Ilustrasi (sumber gambar: Ninja Xpress)

Tip Packaging Agar Paket Sampai dengan Aman di Tangan Konsumen

22 June 2023   |   15:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Saat ini makin banyak masyarakat yang berbelanja secara online melalui platform e-commerce. Nah, salah satu yang menjadi perhatian saat berjualan online adalah packaging yang aman sehingga paket produk yang dikirim tetap baik dan tidak rusak saat sampai ke tangan pelanggan.

Pasalnya, berdasarkan data aduan konsumen, Kementerian Perdagangan mencatat sebanyak 86,1 persen atau 3.181 pengaduan dari 3.692 pengaduan konsumen yang dilayani pada semester pertama 2022, berasal dari sektor e-commerce. Adapun salah satu jenis aduan yang paling banyak dikeluhkan, yaitu pembelian barang yang tidak sesuai dengan perjanjian atau rusak karena packaging yang tidak aman.

Maka, para pelaku usaha harus mengetahui bagaimana menerapkan pembungkusan yang baik untuk menjaga paket tetap aman.

Baca juga: Butuh Dana Berwirausaha? DSC Season 14 Siapkan Dana Hibah Hingga Rp2,5 Miliar
 
Untuk membantu UKM melindungi barang mereka dari kerusakan selama proses pengiriman Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer (CMO) Ninja Xpress membagikan enam tip membungkus barang yang efektif untuk memastikan barang terkirim dengan aman ke konsumen.

1. Perhatikan Jenis Barang yang akan Dikirim

Sebelum membungkus barang, penting untuk memperhatikan jenis barang yang akan dikirim. Terdapat beberapa barang yang membutuhkan perlakuan ekstra karena karakteristik barang akan mempengaruhi cara membungkusnya. Misalnya, untuk membungkus barang pecah belah, maka perlu bantalan ekstra berupa tambahan bubble wrap atau carton corrugated (karton bentuk bergelombang), serta jika dibutuhkan bisa juga menggunakan packing kayu agar lebih aman.

 2. Gunakan Material Kemasan yang Tepat

Beberapa material yang biasa digunakan untuk membungkus barang adalah kardus, styrofoam, box carton, bubble wrap, amplop, karung, hingga box kayu. Dalam hal ini, tidak semua material cocok dan dibutuhkan untuk suatu barang. Untuk itu, penggunaan material kemasan harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Sebagai contoh, saat akan mengirim barang yang mengandung cairan, maka semua sisi harus terbungkus bubble wrap dan lakban, serta pastikan tidak ada ruang kosong jika dibungkus menggunakan kardus agar barang tidak bergeser, sehingga bisa membuatnya pecah atau bocor.

 3. Bungkus Barang dengan Berlapis

Membungkus barang dengan berlapis bertujuan agar dapat meredam benturan dan meminimalisir kerusakan pada suatu barang, sehingga memberikan keamanan yang ekstra. Dalam hal ini, barang yang akan dibungkus terdiri dari lapisan utama, lapisan terluar, dan lapisan tambahan dengan menggunakan material pembungkus yang dikombinasikan sesuai dengan jenis barang.

 4. Pastikan Barang Dibungkus dengan Rapi dan Rapat

Selain menerapkan langkah-langkah di atas, pastikan juga barang dibungkus dengan rapi dan rapat. Selain itu, untuk menghindari paket terbuka saat dalam perjalanan, bisa gunakan lakban dan selotip. Supaya lebih aman, sebaiknya seluruh paket dilapisi dengan lakban sehingga membuat permukaan paket menjadi lebih kuat dan tidak mudah sobek.

5. Pakai Label Peringatan

Memberikan label sebagai peringatan penting dilakukan untuk memberi tanda bahwa paket berisi barang yang rawan rusak. Label peringatan ini umumnya bertuliskan, "Jangan dibanting" , "Fragile", maupun "Handle with care". Memakai label peringatan berguna untuk memberitahu pegawai pengiriman agar menjaga barang dengan lebih hati-hati.

6. Tulis Data Pengiriman Selengkap Mungkin

Pengemasan barang yang baik harus mencantumkan data pengiriman selengkap mungkin. Dengan mencantumkan data secara lengkap akan memudahkan proses pengiriman dan pihak penerima bisa dengan mudah mengecek apakah detail paket sudah akurat.

"Kami siap membantu UKM dalam mengirimkan paket dengan fokus pada keamanan dan kepatuhan terhadap prosedur yang ditetapkan. Ninja Xpress akan memastikan bahwa setiap paket yang dikirimkan sampai ke tujuan dengan aman dan selamat," tuturnya.


Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Eksklusif Profil Jim Supangkat: Membaca Peta Seni Rupa Dunia Setelah Satu Abad Gagal Paham

BERIKUTNYA

Qualcomm Kenalkan Teknologi Hybrid AI, Bisa Berjalan Tanpa Internet

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: