Kecemasan dan menghindari tugas bukanlah bentuk kemalasan pada penderita ADHD melainkan sistem perlindungan diri. (Photo by cottonbro from Pexels)

4 Mitos tentang ADHD, Bukan Sekadar Kurang Motivasi Apalagi Malas

28 July 2021   |   17:08 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Sangat mudah untuk melihat mengapa banyak orang percaya bahwa attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) hanyalah alasan untuk orang-orang yang malas. Apalagi ADHD sering terlihat seperti kurangnya kemauan seseorang untuk aktif padahal sebenarnya tidak.

Setiap orang yang memiliki gangguan ini bisa saja menjalankan pekerjaan tertentu atau tetap aktif sehari-hari, tetapi untuk aktivitas tertentu akan cukup sulit bagi mereka untuk memperhatikan, memprioritaskan tugas, menjaga fokus, mengelola emosi dan menjaga beberapa hal dalam pikiran sekaligus.

Mereka mungkin sangat fokus pada olahraga yang mereka sukai, bermain video game, membuat karya seni, bermain musik atau memperbaiki mesin mobil. Namun mereka tidak dapat menunjukkan fokus dan manajemen diri yang sama untuk tugas sekolah atau pekerjaan mereka.

Dilansir melalui adhdawarenessmonth.org, ADHD benar-benar merupakan masalah dengan dinamika kimia otak dan tidak di bawah kendali sukarela. Orang dengan ADHD dapat menjadi malas atau kurang motivasi dari waktu ke waktu, tetapi bukan ini alasan untuk kendala yang mereka alami.

Sekarang kita akan mematahkan kesalahpahaman paling umum tentang apa artinya hidup dengan ADHD. Berikut 4 mitos dan fakta tentang ADHD.
 

1. Mitos: ADHD adalah gangguan yang dibuat-buat

ADHD adalah gangguan "tidak terlihat" karena tidak memiliki gejala fisik yang terlihat pada tubuh. Karena itu beberapa orang percaya ADHD bukan kondisi yang nyata, tidak sedikit juga yang percaya kalau ini adalah gangguan yang sengaja diciptakan oleh industri farmasi untuk menghasilkan keuntungan.

Menurut Healthline, komunitas medis pertama kali mengidentifikasi ADHD pada tahun 1980. Mereka menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan individu yang tidak bisa menjaga fokus pada satu hal.

Penelitian yang berkembang juga menghubungkan ADHD dengan masalah fisik, mental, dan gaya hidup lainnya.

Singkatnya, ADHD adalah gangguan mental yang nyata. Jika tidak diobati, dapat memiliki konsekuensi serius yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang.


2. Mitos: Orang dengan ADHD kurang cerdas

Anak-anak dan orang dewasa dengan ADHD cenderung mudah lupa, lalai, atau membuat kesalahan yang ceroboh. Beberapa orang salah mengira perilaku ini karena kurangnya kecerdasan. Ini tidak benar.

Studi menunjukkan bahwa kebanyakan individu dengan ADHD memiliki kecerdasan rata-rata. Sebuah penelitian pada orang dewasa dengan ADHD menunjukkan ada sedikit perbedaan dalam kecerdasan orang dengan ADHD dibandingkan dengan orang lain.

Secara produktifitas, anak-anak dengan ADHD sering kali tertinggal daripada rekan-rekan mereka di sekolah. Hal ini terjadi karena mereka kesulitan untuk tetap fokus, memperhatikan detail, dan menyelesaikan tugas.

Namun, prestasi akademik mereka bukan karena kurangnya kecerdasan. Dengan manajemen yang tepat, individu dengan ADHD juga berpotensi mencapai kesuksesan akademis.


3. Mitos: Orang dengan ADHD malas dan kurang motivasi

Seringkali, orang dengan ADHD mungkin dianggap malas atau kurang motivasi. Mereka kesulitan melakukan aktivitas yang tidak mereka sukai. Ini terjadi bahkan jika tugas-tugas itu adalah pekerjaan prioritas.

Misalnya, seorang anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan menyelesaikan pekerjaan rumah untuk mata pelajaran yang tidak menarik. Namun, mereka tidak memiliki masalah untuk fokus pada video gim favorit.

Orang dewasa dengan ADHD dapat membuat kesalahan ceroboh di tempat kerja atau menghindari tugas yang tidak menyenangkan. Hal ini tentu dapat menambah beban kerja bagi rekan kerja mereka.

Meninggalkan pekerjaan yang belum selesai tidak disengaja dan kesulitan menyelesaikan tugas dengan benar adalah gejala khas dari kondisi ADHD. Dengan pengalihan, penguatan positif, dan manajemen yang tepat, seseorang dengan ADHD dapat menyelesaikan tugas apa pun.


4. Mitos: Orang dengan ADHD lalai dan tidak bertanggung jawab

Seseorang dengan ADHD mungkin sering melupakan barang-barang penting. Mereka mungkin kehilangan kunci mereka atau lupa janji secara teratur.

Kurangnya organisasi secara umum membuatnya tampak seolah-olah orang tersebut tidak peduli atau tidak berusaha untuk bertanggung jawab. Sekali lagi, penting untuk diingat bahwa individu dengan ADHD memiliki gangguan neurologis yang memengaruhi kemampuan mereka untuk tetap teratur.

Seperti semua gejala ADHD lainnya, manajemen yang tepat dapat membantu mereka untuk menjadi lebih baik.

Orang dengan ADHD menderita kurangnya perhatian, hiperaktif, kurangnya organisasi, dan kesulitan menyelesaikan tugas. Karakteristik ini dapat membuatnya tampak seperti orang dengan ADHD tidak bertanggung jawab.

Perlu diingat sekali lagi, ADHD adalah kondisi medis yang mempengaruhi aktivitas dan fungsi sehari-hari seseorang. Orang dengan ADHD tidak dengan sengaja memilih untuk berperilaku buruk di tempat kerja atau sekolah.



Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Waduh, Peretas Sebarkan Malware di Aplikasi Obrolan Discord

BERIKUTNYA

Instagram Proteksi Remaja dari Kejahatan Siber, Hore Bebas Berekspresi!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: