Eksplorasi Bahasa Sunda Kuno dalam Film Mantra Surugana
21 July 2023 |
21:06 WIB
Industri film horor lokal makin menggelora. Bukan hanya berangkat dari premis klasik, kini banyak rumah produksi yang melirik luasnya cerita legenda dan kultur Indonesia yang dikemas secara menarik dalam format film.
Celah ini dimanfaatkan oleh Peregrine Studio yang membungkus legenda Sunda kuno dalam film horor berjudul Mantra Surugana. Seperti judulnya, film ini mengambil kisah sosok iblis bernama Surugana atau sering disebut Hurugana yang melegenda pada masanya.
Baca juga: Tayang 27 Juli, Cek Dulu 7 Fakta Menarik di Balik Film Horor Mantra Surugana
Meski mengangkat latar belakang kisah kuno, Mantra Surugana digarap dengan cerita yang modern yakni tentang sekelompok mahasiswa yang mencoba mencari teka-teki di balik teror dan intrik asmara di antara mereka.
Di balik itu, mereka juga mencoba memecahkan mantra milik iblis Suruguna tersebut. Eksekutif Produser Mantra Suragana, Suparditan menyebutkan jika konsep Surugana ini merupakan sentuhan makna lokal yang akan menjadi akar dalam film-film Peregrine Studio selanjutnya.
"Kami berpikir selain menghibur, film itu harus memberi makna. Utamanya adakah nilai lokal yang bisa kami angkat. Kami mau ada value entertain dan kesan lokal untuk film-film ke depan," ujar Suparditan.
Ervina selaku produser Mantra Surugana menyebut, eksplorasi mantra Sunda kuno ini lahir dari budaya mistis dan horor yang melekat di Indonesia. Tantangannya adalah bagaimana mengemas unsur mistis yang memiliki nilai kelokalan dalam penggarapan film. Tak main-main, tim produksi Mantra Surugana mendatangkan ahli sastra Sunda yang akrab dengan kitab-kitab mantra dan lontar bertuliskan aksara Sunda.
"Ini bagian riset kita, bahwa mantra Sunda kuno itu sudah ada bukunya. Intinya mantra ini ditujukan untuk suatu keinginan," jelas Ervina.
Dalam proses produksi, ahli bahasa Sunda kuno sering mengingatkan agar mantra tidak diucapkan secara mentah. Oleh karena itu, tim produksi melakukan modifikasi pada mantra asli Suruguna dengan menggunakan campuran bahasa Sunda kuno dan Sunda masa kini.
Ervina mengatakan, bahasa pada mantra yang hadir di film ini memiliki gap usia bahasa hingga 100 hingga 300 tahun. Semua simbol dan buku mengenai mantra ini pun tersimpan di Museum Nasional.
Dyan Sunu Prastowo selaku Sutradara Mantra Suruguna menyebutkan secara visual, Surugana digambarkan sebagai sosok iblis wanita yang menyeramkan. Film ini berupaya menyugguhkan bentuk iblis yang mendekati perupaan iblis Surugana.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Celah ini dimanfaatkan oleh Peregrine Studio yang membungkus legenda Sunda kuno dalam film horor berjudul Mantra Surugana. Seperti judulnya, film ini mengambil kisah sosok iblis bernama Surugana atau sering disebut Hurugana yang melegenda pada masanya.
Baca juga: Tayang 27 Juli, Cek Dulu 7 Fakta Menarik di Balik Film Horor Mantra Surugana
Meski mengangkat latar belakang kisah kuno, Mantra Surugana digarap dengan cerita yang modern yakni tentang sekelompok mahasiswa yang mencoba mencari teka-teki di balik teror dan intrik asmara di antara mereka.
Di balik itu, mereka juga mencoba memecahkan mantra milik iblis Suruguna tersebut. Eksekutif Produser Mantra Suragana, Suparditan menyebutkan jika konsep Surugana ini merupakan sentuhan makna lokal yang akan menjadi akar dalam film-film Peregrine Studio selanjutnya.
Press Conference Mantra Suruguna (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)
Ervina selaku produser Mantra Surugana menyebut, eksplorasi mantra Sunda kuno ini lahir dari budaya mistis dan horor yang melekat di Indonesia. Tantangannya adalah bagaimana mengemas unsur mistis yang memiliki nilai kelokalan dalam penggarapan film. Tak main-main, tim produksi Mantra Surugana mendatangkan ahli sastra Sunda yang akrab dengan kitab-kitab mantra dan lontar bertuliskan aksara Sunda.
"Ini bagian riset kita, bahwa mantra Sunda kuno itu sudah ada bukunya. Intinya mantra ini ditujukan untuk suatu keinginan," jelas Ervina.
Dalam proses produksi, ahli bahasa Sunda kuno sering mengingatkan agar mantra tidak diucapkan secara mentah. Oleh karena itu, tim produksi melakukan modifikasi pada mantra asli Suruguna dengan menggunakan campuran bahasa Sunda kuno dan Sunda masa kini.
Ervina mengatakan, bahasa pada mantra yang hadir di film ini memiliki gap usia bahasa hingga 100 hingga 300 tahun. Semua simbol dan buku mengenai mantra ini pun tersimpan di Museum Nasional.
Dyan Sunu Prastowo selaku Sutradara Mantra Suruguna menyebutkan secara visual, Surugana digambarkan sebagai sosok iblis wanita yang menyeramkan. Film ini berupaya menyugguhkan bentuk iblis yang mendekati perupaan iblis Surugana.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.