Teks Proklamasi Tulisan Tangan Soekarno Tidak Ikut Upacara Peringatan Kemerdekaan Tahun Ini, Kenapa?
18 August 2023 |
05:51 WIB
Selama tiga tahun terakhir, dalam setiap gelaran Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), teks atau naskah proklamasi kemerdekaan yang berupa tulisan tangan Ir. Soekarno, selalu hadir dan ikut serta dalam upacara sakral yang digelar tiap 17 Agustus di Istana Merdeka.
Kehadiran teks proklamasi asli tulisan tangan Bung Karno, sapaan akrab Ir. Soekarno tersebut untuk disandingkan dengan Bendera Pusaka Merah Putih hasil jahitan Fatmawati, istri Presiden Soekarno, sebagai bendera pertama yang dikibarkan saat Indonesia merdeka dari penjajahan Jepang tahun 1945.
Namun demikian, menurut informasi yang diperoleh Hypeabis.id, pada acara Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI kali ini, naskah tersebut absen untuk hadir di Istana Merdeka dalam Upacara Negara.
Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Andi Kasman membenarkan informasi bahwa tahun ini teks proklamasi asli tulisan tangan Ir. Soekarno tidak ikut upacara negara di istana.
Baca juga: Hypereport Kemerdekaan: Kisah Lukisan Karya Henk Ngantung, Diincar Soekarno & Jadi Saksi Bisu Detik-detik Proklamasi
"Iya benar tahun ini naskah proklamasi tidak diagendakan dibawa ke Istana Merdeka untuk Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia," ujarnya kepada Hypeabis.id, Kamis (17/08/2023).
Pihaknya mengakui bahwa selama tiga tahun terakhir ANRI dan Sekretariat Presiden, satuan organisasi di Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, telah bersama-sama menyiapkan upacara penghantaran pusaka bangsa tulisan tangan Bung Karno untuk ikut dalam prosesi suci Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus.
Andi Kasman menyatakan bahwa absennya teks proklamasi Bung Karno tersebut lantaran demi menjaga kelestarian arsip bersangkutan, dikarenakan akhir-akhir ini suhu dan kelembaban udara di Provinsi DKI Jakarta yang sangat tinggi, sehingga dikhawatirkan dapat merusak fisik teks proklamasi itu jika dibawa keluar dari ruangan khusus penyimpanannya yang berada di ANRI.
"Untuk menjaga kelestarian arsip. Karena akhir-akhir ini suhu dan kelembaban Jakarta yang sangat tinggi. Dikawatirkan arsip itu jika dibawa keluar dari ruang khusus ANRI akan mengganggu kondisi fisik arsip tersebut," ujarnya.
Menurutnya hal itu juga sudah melalui kesepakatan dengan pihak Sekretariat Presiden, mengingat arsip tersebut sangat unik dan perlu perawatan khusus, sehingga pada peringatan HUT kemerdekaan tahun ini tidak dibawa ke Istana Merdeka.
"Sudah ada kesepakatan dengan Setpres, mengingat arsip tulisan Bung Karno itu betul-betul sangat unik dan perlu perawatan khusus, sehingga tidak setiap tahun akan dibawa ke istana," ujarnya.
Andi Kasman pun memastikan bahwa saat ini kondisi naskah proklamasi yang merupakan bukti sejarah perjuangan bangsa dan sangat berharga itu, saat ini dalam kondisi yang terawat dengan sangat baik. Naskah tersebut saat ini tersimpan dengan super aman di ruangan khusus yang dimiliki ANRI, dengan teknologi tercanggih yang mampu menjaga suhu dan kelembaban udara selalu dalam kondisi tertentu.
Selain terawat baik, dia menegaskan bahwa teks proklamasi tersebut saat ini juga berada dalam ruang khusus dengan pengamanan tingkat tinggi secara berlapis, baik dari sisi bangunan yang dibuat khusus, maupun dengan sistem pengamanan petugas keamanan maupun teknologi canggih lainnya untuk menjaga keamanan arsip negara yang sangat berharga tersebut.
“Khusus untuk arsip negara yang sangat vital bagi negara bisa kami pastikan itu disimpan dalam ruangan khusus. Lemarinya tahan api dan kalau ditembak kena peluru pun tidak akan hancur. Apalagi ini teks proklamasi sebagai awal kemerdekaan bangsa ini,” ujarnya.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi canggih dalam upaya mendukung penyimpanan arsip negara tersebut sudah dilakukan oleh ANRI sejak tahun 1980-an. Namun untuk kehadiran ruangan khusus bagi arsip vital negara itu sengaja dirancang secara khusus sejak tahun 2000-an.
“Kalau penggunaan teknologi canggihnya kita sudah gunakan sejak tahun 80-an, namun untuk ruangan khusus bagi arsip vital negara, seperti teks proklamasi itu kita sengaja bangun sejak tahun 2000-an. Bangunannya baru, kita rancang dindingnya double wall tahan api tahan peluru. Jadi bagi lembaga negara yang wajib menyerahkan asrsipnya kepada ANRI untuk tidak perlu khawatir akan keamanannya,” katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor : M R Purboyo
Kehadiran teks proklamasi asli tulisan tangan Bung Karno, sapaan akrab Ir. Soekarno tersebut untuk disandingkan dengan Bendera Pusaka Merah Putih hasil jahitan Fatmawati, istri Presiden Soekarno, sebagai bendera pertama yang dikibarkan saat Indonesia merdeka dari penjajahan Jepang tahun 1945.
Penampakan naskah proklamasi asli tulisan tangan Ir. Soekarno. Sumber : Munasprok.go.id
Namun demikian, menurut informasi yang diperoleh Hypeabis.id, pada acara Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI kali ini, naskah tersebut absen untuk hadir di Istana Merdeka dalam Upacara Negara.
Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Andi Kasman membenarkan informasi bahwa tahun ini teks proklamasi asli tulisan tangan Ir. Soekarno tidak ikut upacara negara di istana.
Baca juga: Hypereport Kemerdekaan: Kisah Lukisan Karya Henk Ngantung, Diincar Soekarno & Jadi Saksi Bisu Detik-detik Proklamasi
"Iya benar tahun ini naskah proklamasi tidak diagendakan dibawa ke Istana Merdeka untuk Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia," ujarnya kepada Hypeabis.id, Kamis (17/08/2023).
Pihaknya mengakui bahwa selama tiga tahun terakhir ANRI dan Sekretariat Presiden, satuan organisasi di Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, telah bersama-sama menyiapkan upacara penghantaran pusaka bangsa tulisan tangan Bung Karno untuk ikut dalam prosesi suci Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus.
Mesin Ketik yang digunakan untuk mengetik naskah proklamasi dari naskah aslinya yang diumuskan oleh Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo. Sumber : Munasprok.go.ig
Andi Kasman menyatakan bahwa absennya teks proklamasi Bung Karno tersebut lantaran demi menjaga kelestarian arsip bersangkutan, dikarenakan akhir-akhir ini suhu dan kelembaban udara di Provinsi DKI Jakarta yang sangat tinggi, sehingga dikhawatirkan dapat merusak fisik teks proklamasi itu jika dibawa keluar dari ruangan khusus penyimpanannya yang berada di ANRI.
"Untuk menjaga kelestarian arsip. Karena akhir-akhir ini suhu dan kelembaban Jakarta yang sangat tinggi. Dikawatirkan arsip itu jika dibawa keluar dari ruang khusus ANRI akan mengganggu kondisi fisik arsip tersebut," ujarnya.
Menurutnya hal itu juga sudah melalui kesepakatan dengan pihak Sekretariat Presiden, mengingat arsip tersebut sangat unik dan perlu perawatan khusus, sehingga pada peringatan HUT kemerdekaan tahun ini tidak dibawa ke Istana Merdeka.
"Sudah ada kesepakatan dengan Setpres, mengingat arsip tulisan Bung Karno itu betul-betul sangat unik dan perlu perawatan khusus, sehingga tidak setiap tahun akan dibawa ke istana," ujarnya.
Andi Kasman pun memastikan bahwa saat ini kondisi naskah proklamasi yang merupakan bukti sejarah perjuangan bangsa dan sangat berharga itu, saat ini dalam kondisi yang terawat dengan sangat baik. Naskah tersebut saat ini tersimpan dengan super aman di ruangan khusus yang dimiliki ANRI, dengan teknologi tercanggih yang mampu menjaga suhu dan kelembaban udara selalu dalam kondisi tertentu.
Naskah Proklamasi yang telah di ketik oleh Sayuti Maslik dari naskah aslinya yang telah dirumuskan oleh Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo. Sumber : Munasprok.go.id
Selain terawat baik, dia menegaskan bahwa teks proklamasi tersebut saat ini juga berada dalam ruang khusus dengan pengamanan tingkat tinggi secara berlapis, baik dari sisi bangunan yang dibuat khusus, maupun dengan sistem pengamanan petugas keamanan maupun teknologi canggih lainnya untuk menjaga keamanan arsip negara yang sangat berharga tersebut.
“Khusus untuk arsip negara yang sangat vital bagi negara bisa kami pastikan itu disimpan dalam ruangan khusus. Lemarinya tahan api dan kalau ditembak kena peluru pun tidak akan hancur. Apalagi ini teks proklamasi sebagai awal kemerdekaan bangsa ini,” ujarnya.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi canggih dalam upaya mendukung penyimpanan arsip negara tersebut sudah dilakukan oleh ANRI sejak tahun 1980-an. Namun untuk kehadiran ruangan khusus bagi arsip vital negara itu sengaja dirancang secara khusus sejak tahun 2000-an.
“Kalau penggunaan teknologi canggihnya kita sudah gunakan sejak tahun 80-an, namun untuk ruangan khusus bagi arsip vital negara, seperti teks proklamasi itu kita sengaja bangun sejak tahun 2000-an. Bangunannya baru, kita rancang dindingnya double wall tahan api tahan peluru. Jadi bagi lembaga negara yang wajib menyerahkan asrsipnya kepada ANRI untuk tidak perlu khawatir akan keamanannya,” katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor : M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.