Pesan Penting Bintang NBA Stephen Howard & Crystal Langhorne untuk Pebasket Muda Indonesia
11 August 2023 |
22:21 WIB
Dua legenda basket dunia, Stephen Howard dan Crystal Langhorne terbang ke Jakarta untuk berbagi cerita tentang seluk beluk kariernya sebagai pebasket NBA dan WNBA. Dua pebasket yang naik daun pada 1990-an ini menyambangi @america di Pacific Place Mall, Jakarta Pusat pada Jumat (11/8/2023).
Mereka jauh-jauh datang untuk menemui penggemar basket di Indonesia. Di sana, keduanya bercerita, berbagi kesan, dan memberi pesan-pesan tentang kehidupan yang bisa dijadikan pelajaran untuk para pebasket muda Tanah Air.
Baca juga: Keren, Pebasket Putri Asal Indonesia ini Terpilih Ikut Jr. NBA Showcase
Stephen Howard langsung membuka diskusi dengan pentingnya menerima dan merangkul rasa gagal. Sebagai seorang atlet, kalah dan menang merupakan makanan sehari-hari baginya. Saat muda, dia merasa menggebu-gebu untuk selalu menang. Maka saat gagal menghampirinya, rasa kecewa dan tidak ingin mencoba lagi akan timbul. Namun begitu, dia berpesan ketimbang marah dengan keadaan, rasa gagal itu justru perlu dirangkul.
“Saya pun benci dengan kegagalan. Akan tetapi hidup ini semuanya tentang perspekstif. Termasuk bagaimana kita melihat dan menghadapi kegagalan. Satu hal yang perlu kamu ketahui adalah semua orang di dunia ini pernah gagal dalam hidupnya. Jangan biarkan gagal menyiksa kita, berjuang dan hadapi prosesnya," katanya.
Menurut Howard, tak semua orang mudah menghadapi rasa gagal apalagi saat masih berusia muda. Rasa kecewa dan ragu pada diri merupakan hal yang alami terjadi. Namun, dia mengingatkan bahwa hal terbesar yang memengaruhi keberhasilan selalu datang dari dalam diri sendiri.
“Saya pun masih sering meragukan diri saya setiap saat. Tapi saya mencoba untuk mengubah keraguan itu menjadi kalimat positif di kepala saya. Karena saya yakin, apa yang saya bicarakan pada diri saya akan memengaruhi diri saya sendiri,” ujarnya.
Dia juga menyebut, setiap atlet harus berusaha membangun energi positif untuk kepentingan dirinya yang akan berpengaruh pada performa dan orang sekelilingnya sebagai tim. “Berhenti mengucap aku tidak bisa, aku tidak terlalu baik, aku tidak cukup baik, dan segala pikiran yang hanya mengacaukanmu. Penuhi dirimu dengan orang-orang berpikiran positif di sekitarmu,” katanya.
Bagaimanapun, lanjutnya, akan selalu ada orang-orang yang meragukan mimpi-mimpi para atlet muda. Sehingga diri sendiri harus mampu menjadi fondasi utama untuk menciptakan tempat aman dan rasa percaya.
Selama menempuh karier basket sejak 1988, dia merasa olahraga sudah mampu membawanya pada banyak hal tak bernilai tentang ragam pelajaran hidup yang dapat dipetik dan diaplikasikan pada aspek kehidupan lain. Stephen mencotohkan ragam kemampuan tersebut antara lain berinteraksi, bekerja sama, menerima perbedaan, merangkul kekalahan, dan lainnya.
Eks Women NBA yang memulai kiprah basketnya sejak masa SMA, Crystal Langhorne juga memberi pesan-pesan terkait pentingnya anak muda untuk berfokus pada tujuannya. Baginya, atlet tak harus menjadi orang yang berteriak paling kencang untuk memberikan dampak. Hal terpenting adalah fokus pada diri sendiri dan membersamai orang-orang yang mau mendukung mimpi para atlet.
“Untuk pemain muda, saya tahu ada banyak suara di luar sana. Mungkin suara paling banyak saat ini datang dari media soial, bukan teman atau keluargamu. Fokuslah melihat siapa dirimu, apa yang kamu mau, dan berusaha yang terbaik untuk melewati proses dan mencapainya,” ujarnya.
Menurut Langhorne, hampir mustahil apabila di luar sana tak ada orang yang berkeinginan menjegal mimpi orang lain. Dengan segala upaya, hal yang mungkin dilakukan adalah berusaha menutup celah dari orang yang ingin menghancurkan mimpi kita. Salah satunya adalah fokus dan selalu memberi afirmasi positif pada diri sendiri.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Mereka jauh-jauh datang untuk menemui penggemar basket di Indonesia. Di sana, keduanya bercerita, berbagi kesan, dan memberi pesan-pesan tentang kehidupan yang bisa dijadikan pelajaran untuk para pebasket muda Tanah Air.
Baca juga: Keren, Pebasket Putri Asal Indonesia ini Terpilih Ikut Jr. NBA Showcase
Stephen Howard langsung membuka diskusi dengan pentingnya menerima dan merangkul rasa gagal. Sebagai seorang atlet, kalah dan menang merupakan makanan sehari-hari baginya. Saat muda, dia merasa menggebu-gebu untuk selalu menang. Maka saat gagal menghampirinya, rasa kecewa dan tidak ingin mencoba lagi akan timbul. Namun begitu, dia berpesan ketimbang marah dengan keadaan, rasa gagal itu justru perlu dirangkul.
“Saya pun benci dengan kegagalan. Akan tetapi hidup ini semuanya tentang perspekstif. Termasuk bagaimana kita melihat dan menghadapi kegagalan. Satu hal yang perlu kamu ketahui adalah semua orang di dunia ini pernah gagal dalam hidupnya. Jangan biarkan gagal menyiksa kita, berjuang dan hadapi prosesnya," katanya.
Stephen Howard dan Crystal Langhorne (Sumber gambar: Indah Permata Hat/Hypeabis.id)
“Saya pun masih sering meragukan diri saya setiap saat. Tapi saya mencoba untuk mengubah keraguan itu menjadi kalimat positif di kepala saya. Karena saya yakin, apa yang saya bicarakan pada diri saya akan memengaruhi diri saya sendiri,” ujarnya.
Dia juga menyebut, setiap atlet harus berusaha membangun energi positif untuk kepentingan dirinya yang akan berpengaruh pada performa dan orang sekelilingnya sebagai tim. “Berhenti mengucap aku tidak bisa, aku tidak terlalu baik, aku tidak cukup baik, dan segala pikiran yang hanya mengacaukanmu. Penuhi dirimu dengan orang-orang berpikiran positif di sekitarmu,” katanya.
Bagaimanapun, lanjutnya, akan selalu ada orang-orang yang meragukan mimpi-mimpi para atlet muda. Sehingga diri sendiri harus mampu menjadi fondasi utama untuk menciptakan tempat aman dan rasa percaya.
Selama menempuh karier basket sejak 1988, dia merasa olahraga sudah mampu membawanya pada banyak hal tak bernilai tentang ragam pelajaran hidup yang dapat dipetik dan diaplikasikan pada aspek kehidupan lain. Stephen mencotohkan ragam kemampuan tersebut antara lain berinteraksi, bekerja sama, menerima perbedaan, merangkul kekalahan, dan lainnya.
Stephen Howard dan Crystal Langhorne (Sumber gambar: Indah Permata Hat/Hypeabis.id)
“Untuk pemain muda, saya tahu ada banyak suara di luar sana. Mungkin suara paling banyak saat ini datang dari media soial, bukan teman atau keluargamu. Fokuslah melihat siapa dirimu, apa yang kamu mau, dan berusaha yang terbaik untuk melewati proses dan mencapainya,” ujarnya.
Menurut Langhorne, hampir mustahil apabila di luar sana tak ada orang yang berkeinginan menjegal mimpi orang lain. Dengan segala upaya, hal yang mungkin dilakukan adalah berusaha menutup celah dari orang yang ingin menghancurkan mimpi kita. Salah satunya adalah fokus dan selalu memberi afirmasi positif pada diri sendiri.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.