Pada 2023 nanti sederet peristiwa astronomi langka juga bakal kembali menyapa masyarakat. (Sumber gambar: Unsplash/Vincentiu Solomon)

Daftar Fenomena Astronomi 2023, Ada Gerhana Bulan Penumbra & Hujan Meteor Geminid

29 December 2022   |   19:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Peristiwa astronomi selalu selalu dinanti-nantikan tiap tahunnya. Momen-momen seperti hujan meteor, gerhana bulan, hingga okultasi planet terus membuat penasaran masyarakat. Pasalnya fenomena tersebut jarang terjadi dan termasuk peristiwa langka.

Setelah 2022 masyarakat Indonesia disuguhi berbagai fenomena astronomi, termasuk konjungsi planet Venus hingga bulan purnama super. Pada 2023 nanti sederet peristiwa astronomi langka juga  bakal kembali menyapa pencinta fenomena langit dengan peristiwa-peristiwa unik lainnya.
 
 

Dihimpun Hypeabis.id dari berbagai sumber resmi termasuk laman Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berikut daftar fenomena astronomi yang akan berlangsung pada 2023 tahun depan.
 

1. Puncak Hujan Meteor Quadrantid, 3-4 Januari 2023

Awal  2023 akan dibuka dengan fenomena puncak hujan meteor Quadrantid yang berlangsung pada 4 Januari 2023. Hujan meteor ini bersumber dari sisa sisa debu asteroid 2003 EH1 dan komet C/1490 Y1. 

Intensitas hujan meteor Quadrantid mencapai 110 meteor per jam. Adapun, puncak hujan meteor ini bisa disaksikan sejak 4 Januari 2023 pukul 03.00 WIB di arah timur laut, lalu memudar seiring terbitnya matahari


2. Okultasi Venus, 24 Maret 2023

Fenomena okultasi atau terhalangnya satu benda langit dengan benda langit lainnya akibat berada dalam satu garis lurus juga terjadi pada akhir Maret 2023. Peristiwa ini sebelumnya sudah pernah terjadi pada 2007, dan 2022. Setelah 2023, okultasi Venus akan terlihat lagi pada 2042 dan 2061.


3. Gerhana Matahari Hibrida, 20 April 2023

Gerhana matahari hibrida adalah peristiwa gerhana berbeda yang terjadi dalam waktu berurutan. Tahun depan gerhana matahari hibrida akan terjadi lewat gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total yang terjadi secara berurutan pada 20 April  2023 pukul 11.12 waktu setempat. 
 

4. Gerhana Bulan Penumbra, 5-6 Mei 2023

Gerhana bulan penumbra adalah peristiwa astronomi ketika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Berbeda dengan gerhana bulan total, peristiwa gerhana bulan penumbra masih menampakkan bulan, tetapi warnanya akan terlihat suram. Fenomena ini akan terjadi pada 5-6 Mei 2023.
 

5. Bulan Purnama Super, 2 Agustus 2023

Bulan purnama super terjadi saat fase orbit bulan purnama berada di titik terdekat dengan bumi. Oleh karena itu pada peristiwa fenomena bulan purnama super atau supermoon akan terlihat jauh lebih besar dan bersinar terang ketimbang hari-hari biasa. Adapun peristiwa ini akan terlihat pada 2 Agustus 2023.


6. Puncak Hujan Meteor Perseid , 13 Agustus 2023

Hujan meteor juga akan meramaikan peristiwa astronomi Indonesia pada 13 Agustus 2023. Hujan meteor ini akan turun dengan intensitas 100 meteor per jam dan berasal dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle. Hujan meteor ini dapat disaksikan di arah utara pada pukul 05.00 waktu setempat, yang memudar di arah barat laut seiring matahari terbit.


7. Bulan Purnama Biru Super, 31 Agustus 2023

Fenomena bulan purnama biru super terjadi di antara dua purnama. Sebelumnya peristiwa serupa terjadi pada 31 Januari 2018. semenatar itu pada tahun  yang akan datang  peristiwa purnama biru super akan terjadi lagi pada 30 Maret 2029 dan 31 Januari 2037.


8. Gerhana Bulan Sebagian, 29 Oktober 2023

Peristiwa gerhana bulan sebagian terjadi ketika bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Puncak gerhana bulan Sebagian ini dapat diamati pada 29 Oktober 2022 pukul 03.14 di seluruh Indonesia.


9. Puncak Hujan Meteor Geminid, 14-15 Desember 2023 

Hujan meteor Geminid yang mencapai puncaknya pada 14-15 Desember juga menghiasi fenomena langit Indonesia pada 2023. Adapun, hujan meteor ini berasal dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon. Fenomena Hujan meteor Geminid terjadi sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum matahari terbit. 

Intensitas kecepatan hujan meteor ini mencapai 150 meteor per jam dengan kecepatan  126.000 km per jam. Akan tetapi intensitas ini berbeda-beda di daerah Sabang dan Pulau Rote. Bergantung variasi ketinggian maksimum titik radian. 


Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Biar Keuangan Aman, Pastikan 3 Hal Ini Sebelum Liburan Akhir Tahun

BERIKUTNYA

Bukan Sekadar Tempat Memasak, Dapur Kini Juga untuk Berkumpul

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: