5 Fakta Echovirus 11, Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir di Eropa
12 July 2023 |
11:12 WIB
Wabah Echovirus 11 (E-11) tengah merebak di Eropa. Puluhan bayi baru lahir dilaporkan terinfeksi dan tujuh di antaranya meninggal dunia karena jenis enterovirus ini bisa menimbulkan sepsis, pembengkakan selaput otak, pembengkakan otot jantung hingga hati. Dari Catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 5 Mei 2023, Prancis melaporkan peningkatan kasus sepsis (infeksi parah) terkait E-11.
Sebelumnya, negara itu mencatat 9 kasus neonatal dengan gangguan hati dan kegagalan multi organ selama Juli 2022 hingga April 2023. Sebanyak 7 diantara anak baru lahir itu meninggal dunia.
Baca juga: Peneliti Amerika Serikat Berhasil Menemukan Virovore, Mikroba Pertama Pemakan Virus
Sementara itu, pada 26 Juni 2023, Kroasia melaporkan 1 kasus infeksi E-11 pada Juni 2023, Italia melaporkan 7 kasus antara April dan Juni 2023, Spanyol melaporkan 2 kasus pada 2023. Lalu Swedia melaporkan 5 kasus dengan 4 kasus diantaranya mengalami meningoensefalitis antara 2022 dan 15 Juni 2023. Adapun Inggris Raya dan Irlandia Utara (UK ) melaporkan dua kasus pada Maret 2023.
Lantas apa yang dimaksud Echovirus dan apa bahayanya pada manusia? Simak fakta-faktanya berikut ini yuk, Genhype.
1. Hidup di Sistem Pencernaan
Mengutip Healthline, Echovirus 11 (E-11) adalah virus RNA yang hidup di sistem pencernaan atau saluran gastrointestinal (GI). Nama Echovirus berasal dari virus Enteric Cytopathic Human Orphan (ECHO).
Echovirus termasuk dalam kelompok virus yang disebut enterovirus. Menurut penelitian yang dipublish di The Journal of Clinical Investigation, virus ini menyerang saluran pernapasan atas dan usus. Para ahli masih meneliti virus yang menyebabkan penyakit serius pada bayi ini.
2. Cara Infeksi
Echovirus 11 sebagian besar disebarkan melalui kontak dengan kotoran yang tekrontaminasi virus tersebut. Bayi baru lahir bisa terinfeksi dari ibu mereka.
Penularan juga bisa terjadi di fasilitas penitipan anak atau perawatan. Sebagian besar kasus echovirus pada orang dewasa berasal dari paparan anak-anak yang terinfeksi. Ya, selain kontak dengan kotoran, echovirus 11 dapat menyebar melalui partikel udara dan menempel di permukaan.
3. Gejala
Mungkin sebagian orang tidak menunjukkan gejala. Namun gejala echovirus 11 pada bayi, serta orang dewasa meliputi demam, diare, ruam, penyakit kuning, hidung tersumbat, batuk, dan sakit kepala. Gejala dapat muncul secara bertahap atau sangat cepat, tergantung daya tahan tubuh masing-masing individu. Virus ini cenderung muncul lebih cepat pada bayi.
Pada bayi baru lahir, virus ini dapat menyebabkan berbagai penyakit yang dapat mengancam jiwa. Mereka bisa terserang sepsis, meningoencephalitis atau pembengkakan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Kemudian, myocarditis atau radang otot jantung, hepatitis atau radang hati, dan ensefalitis atau pembengkakan otak.
Infeksi virus ini juga dapat menyebabkan komplikasi seperti peradangan selaput otak, kelemahan otot atau kelumpuhan, kerusakan organ, dan kematian.
4. Pengobatan
Infeksi echovirus biasanya hilang dalam beberapa hari atau tanpa pengobatan. Infeksi yang lebih parah dapat berlangsung seminggu atau lebih.
Saat ini tidak ada pengobatan antivirus yang tersedia untuk infeksi echovirus, tetapi penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkannya. Perawatan sistem kekebalan yang disebut IVIG dapat membantu orang dengan infeksi echovirus parah, terutama para penderita autoimun. Antibiotik tidak efektif melawan virus ini.
Baca juga: Muncul Virus Demam Babi Afrika, Apakah Berbahaya Bagi Manusia?
5. Cara Mencegah
Cara terbaik untuk mencegah infeksi virus ini yakni rajin mencuci tangan dan membersihkan permukaan yang sering disentuh. Di tengah ramainya ancaman virus, tetap gunakan masker ketika beraktivitas di luar ruang sebagai langkah preventif.
Editor: Fajar Sidik
Sebelumnya, negara itu mencatat 9 kasus neonatal dengan gangguan hati dan kegagalan multi organ selama Juli 2022 hingga April 2023. Sebanyak 7 diantara anak baru lahir itu meninggal dunia.
Baca juga: Peneliti Amerika Serikat Berhasil Menemukan Virovore, Mikroba Pertama Pemakan Virus
Sementara itu, pada 26 Juni 2023, Kroasia melaporkan 1 kasus infeksi E-11 pada Juni 2023, Italia melaporkan 7 kasus antara April dan Juni 2023, Spanyol melaporkan 2 kasus pada 2023. Lalu Swedia melaporkan 5 kasus dengan 4 kasus diantaranya mengalami meningoensefalitis antara 2022 dan 15 Juni 2023. Adapun Inggris Raya dan Irlandia Utara (UK ) melaporkan dua kasus pada Maret 2023.
Lantas apa yang dimaksud Echovirus dan apa bahayanya pada manusia? Simak fakta-faktanya berikut ini yuk, Genhype.
1. Hidup di Sistem Pencernaan
Mengutip Healthline, Echovirus 11 (E-11) adalah virus RNA yang hidup di sistem pencernaan atau saluran gastrointestinal (GI). Nama Echovirus berasal dari virus Enteric Cytopathic Human Orphan (ECHO).
Echovirus termasuk dalam kelompok virus yang disebut enterovirus. Menurut penelitian yang dipublish di The Journal of Clinical Investigation, virus ini menyerang saluran pernapasan atas dan usus. Para ahli masih meneliti virus yang menyebabkan penyakit serius pada bayi ini.
2. Cara Infeksi
Echovirus 11 sebagian besar disebarkan melalui kontak dengan kotoran yang tekrontaminasi virus tersebut. Bayi baru lahir bisa terinfeksi dari ibu mereka.
Penularan juga bisa terjadi di fasilitas penitipan anak atau perawatan. Sebagian besar kasus echovirus pada orang dewasa berasal dari paparan anak-anak yang terinfeksi. Ya, selain kontak dengan kotoran, echovirus 11 dapat menyebar melalui partikel udara dan menempel di permukaan.
3. Gejala
Mungkin sebagian orang tidak menunjukkan gejala. Namun gejala echovirus 11 pada bayi, serta orang dewasa meliputi demam, diare, ruam, penyakit kuning, hidung tersumbat, batuk, dan sakit kepala. Gejala dapat muncul secara bertahap atau sangat cepat, tergantung daya tahan tubuh masing-masing individu. Virus ini cenderung muncul lebih cepat pada bayi.
Pada bayi baru lahir, virus ini dapat menyebabkan berbagai penyakit yang dapat mengancam jiwa. Mereka bisa terserang sepsis, meningoencephalitis atau pembengkakan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Kemudian, myocarditis atau radang otot jantung, hepatitis atau radang hati, dan ensefalitis atau pembengkakan otak.
Infeksi virus ini juga dapat menyebabkan komplikasi seperti peradangan selaput otak, kelemahan otot atau kelumpuhan, kerusakan organ, dan kematian.
4. Pengobatan
Infeksi echovirus biasanya hilang dalam beberapa hari atau tanpa pengobatan. Infeksi yang lebih parah dapat berlangsung seminggu atau lebih.
Saat ini tidak ada pengobatan antivirus yang tersedia untuk infeksi echovirus, tetapi penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkannya. Perawatan sistem kekebalan yang disebut IVIG dapat membantu orang dengan infeksi echovirus parah, terutama para penderita autoimun. Antibiotik tidak efektif melawan virus ini.
Baca juga: Muncul Virus Demam Babi Afrika, Apakah Berbahaya Bagi Manusia?
5. Cara Mencegah
Cara terbaik untuk mencegah infeksi virus ini yakni rajin mencuci tangan dan membersihkan permukaan yang sering disentuh. Di tengah ramainya ancaman virus, tetap gunakan masker ketika beraktivitas di luar ruang sebagai langkah preventif.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.