis tersebut dengan baik, maka dia bisa mendapatkan keuntungan yang lebih berlipat.
Untuk memberi kesempatan bagi masyarakat termasuk karyawan dan pensiunan mendapatkan peluang bisnis franchise, Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) bersama Dyandra Promosindo kembali menggelar The 21st International Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) 2023 pada 25 hingga 27 Agustus 2023 bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City.
Terlebih bisnis franchise masih akan tetap memiliki prospek yang menjanjikan. Hal ini sejalan dengan laporan Franchising Economic Outlook 2023, yang mencatat output bisnis franchise untuk aktivitas ekonomi secara total akan meningkat sebesar 4,2% menjadi $860,1 miliar pada 2023, naik dari $825,4 miliar pada 2022.
Selain itu, diperkirakan bisnis franchise akan menambahkan sekitar 254.000 lapangan kerja pada 2023. Dengan pertumbuhan sebesar 3%, total lapangan kerja dalam industri waralaba diprediksi akan mencapai 8,7 juta sehingga berperan meningkatkan kemandirian ekonomi.
Direktur Utama Dyandra Promosindo Daswar Marpaung mengatakan dengan mengusung tema “Business Ideas to Inspire You”, pameran bertujuan memberikan inspirasi dan ide bisnis inovatif bagi semua peserta, termasuk para pensiunan dan calon pensiun.
IFRA Business Expo 2023 menargetkan lebih dari 55.000 pengunjung dengan 70 program bisnis, melibatkan lebih dari 35 jenis bisnis, serta mewadahi lebih dari 275 perusahaan dan 400 brands untuk berpartisipasi. Adapun target transaksi yang dibidik mencapai Rp1,65 triliun meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1 triliun.
Menariknya, dalam perhelatan IFRA kali ini, para peserta yang tertarik untuk mengikuti paket waralaba atau kemitraan yang ditawarkan, bisa langsung mengajukan pinjaman ke Bank Mandiri sebagai official financial services dalam IFRA 2023 ini.
Vice President Micro Personal Loan Group Bank Mandiri Puntuh Wijaya mengatakan bahwa pihaknya siap membantu menyalurkan berbagai jenis fasilitas kredit dan jasa perbankan (digital banking) kepada pebisnis maupun calon pebisnis (karyawan) yang ingin membuka usahanya di IFRA.
Puntuh sendiri banyak mengincar para karyawan maupun calon pensiunan. Pasalnya, banyak karyawan yang terlalu sibuk bekerja dan tidak terasa sudah memasuki usia pensiun. Memang akan ada uang pensiun yang didapatkan dari perusahaan tetapi jika tidak dimaksimalkan dengan baik, uang tersebut malah akan habis begitu saja.
“Maka kami berusaha membantu nasabah yang masih aktif untuk mulai memikirkan harus apa setelah pensiun, salah satunya dengan mengajak mengikuti kegiatan IFRA, dan kami siap membnatu financial terutama untuk yang payrolnya melalui Bank Mandiri,” tuturnya.
Adapun untuk pinjaman yang bisa didapatkan oleh calon nasabah maksimal Rp500 juta untuk pendanaan KUR dengan bunga maksimal 6% per tahun, serta pendanaan konsumtif untuk karyawan dengan pinjaman maksimal Rp1,5 miliar dan bunga mulai dari 10% per tahun.
Pelaksanaan IFRA pada tahun ini tidak hanya digelar secara offline selama 3 hari tetapi juga online dalam kurun waktu 1 bulan sehingga para pengunjung masih bisa tetap memilih paket-paket franchise atau kemitraan yang ditawarkan oleh peserta IFRA selama sebulan ke depan.
Baca juga: 7 Franchise Makanan Korea dengan Modal Kecil, Ada Holdak Indonesia dan Kimbap Ina
Editor : Puput Ady Sukarno
Apalagi usia pensiun bagi karyawan swasta berada di kisaran 55 tahun hingga 58 tahun beberapa bahkan ada yang menawarkan pensiun dini yang 10 tahun lebih cepat dari usia penisun normal. Padahal, pada usia tersebut seseorang masih dapat aktif dan produktif.
“Bisnis franchise bisa menjadi tawaran yang baik untuk mereka yang akan pensiun tetapi ingin tetap memiliki penghasilan setelah masa purna karya,” ujar Anang Sukandar Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI).
Baca juga: Intip Kunci Sukses Anita Feng Kembangkan Puluhan Cabang Franchise di Indonesia
Menurutnya, ada tiga model bisnis franchise atau kemitraan yang bisa menjadi pilihan bagi para penisunan yakni bisnis yang bergerak di bidang makanan dan minuman, bisnis retail, dan jasa.
Namun, dia mengingatkan bagi seseorang yang ingin memulai bisnis franchise harus ikut terlibat dalam operasional bisnis tersebut dan mendalami bisnis yang akan dijalankan. Sebab, bagaimanapun franchise merupakan sebuah bisnis dan bukan hanya sekadar investasi.
“Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi franchisee maka dia harus serius menjalankannya, jangan asal mau cepat jadi. Dia harus mengetahui operasionalnya, managemen, dan marketingnya sehingga bisnis tersebut berkembang,” tuturnya.
Anang bahkan menyindir para franchisor atau pemberi waralaba yang menawarkan peluang bisnis autopilot. Sebab, menurutnya saat seseorang ingin terjun ke dalam dunia bisnis, termasuk bisnis franchise tidak bisa langsung autopilot.
Apalagi ketika ada iming-iming autopilot, maka keuntungan yang bisa didapatkan oleh franchisee akan lebih minim. Padahal, ketika seseorang dapat terjun langsung menjadi owners operator dalam bisnisnya dan mengembangkan bisnis tersebut dengan baik, maka dia bisa mendapatkan keuntungan yang lebih berlipat.
Untuk memberi kesempatan bagi masyarakat termasuk karyawan dan pensiunan mendapatkan peluang bisnis franchise, Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) bersama Dyandra Promosindo kembali menggelar The 21st International Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) 2023 pada 25 hingga 27 Agustus 2023 bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City.
Terlebih bisnis franchise masih akan tetap memiliki prospek yang menjanjikan. Hal ini sejalan dengan laporan Franchising Economic Outlook 2023, yang mencatat output bisnis franchise untuk aktivitas ekonomi secara total akan meningkat sebesar 4,2% menjadi $860,1 miliar pada 2023, naik dari $825,4 miliar pada 2022.
Selain itu, diperkirakan bisnis franchise akan menambahkan sekitar 254.000 lapangan kerja pada 2023. Dengan pertumbuhan sebesar 3%, total lapangan kerja dalam industri waralaba diprediksi akan mencapai 8,7 juta sehingga berperan meningkatkan kemandirian ekonomi.
Direktur Utama Dyandra Promosindo Daswar Marpaung mengatakan dengan mengusung tema “Business Ideas to Inspire You”, pameran bertujuan memberikan inspirasi dan ide bisnis inovatif bagi semua peserta, termasuk para pensiunan dan calon pensiun.
IFRA Business Expo 2023 menargetkan lebih dari 55.000 pengunjung dengan 70 program bisnis, melibatkan lebih dari 35 jenis bisnis, serta mewadahi lebih dari 275 perusahaan dan 400 brands untuk berpartisipasi. Adapun target transaksi yang dibidik mencapai Rp1,65 triliun meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1 triliun.
Menariknya, dalam perhelatan IFRA kali ini, para peserta yang tertarik untuk mengikuti paket waralaba atau kemitraan yang ditawarkan, bisa langsung mengajukan pinjaman ke Bank Mandiri sebagai official financial services dalam IFRA 2023 ini.
Vice President Micro Personal Loan Group Bank Mandiri Puntuh Wijaya mengatakan bahwa pihaknya siap membantu menyalurkan berbagai jenis fasilitas kredit dan jasa perbankan (digital banking) kepada pebisnis maupun calon pebisnis (karyawan) yang ingin membuka usahanya di IFRA.
Puntuh sendiri banyak mengincar para karyawan maupun calon pensiunan. Pasalnya, banyak karyawan yang terlalu sibuk bekerja dan tidak terasa sudah memasuki usia pensiun. Memang akan ada uang pensiun yang didapatkan dari perusahaan tetapi jika tidak dimaksimalkan dengan baik, uang tersebut malah akan habis begitu saja.
“Maka kami berusaha membantu nasabah yang masih aktif untuk mulai memikirkan harus apa setelah pensiun, salah satunya dengan mengajak mengikuti kegiatan IFRA, dan kami siap membnatu financial terutama untuk yang payrolnya melalui Bank Mandiri,” tuturnya.
Adapun untuk pinjaman yang bisa didapatkan oleh calon nasabah maksimal Rp500 juta untuk pendanaan KUR dengan bunga maksimal 6% per tahun, serta pendanaan konsumtif untuk karyawan dengan pinjaman maksimal Rp1,5 miliar dan bunga mulai dari 10% per tahun.
Pelaksanaan IFRA pada tahun ini tidak hanya digelar secara offline selama 3 hari tetapi juga online dalam kurun waktu 1 bulan sehingga para pengunjung masih bisa tetap memilih paket-paket franchise atau kemitraan yang ditawarkan oleh peserta IFRA selama sebulan ke depan.
Baca juga: 7 Franchise Makanan Korea dengan Modal Kecil, Ada Holdak Indonesia dan Kimbap Ina
Editor : Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.