Ilustrasi modus penipuan (Sumber gambar: Freepik)

4 Langkah Penting Agar Tak Jadi Korban Modus Penipuan di WhatsApp

24 July 2023   |   21:21 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Dalam beberapa waktu terakhir ini, marak beredar modus penipuan online di aplikasi pesan instan WhatsApp (WA). Modusnya pun beragam, dari mengirim undangan pernikahan, minta kode one time password (OTP), kedok menang undian, bahkan sampai mengaku sebagai pihak bank.

Meski punya modus yang beragam, mayoritas penipuan jenis ini menyertakan sebuah link palsu yang akan mengelabuhi korban. Modus penipuan ini termasuk ke dalam kategori kejahatan phising.

Baca juga: Dewa 19, Andien hingga Gigi Ramaikan Konser BNI Loud Fest 2023

Terbaru, beredar pesan berantai di WhatsApp tentang pengumuman kebijakan bank BNI yang akan menaikkan biaya transaksi sebesar Rp150.000 per bulan. Tak tanggung-tanggung, si penipu bahkan menyertakan surat pengumuman yang seolah resmi.

Melalui surat tersebut, para calon korban akan diarahkan untuk membuka link atau tautan yang mengarah ke situs web yang dibuat mirip dengan situs web BNI. Hal ini kemudian rentan membuat korban tertipu.

Jika link tersebut dibuka, calon korban akan digiring untuk mengisi data pribadi, seperti nomor kartu ATM, expiry date kartu, Card Verification Value (CVV) atau Card Verification Code (CVC), nomor personal identification number (PIN), kode akses, dan kode one-time password (OTP).

Kemudian, jika calon korban lengah dan memberikan data rahasia tersebut, pelaku penipuan online dapat mengambil alih rekening korban dan memindahkan dana yang ada di sana. Masyarakat pun saat ini diminta untuk tetap waspada dan tidak gampang percaya terhadap berbagai modus penipuan yang belakangan makin canggih.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan bahwa ada empat langkah awal yang bisa dilakukan agar upaya penipuan tersebut tidak berhasil. Empat langkah ini bisa menjadi benteng awal agar kita tidak mudah terjebak terhadap modus penipuan.

Pertama, budayakan untuk terus waspada terhadap akun palsu yang mengatasnamakan BNI. Perhatikan ciri-ciri sederhana yang tampak mencurigakan, terutama jika menggunakan nomor handphone biasa atau tidak terverifikasi.

Kedua, jangan pernah membuka link atau tautan apa pun yang dikirim oleh nomor yang mencurigakan atas nama BNI. Sebab, jika pengguna sampai masuk ke dalam link tersebut, risiko terkena penipuan akan jauh lebih besar.

Ketiga, alih-alih membuka link dan masuk ke web palsu, lebih baik masyarakat langsung menghapus pesan tersebut. Segeralah lakukan pemblokiran nomor tersebut agar tidak bisa lagi menghubungi pengguna lagi.

Keempat, pastikan kita tidak pernah memberikan data pribadi kepada siapa pun, termasuk orang terdekat. Okki menegaskan bahwa BNI tidak pernah meminta user ID, password, kode OTP, atau PIN dari nasabah baik melalui SMS, WhatsApp, telepon, email, maupun media sosial.

"Jika masih ragu, nasabah bisa segera menelpon BNI secara langsung dan menanyakan tentang pesan atau telepon pemberitahuan yang diterima melalui kontak resmi, yaitu 1500046 (tanpa 021, +62, atau tambahan lainnya), WhatsApp 08115881946 (ada centang hijau), dan email [email protected]," Ungkap Okki dalam keterangan tertulisnya.

Okki menegaskan bahwa informasi yang diberikan dalam pengumuman mengenai kenaikan biaya transaksi tersebut dipastikan palsu atau hoaks. Pasalnya, saat ini BNI tidak memiliki rencana untuk menaikkan biaya transaksi antar bank.

Baca juga: Dimeriahkan Dewa 19 Hingga Gigi, Loud Fest Vol.2 Sukses Hibur BNI Hi-Movers

Saat ini, BNI juga telah melaporkannya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya pada Jumat, 14 Juli 2023. Menurut Okki, pelaporan ini adalah bukti komitmen BNI dalam menjaga kepercayaan dan keamanan nasabah serta untuk mencegah kasus serupa terulang kembali di masa mendatang.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

5 Tip Supaya Tetap Fit saat Puncak Musim Panas

BERIKUTNYA

6 Tip Fashion Buat Memaksimalkan Penampilan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: