Segera Beroperasi, Cek Fakta Menarik LRT Jabodebek

LLRT Jabodebek secara resmi memulai masa uji coba operasionalnya, untuk jalur tahap satu pada Rabu, (12/7/2023). Lintasan LRT Jabodebek tahap pertama ini hanya melayani tiga lintasan, yakni Cawang-Cibubur, Cawang-Bekasi, dan Cawang-Dukuh Atas.

Dalam masa uji coba, penumpang terpilih yang sudah mendaftar melalui Google Form pada akun Instagram resmi @lrt_jabodebek cukup membayar satu rupiah saja untuk periode sampai dengan 15 Agustus 2023. Sementara itu, operasional perdana kereta dengan konstruksi ringan yang beroperasi di area perkotaan ini akan dimulai pada 18 Agustus 2023.

Baca juga: Dioperasikan Tanpa Masinis, Ini Teknologi yang Jamin Keselamatan LRT Jabodebek

Penempatan dari stasiun-stasiun LRT Jabodebek in dirancang berdekatan dengan moda transportasi publik lainnya seperti Kereta Commuter Line dan Trans Jakarta. Sehingga setelah pembangunan LRT Jabodebek rampung, diharapkan akan menjadi kereta yang berintegrasi antar moda, dan mendukung alur perekonomian di wilayah yang mencakup Jakarta, Bogor, Depok hingga Bekasi.

Sebelum Genhype menggunakan moda transportasi ini untuk mobilisasi sehari-hari, Hypeabis.id telah mengumpulkan sejumlah fakta menarik tentang LRT Jabodebek yang dilansir dari sejumlah sumber resmi.

Berikut informasinya:

LRT Jabodebek memiliki maskot resmi yang bernama Raina. Raina sendiri merupakan singkatan dari Train Attendant. Dilansir melalui akun Instagram LRT Jabodebek, angkutan ini nantinya akan memiliki dua operator, masinis dan train attendant. Secara spesifik, jika masinis bertanggung jawab dalam operasional perjalanan kereta, train attendant bertugas untuk memberikan pelayanan kepada penumpang di dalam LRT. Mereka juga bisa ditugaskan sebagai masinis dalam kondisi tertentu. Raina digambarkan sebagai wanita yang berseragam masinis, lengkap dengan topi masinisnya.

LRT Jabodebek menggunakan sumber tenaga listrik, untuk menjalankan kereta. dengan daya listrik yang berasal dari Traction Power Substation (TPSS). Satu trainset LRT Jabodebek terdiri dari enam kereta dan memiliki kapasitas jumlah penumpang sebanyak 740 sampai 1.308 penumpang. Adapun, kecepatan maksimal dari LRT Jabodebek mencapai 80 kilometer per jam.

Di samping itu, LRT Jabodebek menggunakan GoA (Grade of Automation) yang merupakan tingkat otomasi operasional untuk sistem kendali pada kereta api. Demi menjaga selang waktu antar kereta selama 4 menit, maka LRT Jabodebek menggunakan GoA 3 untuk sistem operasinya. Sehingga pada saat LRT Jabodebek beroperasi, dapat mencapai keakuratan waktu tempuh dengan perjalanan yang cukup singkat.

Atap dari tiap stasiun LRT Jabodebek dibedakan berdasarkan nomor dari lintasan kereta. Khusus untuk Stasiun Cawang, atapnya berwarna keemasan karena stasiun ini akan digunakan sebagai stasiun transit antar 3 lintasan.

Untuk stasiun lintasan satu, yang meliputi TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, dan Harjamukti, memiliki atap bewarna biru. Untuk stasiun lintasan dua, yang meliputi Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, dan Ciliwung, beratap warna oranye. Terakhir untuk stasiun lintasan tiga, yang meliputi Halim, Jati Bening Baru, Cikunir 1, Cikunir 2, Bekasi Barat, dan Jatimulya, akan beratap warna hijau.

Penting untuk diketahui bahwa LRT Jakarta dan LRT Jabodebek itu berbeda. Selain rute keberangkatan dan tujuan yang berbeda, jalur dari kedua stasiun ini tidak terhubung satu sama lain. LRT Jakarta meliputi enam stasiun dan satu lintasan yang meliputi Stasiun Pegangsaan hingga Stasiun Velodrome. Sedangkan untuk LRT Jabodebek memiliki 18 stasiun yang meliputi lintasan Cibubur, dan lintasan Bekasi.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda