Cerita Asri Welas Terkena Modus Penipuan Jaringan Internasional, Saldo Rekening Sampai Habis
25 July 2023 |
13:25 WIB
1
Like
Like
Like
Aktris Asri Welas kembali berperan sebagai ibu-ibu di serial komedi soal perbankan Nurut Apa Kata Mama. Serial yang membahas tentang modus-modus penipuan ini membuatnya teringat dengan masa lalu. Asri diketahui pernah menjadi korban penipuan yang membuat isi tabungannya habis.
Kejadian itu bermula saat Asri Welas sedang makan di sebuah restoran di Jakarta pada 2016. Tidak ada yang mencurigakan dengan hal itu. Sampai kemudian, saat selesai makan, dirinya membayar melalui transaksi kartu debit.
Tanpa disangka-sangka, kasir di restoran tersebut ternyata telah bersindikat dengan jaringan kriminal internasional. Dari transaksi tersebut, si pelaku berhasil memindai data-data penting yang ada di kartu ATM miliknya.
Baca juga: Waspada Modus Penipuan Online, Ini Cara Jaga Keamanan Digital
“Setelah saya transaksi di situ, tiba-tiba ada beberapa transaksi lain muncul. Sedikit-sedikit, kemudian ada yang besar sampai akhirnya saldonya jadi nol,” ungkap Asri di Jakarta, Senin (25/7).
Asri tidak mau menyebutkan berapa jumlah total kerugian yang didapatnya. Namun, yang pasti isi saldo rekening di kartu tersebut telah terkuras habis. Beruntung, dia tidak menyimpan uang di satu tempat saja.
Saat itu, Asri sempat meminta bantuan ke pihak bank terkait. Dari situ, pihak bank kemudian mulai melakukan pengecekan. Hasilnya, rupanya memang ada transaksi yang mencurigakan. Saldo di rekening Asri dikirim ke beberapa negara, seperti Hong Kong dan China.
Setelah ada penyelidikan, rupanya kartu ATM yang dipakai untuk transaksi di restoran telah di-copy oleh kasir, yang telah bekerja sama dengan sindikat internasional.
“Pelayan restoran itu kemudian jadi tersangka. Sebab, pada hari yang sama, memang ada banyak korban juga. Ada yang kena sampai miliaran,” imbuhnya.
Baca juga: 4 Langkah Penting Agar Tak Jadi Korban Modus Penipuan di WhatsApp
Beruntung, masalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Pihak bank juga telah mengganti uang milik Asri Welas yang telah dibobol tersebut. Pengalaman ini menjadi salah satu pelajaran berharga baginya. Dirinya pun jadi lebih berhati-hati dengan modus-modus penipuan yang belakangan makin beragam.
Dirinya pun menghimbau agar masyarakat juga lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan. Sebab, saat ini metode yang dipakai untuk menipu lebih sulit dideteksi. Hal ini terkadang yang membuat calon korban lalai sehingga terjebak ke dalam penipuan.
Dalam beberapa waktu terakhir, Asri juga mengaku sering mendapatkan pesan mencurigakan dari nomor yang tidak dikenalnya. Nomor tersebut mengaku-ngaku sebagai teman lama dirinya.
Modusnya adalah dengan mengirimkan link undangan pernikahan. Anehnya, nama di undangan pernikahan itu memakai nama teman kecilnya. Asri mengaku heran mengapa si penipu ini bisa tahu dengan detail mengenai nama-nama teman kecilnya bahkan hingga panggilan akrabnya.
Namun, karena dirinya sudah mengetahui berbagai modus penipuan, Asri lebih memilih mengabaikannya. Alih-alih mengeklik link yang dibagikan, dia lebih memilih untuk langsung menelepon teman kecilnya tersebut.
Dari situ, barulah diketahui bahwa teman kecilnya tidak pernah mengirim undangan apa pun kepada dirinya. Hal ini pun makin menegaskan bahwa link undangan tersebut adalah penipuan.
Dirinya meminta agar setiap orang kini makin waspada dan berhati-hati. jangan sembarangan untuk mengeklik link yang mencurigakan. Di sisi lain, Asri juga menyarankan agar jangan sekali-kali memberikan data pribadi kepada orang lain.
Menurut dia, jika ada informasi yang bersumber dari orang lain, sebaiknya jangan langsung dipercaya. Lebih baik segera hubungi sumber aslinya. Dengan demikian, kita bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap modus-modus penipuan yang makin marak terjadi ini.
Baca juga: Ini Lima Tips Hindari Penipuan Online dari File APK
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Kejadian itu bermula saat Asri Welas sedang makan di sebuah restoran di Jakarta pada 2016. Tidak ada yang mencurigakan dengan hal itu. Sampai kemudian, saat selesai makan, dirinya membayar melalui transaksi kartu debit.
Tanpa disangka-sangka, kasir di restoran tersebut ternyata telah bersindikat dengan jaringan kriminal internasional. Dari transaksi tersebut, si pelaku berhasil memindai data-data penting yang ada di kartu ATM miliknya.
Baca juga: Waspada Modus Penipuan Online, Ini Cara Jaga Keamanan Digital
“Setelah saya transaksi di situ, tiba-tiba ada beberapa transaksi lain muncul. Sedikit-sedikit, kemudian ada yang besar sampai akhirnya saldonya jadi nol,” ungkap Asri di Jakarta, Senin (25/7).
Asri tidak mau menyebutkan berapa jumlah total kerugian yang didapatnya. Namun, yang pasti isi saldo rekening di kartu tersebut telah terkuras habis. Beruntung, dia tidak menyimpan uang di satu tempat saja.
Saat itu, Asri sempat meminta bantuan ke pihak bank terkait. Dari situ, pihak bank kemudian mulai melakukan pengecekan. Hasilnya, rupanya memang ada transaksi yang mencurigakan. Saldo di rekening Asri dikirim ke beberapa negara, seperti Hong Kong dan China.
Setelah ada penyelidikan, rupanya kartu ATM yang dipakai untuk transaksi di restoran telah di-copy oleh kasir, yang telah bekerja sama dengan sindikat internasional.
“Pelayan restoran itu kemudian jadi tersangka. Sebab, pada hari yang sama, memang ada banyak korban juga. Ada yang kena sampai miliaran,” imbuhnya.
Baca juga: 4 Langkah Penting Agar Tak Jadi Korban Modus Penipuan di WhatsApp
Asri Welas (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)
Beruntung, masalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Pihak bank juga telah mengganti uang milik Asri Welas yang telah dibobol tersebut. Pengalaman ini menjadi salah satu pelajaran berharga baginya. Dirinya pun jadi lebih berhati-hati dengan modus-modus penipuan yang belakangan makin beragam.
Dirinya pun menghimbau agar masyarakat juga lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan. Sebab, saat ini metode yang dipakai untuk menipu lebih sulit dideteksi. Hal ini terkadang yang membuat calon korban lalai sehingga terjebak ke dalam penipuan.
Dalam beberapa waktu terakhir, Asri juga mengaku sering mendapatkan pesan mencurigakan dari nomor yang tidak dikenalnya. Nomor tersebut mengaku-ngaku sebagai teman lama dirinya.
Modusnya adalah dengan mengirimkan link undangan pernikahan. Anehnya, nama di undangan pernikahan itu memakai nama teman kecilnya. Asri mengaku heran mengapa si penipu ini bisa tahu dengan detail mengenai nama-nama teman kecilnya bahkan hingga panggilan akrabnya.
Namun, karena dirinya sudah mengetahui berbagai modus penipuan, Asri lebih memilih mengabaikannya. Alih-alih mengeklik link yang dibagikan, dia lebih memilih untuk langsung menelepon teman kecilnya tersebut.
Dari situ, barulah diketahui bahwa teman kecilnya tidak pernah mengirim undangan apa pun kepada dirinya. Hal ini pun makin menegaskan bahwa link undangan tersebut adalah penipuan.
Dirinya meminta agar setiap orang kini makin waspada dan berhati-hati. jangan sembarangan untuk mengeklik link yang mencurigakan. Di sisi lain, Asri juga menyarankan agar jangan sekali-kali memberikan data pribadi kepada orang lain.
Menurut dia, jika ada informasi yang bersumber dari orang lain, sebaiknya jangan langsung dipercaya. Lebih baik segera hubungi sumber aslinya. Dengan demikian, kita bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap modus-modus penipuan yang makin marak terjadi ini.
Baca juga: Ini Lima Tips Hindari Penipuan Online dari File APK
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.