Rekomendasi Film tentang Bom Hiroshima & Nagasaki, Cocok Ditonton Setelah Oppenheimer

Bulan Agustus tidak hanya dikenal sebagai bulan kemerdekaan pada tanggal 17, tetapi juga mengingatkan kita pada peristiwa tragis pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9. Peristiwa ini memberikan peluang bagi Indonesia, yang saat itu masih di bawah penjajahan Jepang, untuk meraih kemerdekaan.

Seperti yang digambarkan pada film Oppenheimer (2023) garapan Christopher Nolan, bom atom yang dibuat para ilmuwan di Los Alamos itu digunakan Amerika Serikat untuk menyerang Jepang saat Perang Dunia II. 

Dampak pengeboman Hiroshima dan Nagasaki meninggalkan trauma yang kelam bagi masyarakat Jepang. Setidaknya terdapat lebih dari 200 ribu korban jiwa dan ribuan lainnya yang terkena dampak radiasi kedua bom atom tersebut. Selain itu, kerugian besar secara materil juga dialami masyarakat Jepang.

Baca juga: Children Peace Monument Hiroshima: Simbol Kedamaian dan Harapan dari Sadako

Peristiwa kelam ini banyak diadaptasi menjadi film oleh masyarakat Jepang. Hal ini untuk mengingat bagaimana peperangan berdampak pada manusia, hewan, bahkan alam. Selepas menonton Oppenheimer, menonton film yang mengangkat peristiwa ini dari sisi Jepang dapat menjadi hal yang menarik untuk menambah perspektif. 

Berikut film-film yang menceritakan keadaan Jepang pasca bom Hiroshima dan Nagasaki.
 

1. In This Corner (and Other Corners) of the World (2016)

Film animasi ini mengisahkan tentang seorang perempuan berusia 18 tahun, Suzu, yang dijodohkan dengan pria yang tak dia kenal. Berlatar di Hiroshima selama Perang Dunia II, film ini memperlihatkan perjuangan Suzu untuk bertahan hidup sehari-harinya dalam keluarga barunya di tengah krisis perang.

In This Corner (and Other Corners) of the World akan menyentuh hati para penontonnya dengan kisah memilukan yang dibalut visual animasi indah.
 

2. Grave of the Fireflies (1988)

Film produksi Studio Ghibli ini menceritakan kakak beradik, Seita dan Setsuko, yang harus berjuang hidup pasca desa mereka dibom saat Perang Dunia II. Disutradarai oleh Isao Takahata, film animasi ini berhasil membawa penonton pada kisah sedih nan mengharukan Seita yang harus bertanggung jawab menjaga sang adik setelah terpisah dari kedua orang tuanya. 

Kesedihan yang digambarkan melalui kisah Seita dan Setsuko membuat mereka yang telah menonton film ini enggan untuk menonton yang kedua kalinya. 
 

3. Black Rain (1989)

Film yang merupakan adaptasi dari novel ini berlatar lima tahun setelah peristiwa pengeboman Hiroshima. Black Rain mengangkat sudut pandang penyintas yang selamat dari ledakan bom dan harus melanjutkan hidupnya dengan berbagai dampak buruk dari ledakan. 

Black Rain dengan berani menggambarkan berbagai stigma buruk yang harus dialami para penyintas. Yosuko, tokoh utama perempuan dalam film ini, dikisahkan mengalami banyak diskriminasi sebab statusnya sebagai penyintas. Banyaknya penyintas yang menderita penyakit akibat radiasi bom atom membuat mereka dihindari oleh masyarakat.

Film hitam-putih ini berhasil menggambarkan bagaimana dampak bom yang berkelanjutan, bahkan bertahun-tahun setelah kejadian. 
 

4. Rhapsody in August (1991)

Film garapan sutradara Akira Kurosawa ini mengisahkan Kane, seorang perempuan tua penyintas ledakan bom Nagasaki. Ledakan yang membuatnya kehilangan suaminya itu meninggalkan luka mendalam bagi Kane. Film ini menggambarkan bagaimana peristiwa kelam itu menghantui Kane, bahkan di masa tuanya.

Baca juga: Cek 4 Film Drama Ilmiah Ini Jika Kalian Suka Oppenheimer

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla