Ilustrasi (sumber gambar : annie spratt / unsplash)

Cara Mudah Tanamkan Literasi Keuangan Pada Anak Sejak Dini

20 July 2023   |   17:39 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Menanamkan literasi keuangan kepada anak-anak harus dimulai sedini mungkin sehingga mereka akan terbiasa merencanakan pemakaian uang hingga dewasa. Pemahaman dan literasi keuangan akan menjadi s pondasi yang bagus untuk kehidupannya pada masa mendatang.

Profesor James Hekcman, seorang pemenang Nobel Ekonomi pernah mengatakan bahwa kebiasaan berinvestasi sejak dini dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Baca juga: Perempuan Indonesia Makin Melek Literasi Keuangan

Begitu pula dengan pembelajaran investasi yang dilakukan sejak dini dapat menghasilkan imbal balik (economic return) yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ketika dilakukan pada usia lanjut. Hal ini menurutnya bisa terjadi karena anak-anak memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyerap ilmu pengetahuan.

FDV Wulansari, Financial Trainer QM Financial mengatakan bahwa orang tua perlu mendidik anak belajar keuangan dengan baik sejak dini. Bahkan ketika sang anak sering meminta untuk dibelikan mainan atau meminta uang jajan, maka menjadi kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan anak mengenai manajemen keuangan secara sederhana.

Misalnya, ketika sang anak menginginkan suatu barang, maka orang tua bisa mengajarkannya untuk membuat anggaran dan mengelola uang sakunya agar bisa ditabung dan dikumpulkan untuk membeli barang yang diinginkan. Nah, mengajarkan anak cara mengatur keuangan juga bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan permainan.

“Apalagi bagi anak-anak, permainan adalah sesuatu yang menyenangkan sehingga segala hal yang diajarkan dengan cara bermain akan lebih mudah dipahami oleh mereka,” ujarnya dalam peluncuran program “Cha-Ching Money Adventures dari Prudential.

Sementara itu, Michellina L. Triwardhany, President Director Prudential Indonesia mengatakan anak-anak bisa diajarkan sejak dini mengenai perencanaan penggunaan uang jajan. "Ketika mereka mendapatkan uang jajan, itu dipakai untuk apa dan bagaimana cara mereka menabung agar bisa membeli barang yang diinginkan," tuturnya.

Selain itu, orang tua juga bisa mengajarkan anak untuk lebih memikirkan masyarakat sekitar dengan berdonasi. Menurutnya, pembelajaran mengenai literasi keuangan pada anak ini mungkin sudah bisa dimulai sejak anak berusia 7 tahun hingga 12 tahun karena itu merupakan masa emas untuk membentuk kebiasaan anak.

"Kalau literasi keuangan ini dapat dilatih dan dibiasakan sejak kecil maka ke depannya anak pasti akan terbiasa untuk disiplin dalam menggunakan uang," ucapnya.

Marc Fancy, Executive Director Pridence Foundation mengatakan, untuk memudahkan anak-anak dalam mempelajari literasi keuangan dengan lebih menyenangkan, pihaknya menghadirkan Cha-Ching Money Adventures yang melengkapi pembelajaran kurikulum Cha-Ching.

Melalui sistem pembelajaran e-learning interaktif, Cha-Ching Money Adventures dapat membantu anak merancang tujuan keuangan dan membuat keputusan finansial yang bijaksana. Ada empat konsep dasar keuangan yang diajarkan dalam kurikulum Cha-Ching, yaitu memperoleh (earn), menyimpan (save), membelanjakan (spend), dan menyumbangkan (donate).

“Selain menabung dan berinvestasi, anak-anak juga perlu ditanamkan nilai sosial berbagi dengan menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk berdonasi,” tuturnya.


Editor: Indyah Sutriningrum

 

SEBELUMNYA

Cek Daftar Biang Kerok Pencetus & Gejala Asma yang Ganggu Kualitas Hidup Anak

BERIKUTNYA

Masyarakat Indonesia Makin Demen ke Konser Musik, Ini Acara yang Paling Disukai

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: