Pemindahan Kontingen Indonesia dari Lokasi Jambore Pramuka Dunia Diiringi Cuaca Panas
08 August 2023 |
18:14 WIB
1
Like
Like
Like
Proses pemindahan dan evakuasi Kontingan Indonesia dari lokasi Jambore Pramuka Sedunia di Korea Selatan diiringi cuaca panas. Wakil Ketua Kwatir Nasional (Kwarnas) Pramuka Berthold Sinaulan mengatakan cuaca hari ini, Selasa (08/08) cukup ekstrem.
Pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia di Korsel memang kembali terganggu setelah tersiar kabar lokasi mereka akan diterjang angin topan. Sebelumnya, di wilayah ini juga terkena gelombang panas yang membuat suhu di sana meningkat tajam.
Baca juga: Kabar Terbaru Evakuasi Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korsel, Imbas Topan Khanun
Masih tak jauh berbeda, suhu di lokasi hingga pada proses evakuasi hari ini rupanya masih cukup panas. Meskipun demikian, kontingen Indonesia seluruhnya masih dalam kondisi yang terkendali.
“Suhu sekarang lumayan panas, sekitar 36 derajat Celcius sampai 37 derajat Celcius,” jelas Berthold kepada Hypeabis.id.
Saat ini proses evakuasi para peserta Jambore masih terus berlangsung, termasuk Kontingen Indonesia. Pemindahan ini sudah dilakukan oleh panitia sejak pagi tadi dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga sore atau malam ini.
Berthold menjelaskan peserta didik akan didahulukan untuk dievakuasi menggunakan 1.000 bus yang telah tersedia. Kemudian, setelahnya baru tim lain menyusul, seperti Contingent Management Team maupun International Service Team.
Dalam proses pemindahan ini, pihaknya telah mendapat bantuan translator dari KBRI Seoul yang berasal dari mahasiswa Indonesia yang sedang sekolah di sana.
“Saat ini kondisi peserta Indonesia semua dalam keadaan aman dan tetap bersemangat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapusinfo Kwarnas Adi Pamungkas mengatakan bahwa Kontingen Indonesia akan dipindahkan dari bumi perkemahan Sae Man-Geum ke dormitory Wonkwang University. Jarak yang ditempuh menuju tempat aman itu sekitar 40 kilometer.
Dengan jumlah pemindahan yang mencapai 39.000 peserta, dirinya memperkirakan proses ini akan berlangsung seharian. Bahkan, bisa memakan waktu hingga malam hari.
Menurut dia, hari ini kegiatan Jambore memang mengalami penundaan total. Hari ini, kata dia, semua pihak fokus untuk proses pemindahan masing-masing kontingen ke titik aman.
“Hari ini sepenuhnya disiapkan untuk pergeseran lokasi. Besok pagi mulai lagi kegiatan,” kata dia kepada Hypeabis.id.
Ya, hingga hari ini, panitia memang belum menunjukkan tanda-tanda acara akan dihentikan. Namun, menurut Adi, meski acara tetap dilanjutkan, tentu saja pelaksanaannya akan dilakukan dengan penyesuaian-penyesuaian.
Hingga sore ini, dia mengatakan Kontingen Indonesia masih menunggu bus untuk menuju ke Dormitory Wonkwang University. Berikut adalah gambaran kondisi terkini lokasi perkemahan dan Kontingen Indonesia di Korsel.
Sementara itu, perwakilan Kontingen Indonesia Antania Dyah Apsari mengatakan bahwa cuaca sepanjang gelaran jambore memang cukup panas. Suhu maksimal di lokasi bisa mencapai 38 derajat Celcius. Namun, dirinya dan kawan-kawannya masih cukup bisa beradaptasi.
“Sejauh ini teman-teman saya cukup kuat. Ada satu-dua orang yang jatuh sakit, tetapi tidak terlalu parah. Hanya capek, gejala flu, dan mungkin itu karena kekurangan air,” kata Tania dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Remaja 17 tahun itu menyebut panitia Jambore cukup punya antisipasi yang baik terhadap cuaca buruk yang terjadi di sana. Misalnya, dengan menyediakan ice cube dan air minum yang memadai.
Menurut dia, kontingen Indonesia terbilang mampu bertahan dalam cuaca panas yang tengah melanda bila dibandingkan dengan kontingen negara lain. Hal ini salah satunya dikarenakan cuaca di sana saat ini seperti yang sudah biasa dialami di Indonesia.
Baca juga: Kenalan dengan 4 Perlengkapan Seragam Wajib Anggota Pramuka
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia di Korsel memang kembali terganggu setelah tersiar kabar lokasi mereka akan diterjang angin topan. Sebelumnya, di wilayah ini juga terkena gelombang panas yang membuat suhu di sana meningkat tajam.
Baca juga: Kabar Terbaru Evakuasi Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korsel, Imbas Topan Khanun
Masih tak jauh berbeda, suhu di lokasi hingga pada proses evakuasi hari ini rupanya masih cukup panas. Meskipun demikian, kontingen Indonesia seluruhnya masih dalam kondisi yang terkendali.
“Suhu sekarang lumayan panas, sekitar 36 derajat Celcius sampai 37 derajat Celcius,” jelas Berthold kepada Hypeabis.id.
Pemindahan Kontingen Indonesia dari Lokasi Jambore Pramuka Dunia (Sumber gambar: Dok pribadi Kapusinfo Kwarnas Adi Pamungkas)
Saat ini proses evakuasi para peserta Jambore masih terus berlangsung, termasuk Kontingen Indonesia. Pemindahan ini sudah dilakukan oleh panitia sejak pagi tadi dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga sore atau malam ini.
Berthold menjelaskan peserta didik akan didahulukan untuk dievakuasi menggunakan 1.000 bus yang telah tersedia. Kemudian, setelahnya baru tim lain menyusul, seperti Contingent Management Team maupun International Service Team.
Dalam proses pemindahan ini, pihaknya telah mendapat bantuan translator dari KBRI Seoul yang berasal dari mahasiswa Indonesia yang sedang sekolah di sana.
“Saat ini kondisi peserta Indonesia semua dalam keadaan aman dan tetap bersemangat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapusinfo Kwarnas Adi Pamungkas mengatakan bahwa Kontingen Indonesia akan dipindahkan dari bumi perkemahan Sae Man-Geum ke dormitory Wonkwang University. Jarak yang ditempuh menuju tempat aman itu sekitar 40 kilometer.
Dengan jumlah pemindahan yang mencapai 39.000 peserta, dirinya memperkirakan proses ini akan berlangsung seharian. Bahkan, bisa memakan waktu hingga malam hari.
Menurut dia, hari ini kegiatan Jambore memang mengalami penundaan total. Hari ini, kata dia, semua pihak fokus untuk proses pemindahan masing-masing kontingen ke titik aman.
“Hari ini sepenuhnya disiapkan untuk pergeseran lokasi. Besok pagi mulai lagi kegiatan,” kata dia kepada Hypeabis.id.
Ya, hingga hari ini, panitia memang belum menunjukkan tanda-tanda acara akan dihentikan. Namun, menurut Adi, meski acara tetap dilanjutkan, tentu saja pelaksanaannya akan dilakukan dengan penyesuaian-penyesuaian.
Hingga sore ini, dia mengatakan Kontingen Indonesia masih menunggu bus untuk menuju ke Dormitory Wonkwang University. Berikut adalah gambaran kondisi terkini lokasi perkemahan dan Kontingen Indonesia di Korsel.
CMT Contingent Management Team Indonesia sedang menunggu bus menuju dormitory WonkWang University (Sumber gambar: Dok pribadi Kapusinfo Kwarnas Adi Pamungkas)
Sementara itu, perwakilan Kontingen Indonesia Antania Dyah Apsari mengatakan bahwa cuaca sepanjang gelaran jambore memang cukup panas. Suhu maksimal di lokasi bisa mencapai 38 derajat Celcius. Namun, dirinya dan kawan-kawannya masih cukup bisa beradaptasi.
“Sejauh ini teman-teman saya cukup kuat. Ada satu-dua orang yang jatuh sakit, tetapi tidak terlalu parah. Hanya capek, gejala flu, dan mungkin itu karena kekurangan air,” kata Tania dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Remaja 17 tahun itu menyebut panitia Jambore cukup punya antisipasi yang baik terhadap cuaca buruk yang terjadi di sana. Misalnya, dengan menyediakan ice cube dan air minum yang memadai.
Menurut dia, kontingen Indonesia terbilang mampu bertahan dalam cuaca panas yang tengah melanda bila dibandingkan dengan kontingen negara lain. Hal ini salah satunya dikarenakan cuaca di sana saat ini seperti yang sudah biasa dialami di Indonesia.
Baca juga: Kenalan dengan 4 Perlengkapan Seragam Wajib Anggota Pramuka
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.