Kontingen Indonesia Dievakuasi, Jambore Pramuka Dunia Tetap Lanjut & Akan Ditutup Konser K-Pop
08 August 2023 |
20:01 WIB
Seluruh Kontingen Indonesia yang mengikuti gelaran Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan telah berhasil dievakuasi. Proses pemindahan tersebut diiringi oleh cuaca yang masih cukup panas. Namun, mereka semua dipastikan sudah dalam kondisi yang aman.
Wakil Ketua Kwatir Nasional (Kwarnas) Pramuka Berthold Sinaulan mengatakan bahwa Kontingen Indonesia tiba dengan selamat di Asrama Universitas Wonkwang, Provinsi Jeollabuk. Proses pemindahan dari Bumi Perkemahan Sae Man-Geum berjalan sejak pagi pukul 08.00 waktu setempat.
Mengingat jumlah peserta Jambore yang banyak, proses evakuasi peserta tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Para peserta mesti bergantian memasuki bus untuk menuju ke tempat yang lebih aman. Namun, dia memastikan seluruh peserta dan pendamping dalam kondisi sehat.
“Saat ini seluruh anggota Kontingen Indonesia sudah aman di tempat penampungan,” ungkap Berthold kepada Hypeabis.id, Selasa (8/8).
Tempat penampungan sementara Kontingen Indonesia ada di Asrama Universitas Wonkwang, Provinsi Jeollabuk. Lokasi tersebut berjarak cukup jauh, yakni sekitar 40 kilometer dari bumi perkemahan awal.
Baca juga: Kabar Terbaru Evakuasi Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korsel, Imbas Topan Khanun
Terkait dengan penyelenggaraan Jambore, Berthold menyebut sejauh ini acara akan terus berjalan sebagaimana mestinya. Besok, 9 Agustus 2023, kegiatan Jambore masih akan terus berlanjut meski hari ini seluruh peserta telah dievakuasi dari titik utama perkemahan.
“Besok agendanya ialah kunjungan wisata ke beberapa tempat. Penutupan Jambore tetap sesuai jadwal, yakni 11 Agustus 2023,” imbuhnya.
Jadi, setelah dipindahkan, para peserta masih akan mengikuti beberapa acara Jambore hingga tanggal penutupan. Adapun, pada penutupan nanti, para peserta akan dihibur dengan penampilan K-Pop di salah satu stadion di sekitar Seoul.
Meskipun acara tetap berlanjut, kegiatan Jambore diperkirakan akan dilakukan dengan lebih berhati-hati. Sebab, wilayah tersebut masih dilanda cuaca ekstrem.
Kapusinfo Kwarnas Adi Pamungkas mengatakan bahwa besok pagi kegiatan akan mulai berjalan lagi. Namun, tentunya akan ada penyesuaian setelah kondisinya yang terjadi. Kontingen Indonesia termasuk ke dalam negara yang belum menarik pesertanya meski kawasan perkemahan dilanda gelombang panas. Mereka tetap bersemangat dan mengikuti acara Jambore dengan semarak.
Akan tetapi, akhirnya Kontingen Indonesia bersama seluruh peserta terpaksa harus dipindahkan dari arena Jambore. Penyebabnya adalah Topan Khanun yang diprediksi akan melintas area Jambore pada 9-10 Agustus 2023.
Pemerintah Korea Selatan juga akhirnya memutuskan untuk memindahkan seluruh 39.000 peserta dari 155 negara ke lokasi yang lebih aman. Kontingen Indonesia bersama beberapa kontingen negara lainnya mendapatkan tempat penampungan di Asrama Universitas Wonkwang.
Sampai saat ini memang belum ada tanda-tanda bahwa agenda Jambore akan dihentikan. Pihak Korsel tetap bertekad mengadakan kegiatan Pramuka sedunia ini hingga selesai meski penyelenggaraannya banyak disorot karena cuaca ekstrem sedang melanda negara tersebut. Beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura bahkan telah menarik pesertanya dari lokasi.
Baca juga: Sejarah Jambore Pramuka Dunia, Digelar Sejak 1920 dan Awal Mula Partisipasi Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Wakil Ketua Kwatir Nasional (Kwarnas) Pramuka Berthold Sinaulan mengatakan bahwa Kontingen Indonesia tiba dengan selamat di Asrama Universitas Wonkwang, Provinsi Jeollabuk. Proses pemindahan dari Bumi Perkemahan Sae Man-Geum berjalan sejak pagi pukul 08.00 waktu setempat.
Mengingat jumlah peserta Jambore yang banyak, proses evakuasi peserta tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Para peserta mesti bergantian memasuki bus untuk menuju ke tempat yang lebih aman. Namun, dia memastikan seluruh peserta dan pendamping dalam kondisi sehat.
“Saat ini seluruh anggota Kontingen Indonesia sudah aman di tempat penampungan,” ungkap Berthold kepada Hypeabis.id, Selasa (8/8).
Tempat penampungan sementara Kontingen Indonesia ada di Asrama Universitas Wonkwang, Provinsi Jeollabuk. Lokasi tersebut berjarak cukup jauh, yakni sekitar 40 kilometer dari bumi perkemahan awal.
Baca juga: Kabar Terbaru Evakuasi Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korsel, Imbas Topan Khanun
Kontingen Indonesia Tetap Ikuti Rangkaian Acara
Kontingen Indonesia yang mengikuti Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan (Sumber gambar: Dok Kwartir Nasional via Wakil Ketua Kwatir Nasional (Kwarnas) Pramuka Berthold Sinaulan)
“Besok agendanya ialah kunjungan wisata ke beberapa tempat. Penutupan Jambore tetap sesuai jadwal, yakni 11 Agustus 2023,” imbuhnya.
Jadi, setelah dipindahkan, para peserta masih akan mengikuti beberapa acara Jambore hingga tanggal penutupan. Adapun, pada penutupan nanti, para peserta akan dihibur dengan penampilan K-Pop di salah satu stadion di sekitar Seoul.
Meskipun acara tetap berlanjut, kegiatan Jambore diperkirakan akan dilakukan dengan lebih berhati-hati. Sebab, wilayah tersebut masih dilanda cuaca ekstrem.
Kapusinfo Kwarnas Adi Pamungkas mengatakan bahwa besok pagi kegiatan akan mulai berjalan lagi. Namun, tentunya akan ada penyesuaian setelah kondisinya yang terjadi. Kontingen Indonesia termasuk ke dalam negara yang belum menarik pesertanya meski kawasan perkemahan dilanda gelombang panas. Mereka tetap bersemangat dan mengikuti acara Jambore dengan semarak.
Akan tetapi, akhirnya Kontingen Indonesia bersama seluruh peserta terpaksa harus dipindahkan dari arena Jambore. Penyebabnya adalah Topan Khanun yang diprediksi akan melintas area Jambore pada 9-10 Agustus 2023.
Pemerintah Korea Selatan juga akhirnya memutuskan untuk memindahkan seluruh 39.000 peserta dari 155 negara ke lokasi yang lebih aman. Kontingen Indonesia bersama beberapa kontingen negara lainnya mendapatkan tempat penampungan di Asrama Universitas Wonkwang.
Sampai saat ini memang belum ada tanda-tanda bahwa agenda Jambore akan dihentikan. Pihak Korsel tetap bertekad mengadakan kegiatan Pramuka sedunia ini hingga selesai meski penyelenggaraannya banyak disorot karena cuaca ekstrem sedang melanda negara tersebut. Beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura bahkan telah menarik pesertanya dari lokasi.
Baca juga: Sejarah Jambore Pramuka Dunia, Digelar Sejak 1920 dan Awal Mula Partisipasi Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.