Ilustrasi olahraga kempo (simber gambar Flickr/ Shonriji Kempo Langon)

Makin Diminati Publik, Cek Manfaat & Teknik Dasar Olahraga Kempo

08 August 2023   |   17:53 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Khasanah ilmu olah kanuragan banyak memiliki berbagai jenis aktivitas fisik yang berguna untuk membela diri. Salah satu yang populer adalah shorinji kempo yang saat ini kian banyak ditekuni masyarakat guna meningkatkan reflek tubuh terhadap ancaman. 

Adapun salah satu orang yang menggelutinya adalah Maharani Dina Syarifa (21). Sejak kecil orang tuanya memang menyuruhnya untuk belajar bela diri. Meski awalnya memilih aikido, tapi pilihan hatinya justru berlabuh pada seni bela diri asal Jepang itu.

Baca juga: Olahraga Body Combat, Latihan Koreografi Bela Diri untuk Bakar Kalori

Lebih dari satu dekade menggeluti olahraga tersebut, Dina, begitu biasa dia dipanggil mengaku kempo banyak memberikan manfaat baginya, terutama terkait reflek tubuh. Syahdan, dia mengaku sempat tersandung, tapi dengan berbagai teknik kempo yang dipelajari akhirnya bisa selamat dan tidak terjatuh.

Selain seni menguasai diri sendiri, kempo juga membuat fisiknya lebih sehat dan bugar. Bahkan dari segi mental dan fisik, mahasiswa Universitas Indonesia itu bisa mengenal berbagai jenis teknik pernapasan agar tidak cepat capek dalam kegiatan sehari-hari.
 

Ilustrasi kompetisi kempo  (simber gambar Flickr/Shonriji Kempo Malaysia)

Ilustrasi kompetisi kempo (simber gambar Flickr/Shonriji Kempo Malaysia)

Dikenal sebagai seni bela diri yang lebih mengedepankan ketahanan fisik. Tantangan terberat dari olahraga tersebut menurutnya adalah pola latihan yang tidak digabung berdasarkan gender. Sehingga, dibutuhkan tenaga lebih terutama dalam teknik gerakan mengunci atau membanting lawan.

"Saat mau tanding biasanya juga lebih intensif pola latihannya, sehingga harus lebih fokus. Ini juga membutuhkan daya tahan fisik yang lebih kuat sih," katanya.

Setali tiga uang, apa yang dialami oleh Dina juga diamini oleh Randika. Pelatih Shonriji kempo di Bulungan Club itu mengatakan, akar dari olahraga karate, judo, aikido, dan jiu jitsu itu juga banyak memberikan manfaat bagi fisik dan mentalnya.

Sebagai jenis olahraga bela diri, kempo juga tergolong unik. Sebab, ilmu kanuragan yang diciptakan oleh Doshin Sho pada 1947 ini merupakan olahraga bela diri yang mempunyai program dan capaian yang bersifat ilmiah. Bahkan, di Jepang ada sekolah dengan kurikulum tersendiri untuk kempo.

Oleh karena itu, kempo juga sangat melatih bentuk disiplin dari para penikmatnya. Hal itu menurutnya bisa dilihat dari bentuk pola latihan sesuai umur dan tingkatan, kebersihan dan kerapihan, hingga salam yang wajib diucapkan sebelum memasuki arena dojo.

Secara umum, Randika mengungkap ada dua teknik dasar dalam kempo, yaitu Goha dan Juho. Goha adalah teknik bela diri yang bersifat keras, memuat unsur tendangan, pukulan dan juga tangkisan. Sedangkan Juho lebih bersifat lunak yang memuat unsur kuncian, bantingan, tangkapan dan juga lemparan.

Fokus olahraga kempo adalah latihan kekuatan fisik dengan dua jalur pilihan, yaitu prestasi dan rekreasi. Jika olahraga pada alur pertama pelaku dituntut untuk meraih kejuaraan, tapi yang kedua hanya sebagai bentuk latihan kebugaran atau kesehatan tubuh.

"Untuk prestasi biasanya kita mengkader dari jenjang SMP yang disesuaikan dengan minat dan bakat murid. Sebab, ada banyak sekolah dan perguruan tinggi yang bisa menerima murid tanpa tes dengan menyertakan sertifikat jalur prestasi olahraga ini," katanya.

Masuk dalam jenis olahraga populer, biaya kelas untuk belajar kempo di berbagai dojo juga cukup ekonomis. Untuk latihan kolektif atau reguler secara bersamaan dalam satu kelas biasanya dipatok seharga Rp150.000 perbulan. Namun, harga tersebut belum termasuk seragam dan peralatan personal yang dibutuhkan masing-masing murid.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Pemindahan Kontingen Indonesia dari Lokasi Jambore Pramuka Dunia Diiringi Cuaca Panas

BERIKUTNYA

Sejarah Jambore Pramuka Dunia, Digelar Sejak 1920 dan Awal Mula Partisipasi Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: