Musikal Benih Yang Bernilai Akan Ditonton 1.000 Anak Panti Asuhan dari 6 Agama Berbeda
13 July 2023 |
14:29 WIB
Kemilau Emas Anak Indonesia dan Ciputra Artpreneur akan mengadakan pertunjukan musikal Benih Yang Bernilai pada Sabtu, 15 Juli 2023. Pertunjukan yang akan digelar di Ciputra Artpreneur Theatre, Jakarta, ini akan menyajikan panggung teater anak yang berbeda.
Pemerhati anak sekaligus produser pada pementasan ini, Wawa Lukman mengatakan bahwa pertunjukan ini akan terasa spesial karena akan melibatkan banyak anak-anak di dalamya. Bukan hanya dari sisi penampil, melainkan juga dari penontonnya.
Menurut dia, Benih Yang Bernilai adalah pementasan dari anak-anak dan untuk anak-anak. Dirinya berharap pementasan ini akan jadi salah satu tontonan anak yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki pesan dan makna yang berarti bagi mereka dalam mengarungi kehidupan ke depan.
Sebab, selama ini Wawa mengaku prihatin dengan kehidupan anak-anak yang sekarang ini seolah tergerus. Minimnya tontonan anak ditambah media sosial yang kian masif membuat sebagian dari mereka kehilangan keseruan dunia anak-anak yang lugu, polos, dan ceria.
Paparan media sosial yang masif juga membuat anak bisa terjebak ke dalam tontonan yang seharusnya belum mereka dapatkan. Oleh karena itu, diharapkan pertunjukan Benih Yang Bernilai akan menjadi tontonan yang layak dan menginspirasi mereka. Bukan tidak mungkin, akan lahir tontonan menarik lain dari anak setelah ini.
Hal ini pula yang menjadi alasan Wawa memutuskan untuk tidak memungut biaya di pertunjukan kali ini. Dia mengatakan bahwa pementasan Benih Yang Bernilai tidak menjual tiket berbayar.
“Benih Yang Bernilai akan ditonton oleh 1.000 anak-anak panti asuhan yang berasal dari 6 agama berbeda.
Mereka akan datang bersama para pendampingnya menyaksikan tontonan ini,” ungkap Wawa.
Layaknya sebuah musikal, tontonan ini juga akan menyajikan beberapa lagu di dalam pertunjukannya. Wawa sendiri mengaku telah menciptakan sejumlah lagu anak-anak dan bertema religi dari berbagai agama berbeda juga untuk menyesuaikan audiens.
Dirinya percaya ini adalah cara yang efektif untuk memberikan pemahaman anak-anak tentang nilai-nilai dan pelajaran hidup. Oleh karena itu, diharapkan mereka tidak hanya terhibur tetapi juga mengambil pelajaran hidup dan motivasi besar untuk kehidupan mereka nanti.
Tidak hanya dari sisi penonton, dari sisi penampil pun ada banyak anak yang terlibat. Setidaknya ada 50-an anak-anak yang akan tampil di atas panggung. Mereka terdiri dari para pemeran dan juga paduan suara yang menjadi bagian di pementasan ini. Baginya, ini adalah pementasan dengan kolaborasi yang bermakna.
Sementara itu, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Rina Ciputra Sastrawinata mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung panggung-panggung teater anak digelar. Dia ingat betul, lima tahun lalu, Wawa Lukman juga mengadakan acara serupa bertajuk Cerita Cinta Anak Indonesia.
“Ini adalah kerja-kerja yang mulia. Apalagi penontonnya adalah anak-anak panti asuhan, yang mana mungkin seumur hidupnya tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berlakon atau datang ke teater,” ucap Rina.
Dia berharap acara seperti ini memang mesti rutin digelar. Sebab, anak-anak dari latar belakang apa pun mereka, adalah bibit-bibit generasi bangsa selanjutnya. Terlebih, bisa jadi sebagian dari mereka bisa menjadi orang-orang hebat dan membanggakan negaranya.
Rina lantas menceritakan Kodradi, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Ciputra Group. Sebelum duduk di jabatannya sekarang, Kodradi juga mengalami masa kecil sebagai seorang yatim. Namun, dia bisa membuktikan diri bisa sukses.
Dia berharap anak-anak Indonesia tidak merasa tidak punya kesempatan. Melalui tontonan ini, diharapkan ada motivasi besar dan impian yang terus dijaga tanpa memperdulikan latar belakang seseorang.
Editor: Indyah Sutriningrum
Pemerhati anak sekaligus produser pada pementasan ini, Wawa Lukman mengatakan bahwa pertunjukan ini akan terasa spesial karena akan melibatkan banyak anak-anak di dalamya. Bukan hanya dari sisi penampil, melainkan juga dari penontonnya.
Menurut dia, Benih Yang Bernilai adalah pementasan dari anak-anak dan untuk anak-anak. Dirinya berharap pementasan ini akan jadi salah satu tontonan anak yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki pesan dan makna yang berarti bagi mereka dalam mengarungi kehidupan ke depan.
Sebab, selama ini Wawa mengaku prihatin dengan kehidupan anak-anak yang sekarang ini seolah tergerus. Minimnya tontonan anak ditambah media sosial yang kian masif membuat sebagian dari mereka kehilangan keseruan dunia anak-anak yang lugu, polos, dan ceria.
Pemerhati Anak & Produser Wawa Lukman memberikan keterangan saat konferensi pers Benih Yang Bernilai di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (6/7). (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P)
Paparan media sosial yang masif juga membuat anak bisa terjebak ke dalam tontonan yang seharusnya belum mereka dapatkan. Oleh karena itu, diharapkan pertunjukan Benih Yang Bernilai akan menjadi tontonan yang layak dan menginspirasi mereka. Bukan tidak mungkin, akan lahir tontonan menarik lain dari anak setelah ini.
Hal ini pula yang menjadi alasan Wawa memutuskan untuk tidak memungut biaya di pertunjukan kali ini. Dia mengatakan bahwa pementasan Benih Yang Bernilai tidak menjual tiket berbayar.
“Benih Yang Bernilai akan ditonton oleh 1.000 anak-anak panti asuhan yang berasal dari 6 agama berbeda.
Mereka akan datang bersama para pendampingnya menyaksikan tontonan ini,” ungkap Wawa.
Layaknya sebuah musikal, tontonan ini juga akan menyajikan beberapa lagu di dalam pertunjukannya. Wawa sendiri mengaku telah menciptakan sejumlah lagu anak-anak dan bertema religi dari berbagai agama berbeda juga untuk menyesuaikan audiens.
Dirinya percaya ini adalah cara yang efektif untuk memberikan pemahaman anak-anak tentang nilai-nilai dan pelajaran hidup. Oleh karena itu, diharapkan mereka tidak hanya terhibur tetapi juga mengambil pelajaran hidup dan motivasi besar untuk kehidupan mereka nanti.
Tidak hanya dari sisi penonton, dari sisi penampil pun ada banyak anak yang terlibat. Setidaknya ada 50-an anak-anak yang akan tampil di atas panggung. Mereka terdiri dari para pemeran dan juga paduan suara yang menjadi bagian di pementasan ini. Baginya, ini adalah pementasan dengan kolaborasi yang bermakna.
Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Rina Ciputra Sastrawinata (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P)
Sementara itu, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Rina Ciputra Sastrawinata mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung panggung-panggung teater anak digelar. Dia ingat betul, lima tahun lalu, Wawa Lukman juga mengadakan acara serupa bertajuk Cerita Cinta Anak Indonesia.
“Ini adalah kerja-kerja yang mulia. Apalagi penontonnya adalah anak-anak panti asuhan, yang mana mungkin seumur hidupnya tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berlakon atau datang ke teater,” ucap Rina.
Dia berharap acara seperti ini memang mesti rutin digelar. Sebab, anak-anak dari latar belakang apa pun mereka, adalah bibit-bibit generasi bangsa selanjutnya. Terlebih, bisa jadi sebagian dari mereka bisa menjadi orang-orang hebat dan membanggakan negaranya.
Rina lantas menceritakan Kodradi, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Ciputra Group. Sebelum duduk di jabatannya sekarang, Kodradi juga mengalami masa kecil sebagai seorang yatim. Namun, dia bisa membuktikan diri bisa sukses.
Dia berharap anak-anak Indonesia tidak merasa tidak punya kesempatan. Melalui tontonan ini, diharapkan ada motivasi besar dan impian yang terus dijaga tanpa memperdulikan latar belakang seseorang.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.