Genderang Perang Twitter vs Threads Dimulai, Elon Musk Berencana Tuntut Meta
07 July 2023 |
10:55 WIB
Bos Twitter, Elon Musk dikabarkan bakal segera melayangkan tuntutan kepada perusahaan milik Mark Zuckerberg yakni Meta. Panasnya persaingan dua raksasa media sosial ini terjadi setelah Meta merilis aplikasi media sosial Threads pada Kamis (6/7/2023).
Threads merupakan media sosial berbasis teks, percakapan, dan komunitas yang dibesut Meta. Banyak yang beranggapan jika fitur Threads sangat mirip dengan Twitter. Menariknya, peluncuran Threads ini terjadi saat pengguna Twitter tengah protes tentang kebijakan rate limit yang dikeluarkan Elon Musk.
Musk membuat Twitter memiliki batas tampilan harian, sehingga pengguna tak bisa mengulir tweets sepuasnya lagi. Petinggi Tesla ini membatasi tampilan 10.000 tweets untuk akun terverifikasi, 1.000 tweets untuk akun tidak terverifikasi, dan 500 tweets untuk akun baru. Aturan ini membuat pengguna Twitter merasa tak nyaman dan mengancam akan berpindah ke media sosial lain.
Baca juga: 5 Fitur Menarik Threads, Media Sosial Terbaru Milik Mark Zuckerberg
Kemunculan Threads tampaknya sangat tepat dengan momentum mengamuknya pengguna Twitter dengan aturan itu. Bak menabuh genderang perang, Threads sukses mengambil alih perhatian pengguna media sosial. Dalam waktu 7 jam saja, Threads sudah digunakan oleh sekitar 10 juta orang. Hingga Jumat (7/7/2023), Mark Zuckerberg melalui akun Threads-nya, mengatakan Threads sudah digunakan oleh 30 juta orang.
Para pengguna mulai sibuk berbincang tentang fitur Threads. Banyak pula yang membandingkannya dengan fitur Twitter. Meski belum selengkap Twitter, setidaknya Meta sukses mencuri perhatian penyuka media sosial.
Hingga pada Jumat pagi, utas di akun Twitter @TitterDaily mengabarkan rencana gugatan Elon Musk kepada Meta. “Twitter mengancam akan menuntut Meta atas 'penyalahgunaan yang sistematis, disengaja, dan melanggar hukum' rahasia dagang dan IP Twitter, serta pengikisan data Twitter, dalam surat gencatan dan penghentian yang dikirim kemarin ke Zuckerberg oleh pengacara Elon, Alex Spiro,” dikutip dari akun @TitterDaily.
Utas juga memperlihatkan bocoran surat yang dikirim Alex Spiro kepada Meta. Surat tersebut berisi tuduhan rahasia dagang yang diklaim telah dibagikan mantan karyawan Twitter yang dipekerjakan oleh Meta. Penjelasan surat tersebut juga berisi isyarat bahwa Meta dituduhkan telah mengorek data Twitter sehingga melanggar persyaratan layanan.
Bukan hanya kabar burung, tuduhan tersebut disambut komentar langsung oleh Elon Musk. Dalam komentar di utas tersebut, Musk seperti mengonfirmasi laporan layangan suratnya tersebut kepada Meta. “Kompetisi sah-sah saja, menyontek tidak,” tegas Elon dalam komentarnya.
Pengguna juga menyoroti upaya Meta dalam memodifikasi fitur media sosial yang sedang tren. Selain Threads yang dianggap mirip Twitter, Meta juga membuat fitur Instagram Reels yang tampak serupa dengan TikTok, fitur Instagram Stories yang digadang mirip Snapchat, hingga IGTV yang disebut melihat konsep YouTube.
Baca juga: 5 Fakta Threads, Pesaing Baru Twitter Buatan Bos Meta di Instagram
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Threads merupakan media sosial berbasis teks, percakapan, dan komunitas yang dibesut Meta. Banyak yang beranggapan jika fitur Threads sangat mirip dengan Twitter. Menariknya, peluncuran Threads ini terjadi saat pengguna Twitter tengah protes tentang kebijakan rate limit yang dikeluarkan Elon Musk.
Musk membuat Twitter memiliki batas tampilan harian, sehingga pengguna tak bisa mengulir tweets sepuasnya lagi. Petinggi Tesla ini membatasi tampilan 10.000 tweets untuk akun terverifikasi, 1.000 tweets untuk akun tidak terverifikasi, dan 500 tweets untuk akun baru. Aturan ini membuat pengguna Twitter merasa tak nyaman dan mengancam akan berpindah ke media sosial lain.
Baca juga: 5 Fitur Menarik Threads, Media Sosial Terbaru Milik Mark Zuckerberg
Kemunculan Threads tampaknya sangat tepat dengan momentum mengamuknya pengguna Twitter dengan aturan itu. Bak menabuh genderang perang, Threads sukses mengambil alih perhatian pengguna media sosial. Dalam waktu 7 jam saja, Threads sudah digunakan oleh sekitar 10 juta orang. Hingga Jumat (7/7/2023), Mark Zuckerberg melalui akun Threads-nya, mengatakan Threads sudah digunakan oleh 30 juta orang.
Para pengguna mulai sibuk berbincang tentang fitur Threads. Banyak pula yang membandingkannya dengan fitur Twitter. Meski belum selengkap Twitter, setidaknya Meta sukses mencuri perhatian penyuka media sosial.
Hingga pada Jumat pagi, utas di akun Twitter @TitterDaily mengabarkan rencana gugatan Elon Musk kepada Meta. “Twitter mengancam akan menuntut Meta atas 'penyalahgunaan yang sistematis, disengaja, dan melanggar hukum' rahasia dagang dan IP Twitter, serta pengikisan data Twitter, dalam surat gencatan dan penghentian yang dikirim kemarin ke Zuckerberg oleh pengacara Elon, Alex Spiro,” dikutip dari akun @TitterDaily.
Competition is fine, cheating is not
— Elon Musk (@elonmusk) July 6, 2023
Utas juga memperlihatkan bocoran surat yang dikirim Alex Spiro kepada Meta. Surat tersebut berisi tuduhan rahasia dagang yang diklaim telah dibagikan mantan karyawan Twitter yang dipekerjakan oleh Meta. Penjelasan surat tersebut juga berisi isyarat bahwa Meta dituduhkan telah mengorek data Twitter sehingga melanggar persyaratan layanan.
Bukan hanya kabar burung, tuduhan tersebut disambut komentar langsung oleh Elon Musk. Dalam komentar di utas tersebut, Musk seperti mengonfirmasi laporan layangan suratnya tersebut kepada Meta. “Kompetisi sah-sah saja, menyontek tidak,” tegas Elon dalam komentarnya.
Pengguna juga menyoroti upaya Meta dalam memodifikasi fitur media sosial yang sedang tren. Selain Threads yang dianggap mirip Twitter, Meta juga membuat fitur Instagram Reels yang tampak serupa dengan TikTok, fitur Instagram Stories yang digadang mirip Snapchat, hingga IGTV yang disebut melihat konsep YouTube.
Baca juga: 5 Fakta Threads, Pesaing Baru Twitter Buatan Bos Meta di Instagram
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.