Mau Sehat Saat Lanjut Usia? Ayo Mulai Batasi Karbohidrat pada Usia Ini

Sehat ketika lansia pasti menjadi impian banyak orang. Sayangnya, banyak dari kita yang tidak melakukan investasi kesehatan untuk masa tua nanti. Pola gaya hidup yang tidak sehat dengan makan makanan tinggi kalori dan gula, merokok, hingga malas bergerak menjadi salah satu pemicu masa tua yang tidak sehat.

Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia dr. Ray Basrowi menerangkan, untuk sehat pada usia tua sejatinya cukup mudah. Tidak perlu diet ketat, tidak perlu membatasi makanan, asal rajin melakukan aktivitas fisik untuk mengeluarkan energi agar tidak berumpuk. 

“Kalau aktivitas fisik tidak adekuat, ya atur makan. Yang diatur terlebih dahulu, pembatasan karbohidrat karena paling gampang habis dari metabolisme basal. Tapi kalau amankan tidak dibatasi, ya aktiitas,” ujarnya, Senin (26/7/2021).

Nah, memasuki usia 40 tahun atau pre-senior, asupan makanan harus diatur. Hal ini berarti apabila aktivitas fisiknya baik, asupan makan seperti biasanya yakni 2.000 kalori setiap hari dengan 55% karbohidrat, selebihnya protein, lemak, dan zat gizi mikro.

“Kalau asupannya tetap tapi aktivitas kurang, itu akan numpuk dikonversi menjadi lemak, begitu jadi lemak, dia jadi lemak darah. Kalau lemak darah makin banyak dia mengerubungi organ, lalu lemak darah makin tinggi, risiko kardiovaskuler semakin tinggi,” tutur Ray.

Mengapa 40 tahun? Dia menjelaskan pada usia tersebut, kondisi fisiologis kita maulai menurun. Usia 39-40 tahun mobilitas masih tinggi. Usia 40-45 biasanya masa transisi sistem imunitas lebih awas, pola pergerakan berkurang, metabolisme tubuh menjadi semakin rendah. 

“Kalau metabolisme makin rendah, otomatis lebih banyak makanan tidak terserap tubuh dan terbakar. Di atas 45 sudah tidak ada tawar menawar. Asupan karbohidrat wajib dikurangi kalau aktivitas fisik tidak bagus,” tegasnya.



Editor: Roni Yunianto