Makanan sehat dan bergizi tinggi (Sumber Foto: Freepik)

Panduan Menyusun Menu Makanan Sehat dan Bergizi Tinggi untuk Anak

27 June 2023   |   17:52 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Anak-anak sering beranggapan bahwa makanan sehat rasanya pasti tidak enak. Padahal, ada banyak variasi makanan lezat dan bernutrisi yang bisa ditambahkan ke dalam menu makanannya sehari-hari. Sehingga anak bisa mengenal beragam rasa.

Cut Nurul Hafifah, dokter spesialis anak konsultan nutrisi metabolik dari RS Pondok Indah memaparkan bahwa makanan yang sehat dan bergizi untuk anak adalah makanan yang bisa mendukung pertambahan berat dan panjang badan anak sesuai usianya.

Baca juga: Sebagian Orang Tua Belum Paham tentang Kebutuhan Gizi Anak

Ada banyak panduan mengenai cara menyiapkan makanan sehat dan bergizi untuk anak. Namun, seringkali makanan yang disarankan hanya itu-itu saja. Sebut saja, makanan pokoknya nasi dan lauk pauknya daging ayam atau sapi, telur, serta buah dan sayur.

"Takaran nutrisi dalam satu piring makan, komponen karbohidratnya kurang lebih sekitar 50 persen dari total kalori, proteinnya sekitar 10-15 persen, dan lemaknya sekitar 30-35 persen," jelasnya.

Cut menekankan yang penting makanan sehat dan bergizi bisa memenuhi kebutuhan mikronutrien yakni karbohidrat, protein, dan lemak. Biasanya karbohidrat identik dengan nasi, lalu protein dengan lauk pauk hewani seperti ayam, serta lemak dari mentega atau susu.

Namun, pengaturan makanan tersebut lama-lama bisa membuat anak bosan. Oleh karenanya, ibu bisa mencari tahu lebih banyak berbagai variasi makanan yang tergolong dalam kelompok makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Sehingga ibu tidak kehabisan ide saat menentukan menu makanan hari ini.

"Jadi bukan berarti dalam satu piring harus nasi dan lauk, boleh saja diberikan satu jenis makanan yang sudah tergabung semua makronutriennya," katanya.

Cut menyebutkan salah satu contohnya seperti pempek makanan khas Palembang. Pempek merupakan olahan ikan yang digiling lembut dari tepung kanji atau tepung sagu dan ditambah bihun, timun, lalu diguyur dengan kuah cuka. Ternyata makanan ini pun bisa dikategorikan sehat dan bernutrisi.
 

Ilustrasi porsi dan menu makan anak. (Sumber foto: pexels/Kampus Production)

Ilustrasi porsi dan menu makan anak. (Sumber foto: pexels/Kampus Production)

"Pempek itu kan ada karbohidratnya dari tepung, terus ada ikan sebagai protein hewaninya, kemudian nanti pempeknya digoreng, sehingga sudah dapat komponen lemaknya juga dari minyak," lanjutnya.

Dengan variasi makanan yang beragam ini diharapkan anak bisa tetap tertarik untuk makan. Biasanya penyebab anak susah makan bersumber dari makanannya sendiri, misalnya tidak enak atau bosan dengan menu itu-itu saja sehingga membuatnya kurang selera.

Senada dengan pernyataan sebelumnya, seringkali anak menganggap makanan sehat tidak enak karena rasanya yang hambar. Mungkin ibu beranggapan dengan mengurangi garam dan penyedap rasa, maka makanan bisa dikategorikan sehat.

Rika Rachmawati, SP, MPH Peneliti Gizi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa, boleh-boleh saja menambahkan garam dan penyedap rasa lainnya untuk meningkatkan cita rasa makanan untuk anak. Namun perhatikan takarannya.

"Tarannya garamnya harus pas tidak boleh kebanyakan atau terlalu sedikit, maksimal 1 gram per hari," ujar Rika.

Kemudian garamnnya pilih yang mengandung yodium untuk ditambahkan ke dalam menu makanan anak. Yodium merupakan mineral yang memiliki peran penting terhadap tumbuh kembang anak. Sebaliknya, kekurangan yodium dapat menghambat perkembangan fungsi otak anak.

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa anak yang mengalami kekurangan yodium akan memiliki IQ 13,5 poin. Yakni, lebih rendah dari anak yang tidak mengalami kekurangan yodium.

"Ibu jangan khawatir, sebab garam rumah tangga di Indonesia umumnya sudah mengandung yodium," kata Rika.

Lebih lanjut dia menuturkan, waspadai bahan makanan yang kandungan natrium dan sodiumnya sudah tinggi. Umumnya makanan tersebut disukai anak-anak karena memberikan rasa yang enak dan membuat ketagihan.

Beberapa makanan dan minuman yang tinggi natrium, seperti:
  • 85 gram udang beku mengandung sekitar 800 mg natrium, sebaliknya 85 gram udang segar hanya mengandung 101 mg natrium. 
  • 1 buah sosis mengandung sekitar 415 mg natrium karena termasuk jenis daging olahan. 
  • 25 gram puding instan mengandung 350 mg natrium. 
  • 340 ml jus sayuran kemasan mengandung sodium 405 mg yang berasal dari bahan pengawetnya

"Makanan instan, makanan kemasan, makanan pabrikan, makanan cepat saji adalah jenis makanan yang sebaiknya dibatasi atau dihindari karena kandungan natriumnya tinggi," ujar Rika.

Rika menyarankan, sebisa mungkin untuk menu makanan ank pilih bahan-bahan segar yang tidak melalui banyak proses pengolahan. Misalnya buah, sayuran, daging, dan ikan segar yang dijual di pasar atau supermarket.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Warung Mak Beng Sanur Dinobatkan Sebagai Restoran Legendaris Ketiga Dunia Versi Taste Atlas

BERIKUTNYA

Review Buku Nyanyian Sang Siren, Kisah Jurnalis Menguak Kasus Pembunuhan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: