Ilustrasi air purifier (Sumber gambar: Samsung)

5 Hal yang Harus Diperhatikan sebelum Membeli Air Purifier

13 August 2023   |   08:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Isu tentang memburuknya kualitas udara di Jakarta menguat beberapa hari belakangan ini. Bahkan, dalam beberapa foto yang tersebar di media sosial, polusi udara Jakarta menyebabkan jarak pandang menurun karena adanya kabut. Kondisi ini membuat kualitas udara di ibu kota termasuk ke dalam kategori yang tidak sehat.

Berdasarkan data Air Quality Index (AQI) per 13 Agustus 2023, kualitas udara Jakarta berada di angka 132 dan termasuk ke dalam tidak sehat terutama bagi kelompok yang sensitif terhadap polusi udara. 

IQAir menyatakan bahwa PM2.5 masih menjadi polutan utama Jakarta dengan konsentrasi sebanyak 48 mikrogram per normal meter kubik. Angka tersebut 9,6 kali lebih banyak daripada nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Polusi Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif, Kenali Bahayanya

Meski demikian, Jakarta bukan satu-satunya kota dengan kualitas udara yang buruk. Ada sejumlah wilayah lain yang tercatat memiliki kualitas udara yang buruk diantaranya Tangerang Selatan yang berada di angka 188, Kota Pontianak di angka 171, Kota Medan di angka 167, dan Jambi di angka 157.

Di tengah kondisi seperti ini, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari polusi udara seperti memakai masker, mengurangi aktivitas di luar ruangan, hingga menggunakan air purifier. Banyak orang kini mulai menggunakan air purifier yang memiliki fungsi membersihkan udara.

Berbeda dengan air conditioner (AC), air purifier tidak mendinginkan ruangan seperti AC, melainkan mengeluarkan udara yang segar dan sudah bersih atau bebas polusi. Dengan alat ini, partikel alergen atau penyebab alergi dapat dihilangkan, sehingga kalian tidak perlu khawatir lagi mengenai penyakit asma atau alergi lainnya.

Bagi kalian yang ingin mencoba membeli air purifier, berikut adalah 5 hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu.


1. Kenali Jenis Pembersih Udara

Sebelum membeli, pastikan kalian memilih air purifier terbaik yang sesuai dengan kebutuhan, seperti perlindungan asap atau untuk perlindungan terhadap alergi. Di pasaran, ada sejumlah jenis air purifier yang bisa dipilih, yakni HEPA, plasmacluster, carbon filter, ionizer, hingga UV light generator. Masing-masing dari jenis air purifier tersebut punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Pembersih udara dengan filter karbon, misalnya. Penjernih udara ini merupakan produk pembersih yang menggunakan sistem prefilter dan sangat berguna untuk menghilangkan bau dengan cepat. Jika ingin menggunakannya, perhatikan ketebalan dan ukuran filternya. Sebab, jika carbon filter air purifier ini tipis, penyaringan udara jadi kurang efektif.
 

Ilustrasi air purifier (Sumber gambar: Nubelson Fernandes/Unsplash)

Ilustrasi air purifier (Sumber gambar: Nubelson Fernandes/Unsplash)


2. Perhatikan Efisiensi Energinya

Efisiensi energi air purifier berkaitan dengan jumlah tenaga yang digunakan dalam membuat udara jadi bersih dan sehat. Sebaiknya kalian memilih produk penjernih udara dengan daya listrik 50-200 Watt. Sebab, semakin besar watt yang digunakan, maka semakin besar pula daya yang digunakan untuk membersihkan udara meski akan berpengaruh pada tagihan listrik yang akan kalian bayar.
 

3. Cakupan Pembersihan Udara

Penting untuk memilih air purifier terbaik yang memiliki cakupan membersihkan udara cukup luas yang dilihat dari nilai CADR (Clean Air Delivery Rate). Sebagai gambaran, untuk ruangan sebesar 30 meter persegi, kalian membutuhkan penjernih udara dengan nilai CADR sebesar 200.

Semakin tinggi nilai CADR dari sebuah air purifier, maka semakin efektif pula kerja alat dalam menjernihkan dan membersihkan udara. Itu sebabnya, pilihlah air purifier dengan nilai CADR yang tinggi.

Meski begitu, kalian harus melakukan perawatan berkala pada beberapa komponennya seperti filter dan tangki. Air purifier perlu dibersihkan minimal sebulan sekali dan penggantian filter perlu dilakukan dalam enam bulan sekali. Sebab, jika tidak rajin membersihkannya, air purifier tidak akan mampu menunjukkan performa terbaiknya.


4. Perhatikan Nilai ACH

Selain perlu memperhatikan nilai CADR untuk memperhitungkan tingkat efektivitas pembersih udara dalam menjernihkan udara, kalian juga perlu memperhatikan nilai ACH yang merupakan singkatan dari Air Changes per Hour yang merupakan salah satu karakteristik paling penting dari sebuah air purifier.

ACH ini menandakan seberapa besar udara bisa berganti di dalam ruangan setiap jamnya. Kalian dapat melihat informasi mengenai ACH ini di dekat informasi ukuran ruangan dari air purifier. Semakin besar nilai ACH, maka semakin bagus pula kualitas suatu air purifier.


5. Cek Kapasitasnya

Tips membeli air purifier terbaik berikutnya adalah memperhatikan kapasitas yang diproduksi. Pastikan bahwa kalian sudah mengetahui kapasitas penjernihan udara sebelum membeli, termasuk memastikan air purifier yang dipilih mampu membersihkan udara dalam ruangan berukuran besar.

Misalnya, jika kalian ingin membersihkan udara di ruangan berukuran 5x5 meter, pilihlah air purifier terbaik yang bisa membersihkan udara untuk ruangan berukuran 10x10 meter. Hal ini bertujuan agar proses pembersihan udara menjadi lebih cepat sehingga lebih bersih dan sehat.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

5 Rekomendasi OOTD Kebaya dengan Sneakers, Anggun sekaligus Stylish!

BERIKUTNYA

Sering Terjebak Macet? Hati-hati dengan Traffic Stress Syndrome

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: