Taman Safari Indonesia Ajak Masyarakat Lestarikan Cerita Dunia Satwa (sumber gambar : Taman Safari Indonesia)

Strategi Taman Safari Genjot Wisata Alam dan Konservasi Satwa

06 July 2023   |   13:23 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia tidak hanya memiliki ragam budaya dan kekayaan alam yang melimpah, tetapi sebagian besar wilayahnya juga telah menjadi rumah bagi berbagai satwa. Bahkan terdapat sejumlah hewan endemik langka yang hanya dapat ditemui di Tanah Air.

Sebut saja Harimau Sumatra, Badak Sumatra, Orang Utan, Gajah Kalimantan, Jalak Bali, Komodo, Burung Maleo, Tarsius Kerdil, Monyet Hitam Sulawesi, Burung Cendrawasih, dan lain sebagainya. Nah, hewan-hewan endemik ini juga dapat kalian temui di sejumlah lokasi wisata berbasis konservasi satwa, salah satunya yang dikelola Taman Safari Indonesia.

Direktur Pemasaran Taman Safari Indonesia Hans Manansang mengatakan TSI sendiri menampung sekitar 8.700 satwa dari 400 spesies satwa dunia dan menyediakan fasilitas konservasi berstandar internasional yang bisa dilihat secara langsung oleh wisatawan.

“Pusat konservasi dan riset TSI memiliki peran penting dalam perlindungan satwa, pemulihan, penangkaran, pelepasliaran, serta pengembangan inovasi demi kelestarian mereka di Indonesia,” ujarnya saat ditemui di sela-sela pembukaan International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) belum lama ini.

Taman Safari Indonesia memiliki enam destinasi wisata yang bisa dikunjungi wisatawan yakni Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor yang pertama kali dibangun pada 1986; Taman Safari Indonesia Jawa Timur di Prigen, Pasuruan; Bali Safari & Marine Park, Bali; Central Java Safari Beach di Batang; Jakarta Aquarium & Safari di Jakarta; dan yang terbaru Solo Safari di Surakarta.

 

Taman Safari Indonesia (sumber foto: TSI)

Taman Safari Indonesia (sumber foto: TSI)


VP Media and Event Taman Safari Indonesia (TSI) Alexander Zulkarnain mengatakan bahwa wisata konservasi flora dan fauna dan keindahan alam Indonesia saat ini kian diminati terutama sejak pasca pandemi. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke sejumlah destinasi wisata yang dikelola Taman Safari Indonesia tersebut.

Bahkan, pada musim libur sekolah saat ini, jumlah pengunjung mengalami lonjakan hingga lebih dari 50 persen dibandingkankan dengan hari-hari biasa. Dia mencontohkan untuk Taman Safari Bogor yang pada musim liburan dikunjungi sekitar 15.000 hingga 20.000 pengunjung per hari.

Begitu pula dengan Solo Safari yang jumlah pengunjungnya mencapai 12.000 orang meski baru saja diluncurkan pada akhir tahun 2022. “Saat musim liburan ini jumlah kunjungan bisa naik sekitar 50 persen, apalagi pada saat long weekend lalu,” tuturnya.

Selain antusiasme masyarakat yang memang sangat tinggi terhadap wisata rekreasi serta konservasi satwa, pihaknya juga menyediakan paket khusus liburan saat musim libur sekolah di mana setiap lokasi TSI dan unit bisnis memiliki penawaran yang berbeda.

Apalagi wisata konservasi yang dihadirkan oleh TSI bukan hanya sekadar menyaksikan hewan-hewan yang hidup di alam bebas, tetapi juga dibalut dengan berbagai hiburan dan atraksi yang menarik sehingga para pengunjung bisa mengenal lebih dekat berbagai satwa dengan cara yang menyenangkan.

“Melalui cara tersebut, wisatawan bisa mendapatkan edukasi dan diharapkan bisa ikut berkontribusi dalam melestarikan satwa dan lingkungan di Indonesia,” tuturnya.

Baca juga: Jadi Pilihan Asyik Liburan Sekolah, Cek Harga & Cara Beli Tiket Taman Safari 2023

Hans mengatakan, selama lebih dari empat dekade, TSI berkomitmen menjalankan peran sebagai destinasi wisata yang tidak hanya berfokus menyediakan edukasi dan hiburan tentang dunia satwa tetapi juga berkontribusi aktif dalam pelestariannya.

Untuk lebih meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian berbagai satwa di Indonesia, Taman Safari Indonesia kembali menggelar International Animal Photo & Video Competition dengan tema “Story of the Wild, Capture Through Your Lens”.

Terdapat empat kategori yang dikompetisikan dalam IAPVC 2023 termasuk Photo Story, Endangered Animal, General Wildlife, dan Social Media Contest. Tahun ini peserta juga bisa menyumbang kecakapannya dalam membuat video singkat yang menceritakan keunikan satwa dan habitatnya.

Kompetisi berlangsung dari 28 Juni hingga 16 September dan pengumuman pemenang pada akhir Oktober 2023. Guna menggaungkan ajang ini, rangkaian kegiatan roadshow juga diselenggarakan di tiga cabang Taman Safari, termasuk di Taman Safari Bogor, Taman Safari Solo, dan Taman Safari Prigen.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

High Heels Lover, Intip 5 Cara Atasi Varises Yuk

BERIKUTNYA

7 Fakta Pelukis Van Gogh, Seniman Post Impresionist Terbaik Dunia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: