Tren Estetika Medis Makin Moncer, Intip Jenis Prosedur Kecantikan yang Diminati Masyarakat

Tren perkembangan industri kecantikan terus meningkat setiap tahunnya. Salah satunya berkat adanya gelombang Korean wave di industri KPop. Tak ayal hal ini pun membuat masyarakat Indonesia ingin tampil beda dengan kulit cerah bersinar. 

Menurut data Aesthetic Medicine Global Market Report 2023, industri kecantikan medis global, termasuk Indonesia, akan terus tumbuh. Mereka memprediksi  jumlah pemasukan dari tren tersebut akan mengalami kenaikan sebesar 10,3% tahun ini menjadi US$62,8 miliar.

Tren itupun bakal diikuti dengan kenaikan sebesar 9,8% pada industri aesthetic medicine atau obat-obatan seperti filler dan botox. Pasalnya, sebagian besar treatment tersebut digunakan dalam prosedur estetika medis yang kini tengah populer imbas tren kecantikan Korea yaitu, face contouring.

Baca juga: Tren Korean Beauty Meningkat, Kecantikan Natural Makin Diminati Khalayak

Statista mencatat pendapatan pasar kecantikan dan perawatan diri Indonesia pada 2022 mencapai US$7,23 juta meningkat dibandingkan 2021 sebesar US$6,34 juta dan 2020 dengan pendapatan US$5,93 juta. Angka tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan pada 2019 sebelum pandemi yakni US$6,5 juta.

Uniknya, tren peningkatan ini juga kian banyak diminati oleh pasien usia muda pada usia kisaran 20-an ke atas. Salah satunya berkaitan erat dengan tren kulit sehat, dan makeup natural untuk treatment kecantikan non-invasive dengan down time minimal.

Andy Wijaya, Co-Founder D’Xpert Clinic (DXP) mengatakan, selama hampir satu dekade meniti karier sebagai dokter estetika medis tren kecantikan di Indonesia memang terus mengalami perubahan. Hal ini dipengaruhi dengan berbagai perkembangan teknologi dan media hiburan, termasuk film.

"Tren kecantikan dari sisi medis memang terus berkembang, hal inipun diikuti dengan inovasi dari sisi medis. Tak hanya itu, fenomena kecantikan dan permintaan pasien yang bervariasi juga makin membuat masyarakat tampil lebih estetis," katanya pada Hypeabis.id.

Dia pun memprediksi prosedur estetika medis face contouring bakal makin moncer di Indonesia. Hal ini karena makin banyak masyarakat yang ingin tampil cerah tanpa keriput di wajah. Dengan kata lain, mereka ingin tampil lebih muda dari usianya.
 
Adapun, beberapa yang menurutnya populer adalah filler dan botox yang saat ini diminati dalam industri estetika medis. Namun,  metode tanam atau tarik benang atau thread lifting juga tak kalah peminat. Sebab, metode tersebut mampu merangsang pertumbuhan kolagen sekaligus memperkuat struktur jaringan dalam kulit.

Baca juga: Animo Belanja Online Produk Perawatan dan Kecantikan Makin Tinggi

Tak hanya itu, metode ini juga memberikan efek penuaan jangka panjang yang lebih baik. Dalam praktiknya thread lifting bahkan mampu bertahan selama 6 bulan hingga 3 tahun, tergantung pada jenis dan merek benang yang digunakan.  

Kendati demikian, peran dokter dalam melakukan sosialisasi  juga sangat  penting. Pasalnya saat ini tersedia banyak pilihan mesin, obat-obatan kecantikan, dan treatment di dunia. Namun, di tengah antusiasme tersebut ancaman mesin dan obat-obatan palsu pun mengintai.

Selain dua prosedur tersebut, tren kecantikan estetika medis wajah yang paling sering mendapatkan permintaan untuk diperbaiki adalah wilayah hidung dagu, dan rahang. Ada pula perawatan pengencangan dan pencegahan kerutan wajah seperti botox juga banyak diminati pasien lebih muda di bawah 30 tahun.

“Peran dokter saat ini juga penting, sebab saat ini banyak tersedia pilihan mesin, obat-obatan kecantikan, dan treatment di dunia. Namun, ancaman obat-obatan palsu pun mengintai, oleh karena itu pasien juga harus cermat," tegasnya.


(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Roni Yunianto