Firman Setyaji dan Produk Kerajinan Bengok Craft. (Sumber gambar: Instagram/ @maskapo)

Inspiratif, Begini Perjalanan Sukses Bengok Craft Berlandaskan Prinsip Effectuation

21 July 2023   |   08:15 WIB
Image
Muhammad Althaaf Arbarri Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya

Like
Firman Setyaji merupakan pencetus Bengok Craft suatu UMKM yang berbasis kerajinan tangan dari eceng gondok yang berlokasi di Desa Kesongo. Firman, sebagai pemuda kreatif, melihat potensi besar dalam pemanfaatan eceng gondok yang melimpah di sekitar Danau Rawa Pening.

Perjalanan Bengok Craft dimulai ketika Firman, memperhatikan pertumbuhan eceng gondok yang merajalela di daerah sekitarnya. Tanaman air yang invasif ini tidak hanya mengancam ekosistem lokal, tetapi juga menghambat mata pencaharian masyarakat sekitar. 

Baca juga: Tren Fesyen 2023, Dominasi Sustainable & Selebrasi Warna Cerah

Firman percaya bahwa dengan mengubah eceng gondok menjadi kerajinan tangan yang indah dan berkelanjutan, tidak hanya dapat mengatasi masalah ekologis lingkungan sekitar, akan tetapi juga dapat menciptakan nilai ekonomi bagi penduduk setempat. Didorong oleh visinya, Firman memulai perjalanan untuk mengembangkan teknik inovatif dalam mengolah eceng gondok menjadi berbagai produk kerajinan.

Firman menghabiskan waktu dan tenaganya untuk memahami karakteristik tanaman ini, bereksperimen dengan berbagai metode pengolahan, dan mengeksplorasi desain kreatif. Melalui ketekunan dan dedikasi, Firman berhasil membangun sistem produksi yang mengubah eceng gondok menjadi bahan baku untuk berbagai produk ramah lingkungan. 
 

Pengrajin Bengok Craft yang juga masyarakat setempat  (Sumber gambar: RadioIdola.com)

Pengrajin Bengok Craft yang juga masyarakat setempat (Sumber gambar: RadioIdola.com)
 

Usaha ini tidak hanya menawarkan solusi berkelanjutan untuk permasalahan eceng gondok, tetapi juga menciptakan peluang penghasilan bagi masyarakat setempat. Firman secara aktif melibatkan warga desa dalam proses produksi, memberikan mereka pelatihan dan pekerjaan.

Pendekatan inklusif ini telah memberdayakan individu dan keluarga, yang tentunya meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.  Eceng gondok yang dulunya merajalela telah berubah menjadi sumber daya berharga, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar. 

Firman Setyaji yang memanfaat eceng gondok di lingkungan sekitarnya berpegang teguh pada prinsip effectuation, yang merupakan kerangka kerja seorang wirausaha untuk mengembangkan strategi bisnis yang berfokus pada penggunaan sumber daya dari lingkungan sekitar. 

Prinsip effectuation juga dapat membantu pengusaha untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada, menghadapi ketidakpastian dengan lebih baik, memperluas jaringan kolaborasi, mengidentifikasi peluang baru, dan mendorong kreativitas dan inovasi.

Dengan memanfaatkan prinsip ini, Firman dapat mengembangkan strategi yang adaptif dan efektif dalam menghadapi tantangan bisnis yang kompleks. Lima prinsip dalam effectuation yang dapat ditemukan dalam pendirian UMKM Bengok Craft adalah sebagai berikut: 

 

1. Mulai dari diri sendiri (Bird-in-Hand Principle)

Firman Setyaji memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitarnya, yaitu eceng gondok, sebagai bahan baku utama untuk produksi kerajinan. Ia melihat potensi dalam bahan tersebut dan mengubahnya menjadi produk bernilai tinggi 
 

2. Pengorbanan yang masuk akal (The Affordable-Loss Principle)

Firman memulai usaha Bengok Craft dengan modal terbatas dan risiko yang terukur. Dia memilih untuk menggunakan dana yang dapat ditanggung kehilangannya jika usahanya tidak berhasil, sehingga pengusaha dapat bergerak maju tanpa rasa takut akan kerugian yang besar. 
 

3. Membuat rajutan acak (The Crazy-Quilt Principle)

Bengok Craft melibatkan masyarakat sekitar dalam produksi kerajinan. Mereka bekerja sebagai perajin dan terlibat dalam proses pembuatan produk. Dengan melibatkan banyak orang dengan keterampilan yang berbeda-beda, Bengok Craft membentuk jalinan kerja sama yang kuat dan menciptakan produk dengan kualitas yang tinggi. 
 

4. Siap berubah dan beradaptasi (The Lemonade Principle)

Ketika pandemi melanda, Bengok Craft menghadapi peningkatan permintaan yang tiba-tiba. Firman dan timnya mengambil kesempatan ini dengan bekerja ekstra dan melibatkan lebih banyak perajin untuk memenuhi permintaan tersebut. Mereka dapat mengatasi tantangan tersebut dengan beradaptasi dan melihat peluang dalam situasi yang sulit. 
 

5. Berani memegang kendali (The Pilot-in-The-Plane) 

Firman menjadi penggerak utama di balik pendirian Bengok Craft. Dia mengambil peran sebagai pemilik dan pengambil keputusan dalam usahanya, memimpin pengembangan produk, pemasaran, dan pengelolaan bisnis secara keseluruhan. 
 
Baca juga: Hirka Shoes, Kulit Ceker Ayam Naik Kelas

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Preview Mini Album Debut Solo Jihyo Berjudul ZONE Dibuat 3 Versi

BERIKUTNYA

Daftar Film Horor yang Cocok Ditonton Saat Malam Satu Suro

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: