Aristawidya Maheswari. (Sumber foto: Instagram/aristawdym)

Menelisik Proses Belajar Pelukis Muda Aristawidya Maheswari dalam Pameran Metamorfosa

26 July 2023   |   15:34 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia selalu melahirkan seniman-seniman berbakat dalam khasanah seni rupa. Salah satu yang patut untuk diperhitungkan adalah pelukis muda Aristawidya Maheswari yang memiliki lebih dari 700 penghargaan melalui karya lukisannya.

Gadis asal Jakarta itu pun baru-baru ini menggelar pameran tunggal pertamanya di Museum Basoeki Abdullah dengan mengusung tajuk Metamorfosa. Total, Arista menghadirkan 40 karya lukis yang dipacak di museum di kawasan Jakarta Selatan itu.

Baca juga: Semesta Imajiner Perupa Rendy Raka Pramudya dalam Koleksi Karya Imagining Noumena
 

Sesuai tajuknya, pemeran ini pun merepresentasikan perjalanan Arista untuk menjadi pelukis terkenal dengan berbagai tema. Termasuk keluarga, kehidupan sehari-hari, sosok inspirator, buah-buahan, lanskap sosial, hingga binatang kesayangan, yakni kucing.

Hal itu misalnya terekam dalam karya bertajuk, Berbincang (2023). Lukisan dengan medium cat akriklik di atas kanvas berukuran 40 X 50 cm ini menghadirkan dua figur yang sedang berdembai. Sepintas, karya ini menghadirkan suasana gembira lewat sapuan warna cerah dan latar not musik serta trofi juara.
 

Lukisan berjudul Berbincang (2023) karya Arista (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung)

Lukisan berjudul Berbincang (2023) karya Arista (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung)

Tak hanya itu, perupa berusia 18 tahun ini juga menghadirkan lukisan manis dalam karya berjudul Romeo & Juliet. Namun, alih-alih menghadirkan dua sejoli yang memadu kasih, Arista justru memacak dua gambar kucing dengan pastel biru dan ungu dan terkesan surealis.

Pasalnya, dalam realitas tidak ada kucing dengan kedua warna tersebut. Bahkan, objek yang menjadi kudapan mereka nampak hadir tembus pandang terlihat, seperti burger, ikan, ayam, hingga donat. Selain itu di bagian tengah juga terdapat gambar bunga, pohon, kupu-kupu, hingga burung merpati.

Menurut Arista hadirnya berbagai objek dalam lukisannya merupakan bagian dari prosesnya untuk mengenali bentuk-bentuk karakter. Dia memang membebaskan dirinya untuk menggali pencarian bentuk dan perkembangan dirinya agar semakin baik dalam melukis.

"Kucing memang menjadi salah satu binatang kesayangan saya. Sedangkan kupu-kupu merupakan bentuk metafora dari proses belajar saya untuk lebih mengenal warna-warna biar makin baik lagi," kata Arista saat ditemui Hypeabis.id.
 

Romeo & Juliet (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung)

Romeo & Juliet (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung)

Figur-figur realis juga banyak diolah oleh Arista dengan kecakapan yang cukup mumpuni di usianya yang masih terhitung belasan. Hal itu misalnya terlihat dalam sosok Penari Bedoyo, Bermain Congklak, dan Penari Bali yang semuanya bertitimangsa 2020. Pencampuran warna dan adegan yang hidup pun nampak meruap dari ketiga karya tersebut.

Mentor sekaligus kurator Iwan Setiawan mengatakan, debut pameran tunggal Arista memang menjadi titik toloknya agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi. Tajuk Metamorfosa juga dipilih karena menunjukkan proses belajar melukisnya dari kanak-kanak hingga dia dewasa.

"Melukis, bagi Arista memang menjadi kegiatan yang menyenangkan. Ini bisa terlihat dari ekspresi kegembiraannya saat bermain dengan warna dan menjadi kegiatan wajibnya di waktu luang," kata Iwan.

Sebagai tambahan informasi, pameran tunggal lukisan Metamorfosa Arista juga digelar untuk merayakan Hari Anak yang jatuh pada 23 Juli 2023. Pameran ini masih akan berlangsung hingga 8 Agustus 2023 dan terbuka untuk umum.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Intip 5 Fakta Menarik Film Ketika Berhenti di Sini yang Tayang Perdana 27 Juli

BERIKUTNYA

Solois Hindia Siap Gelar Tur Album Lagipula Hidup Akan Berakhir di 4 Kota, Cek Harga Tiketnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: