Daftar Fenomena Astronomi Agustus 2023, Ada Dua Supermoon & Hujan Meteor Perseid
02 August 2023 |
20:02 WIB
1
Like
Like
Like
Sejumlah peristiwa astronomi akan kembali menghiasi langit malam bulan Agustus tahun ini. Momen-momen seperti hujan meteor, gerhana bulan bakal menjadi fenomena yang layak dinantikan. Pasalnya kejadian tersebut jarang terjadi dan termasuk peristiwa langka.
Setelah bulan Juli masyarakat disuguhi berbagai fenomena astronomi, termasuk buck moon yang menjadi supermoon pertama tahun ini. Pada Agustus tahun ini sederet peristiwa astronomi langka juga bakal menyapa pencinta fenomena langit dengan peristiwa unik lainnya.
Namun perlu dicatat, ada beberapa fenomena astronomi yang perlu dilihat dengan menggunakan alat bantu seperti teropong atau teleskop. Selain itu, syarat untuk menikmati kejadian langka itu tentu dalam kondisi langit cerah, tidak tertutup awan tebal, dan hujan.
Baca juga: Daftar Fenomena Astronomi 2023, Ada Gerhana Bulan Penumbra & Hujan Meteor Geminid
Dihimpun dari berbagai sumber resmi, berikut daftar fenomena astronomi yang layak untuk dinikmati saat malam cerah pada Agustus 2023.
Bulan purnama super atau supermoon terjadi saat fase orbit bulan purnama berada di titik terdekat dengan bumi. Oleh karena itu pada peristiwa fenomena bulan purnama super atau supermoon akan terlihat jauh lebih besar dan bersinar terang ketimbang hari-hari biasa.
Pada puncaknya, supermoon sturgein ini akan berada pada 357.311 kilometer dari pusat Bumi, menjadikannya supermoon terbesar kedua pada tahun ini .Adapun peristiwa ini akan terlihat pada 2 Agustus 2023.
Pada awal pekan kedua Agustus tahun ini, belahan Bumi selatan juga dapat menikmati pemandangan elongasi Merkurius terjauh dari Matahari. Elongasi merupakan istilah jarak sudut antara dua benda langit ditinjau dari pengamat yang ada di bumi.
Periode ini biasanya terjadi dua kali setiap 116 hari atau lebih, kira-kira sekitar empat bulan. Karena Merkurius kecil dan terletak dekat dengan Matahari, tentu fenomena ini menjadi tantangan tersendiri untuk diamati, terutama sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam.
Hujan meteor juga akan meramaikan peristiwa astronomi Indonesia pada pekan kedua 2023. Hujan meteor ini akan turun dengan intensitas 100 meteor per jam dan berasal dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle.
Hujan meteor ini dapat disaksikan di arah utara pada pukul 05.00 waktu setempat, yang memudar di arah barat laut seiring matahari terbit. Intensitas hujan meteor ini mencapai 150-200 meteor per jam dengan rata-rata meteor yang melesat sekitar 100 meteor per jam.
Micromoon, lawan dari fenomena supermoon akan terjadi saat fase Bulan baru yang bertepatan dengan apogee, titik di orbit Bulan yang terjauh dari Bumi. Dalam hal ini, Bulan akan mengorbit Bumi dalam jalur elips, yang berarti satu sisi jalur lebih dekat ke Bumi daripada sisi lainnya.
Lantaran fenomena bulan mikro (micro moon) terjadi pada waktu jarak Bumi-Bulan lebih jauh dari biasanya, maka Bulan akan terlihat sekitar 14 persen lebih kecil dari supermoon. Selain itu, area yang diterangi tampak 30 persen lebih kecil, sehingga mungkin terlihat sedikit kurang terang.
Fenomena bulan purnama biru super juga akan terjadi di antara dua purnama. Sebelumnya peristiwa serupa terjadi pada 31 Januari 2018. Sementara itu pada tahun yang akan datang peristiwa purnama biru super akan terjadi lagi pada 30 Maret 2029 dan 31 Januari 2037.
Adapun untuk dapat menyaksikan fenomena ini, masyarakat cukup mengarahkan pandangan sesuai dengan arah terbit hingga terbenamnya Bulan pada waktu yang telah ditentukan yakni mulai terbenamnya matahari dari arah tempat kalian berdiri.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Setelah bulan Juli masyarakat disuguhi berbagai fenomena astronomi, termasuk buck moon yang menjadi supermoon pertama tahun ini. Pada Agustus tahun ini sederet peristiwa astronomi langka juga bakal menyapa pencinta fenomena langit dengan peristiwa unik lainnya.
Namun perlu dicatat, ada beberapa fenomena astronomi yang perlu dilihat dengan menggunakan alat bantu seperti teropong atau teleskop. Selain itu, syarat untuk menikmati kejadian langka itu tentu dalam kondisi langit cerah, tidak tertutup awan tebal, dan hujan.
Baca juga: Daftar Fenomena Astronomi 2023, Ada Gerhana Bulan Penumbra & Hujan Meteor Geminid
Dihimpun dari berbagai sumber resmi, berikut daftar fenomena astronomi yang layak untuk dinikmati saat malam cerah pada Agustus 2023.
1. Bulan Purnama Super, 2 Agustus 2023
Bulan purnama super atau supermoon terjadi saat fase orbit bulan purnama berada di titik terdekat dengan bumi. Oleh karena itu pada peristiwa fenomena bulan purnama super atau supermoon akan terlihat jauh lebih besar dan bersinar terang ketimbang hari-hari biasa. Pada puncaknya, supermoon sturgein ini akan berada pada 357.311 kilometer dari pusat Bumi, menjadikannya supermoon terbesar kedua pada tahun ini .Adapun peristiwa ini akan terlihat pada 2 Agustus 2023.
2. Elongasi Merkurius Terbesar, 9-10 Agustus 2023
Pada awal pekan kedua Agustus tahun ini, belahan Bumi selatan juga dapat menikmati pemandangan elongasi Merkurius terjauh dari Matahari. Elongasi merupakan istilah jarak sudut antara dua benda langit ditinjau dari pengamat yang ada di bumi.Periode ini biasanya terjadi dua kali setiap 116 hari atau lebih, kira-kira sekitar empat bulan. Karena Merkurius kecil dan terletak dekat dengan Matahari, tentu fenomena ini menjadi tantangan tersendiri untuk diamati, terutama sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam.
3. Puncak Hujan Meteor Perseid , 13 Agustus 2023
Hujan meteor juga akan meramaikan peristiwa astronomi Indonesia pada pekan kedua 2023. Hujan meteor ini akan turun dengan intensitas 100 meteor per jam dan berasal dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle. Hujan meteor ini dapat disaksikan di arah utara pada pukul 05.00 waktu setempat, yang memudar di arah barat laut seiring matahari terbit. Intensitas hujan meteor ini mencapai 150-200 meteor per jam dengan rata-rata meteor yang melesat sekitar 100 meteor per jam.
4. Bulan Mikro, 16 Agustus 2023
Micromoon, lawan dari fenomena supermoon akan terjadi saat fase Bulan baru yang bertepatan dengan apogee, titik di orbit Bulan yang terjauh dari Bumi. Dalam hal ini, Bulan akan mengorbit Bumi dalam jalur elips, yang berarti satu sisi jalur lebih dekat ke Bumi daripada sisi lainnya.Lantaran fenomena bulan mikro (micro moon) terjadi pada waktu jarak Bumi-Bulan lebih jauh dari biasanya, maka Bulan akan terlihat sekitar 14 persen lebih kecil dari supermoon. Selain itu, area yang diterangi tampak 30 persen lebih kecil, sehingga mungkin terlihat sedikit kurang terang.
5. Bulan Purnama Biru Super, 31 Agustus 2023
Fenomena bulan purnama biru super juga akan terjadi di antara dua purnama. Sebelumnya peristiwa serupa terjadi pada 31 Januari 2018. Sementara itu pada tahun yang akan datang peristiwa purnama biru super akan terjadi lagi pada 30 Maret 2029 dan 31 Januari 2037.Adapun untuk dapat menyaksikan fenomena ini, masyarakat cukup mengarahkan pandangan sesuai dengan arah terbit hingga terbenamnya Bulan pada waktu yang telah ditentukan yakni mulai terbenamnya matahari dari arah tempat kalian berdiri.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.