Ilustrasi bedah operasi bariatrik (sumber gambar Unsplash/Olga Guryanova)

Apa itu Operasi Bariatrik? Prosedur Pemotongan Lambung yang Sempat Dijalani Penyanyi Melly Goeslaw

20 June 2023   |   12:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Obesitas memang telah menjadi masalah kesehatan yang mengancam masyarakat Indonesia. Namun, belakangan ini upaya mengatasi hal tersebut banyak dilakukan kalangan atas dengan melakukan operasi bariatrik sebagai jalan pintas untuk mendapatkan berat badan ideal.

Publik tentu masih ingat dengan operasi bariatrik yang dijalani musisi Melly Goeslaw pada tahun lalu. Lewat operasi ini, pelantun lagu Bunda itu berhasil memangkas berat badannya, hingga puluhan kilogram dalam waktu singkat.

Baca juga: Sering Gagal Diet? Begini Tip Konsisten dari Dokter Gizi

Adapun, Melly menjalani operasi bariatrik lantaran program dietnya tak berpengaruh signifikan. Enggak hanya itu, kadar gula darahnya yang tinggi. Praktis hal itu membuat nafsu makannya meningkat.

Operasi bariatrik dikenal juga dengan istilah bypass lambung. Prosedur ini memang kerap disarankan untuk penderita obesitas, atau bagi mereka yang gagal menjalankan program diet, pola makan sehat, dan aktivitas fisik dalam kurun waktu tertentu. Lantas, apa itu operasi bariatrik?

Melansir laman Mayo Clinic, bariatrik berasal dari kata baros yang memiliki arti ‘berat’ atau ‘besar’. Oleh karena itu secara harfiah bariatrik dapat dikatakan adalah ilmu bedah yang menangani pasien dengan gejala obesitas morbid.

Obesitas jenis ini adalah seseorang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 40 atau IMT di atas 35 dengan komplikasi. Dengan menjalani operasi bariatrik, penderita obesitas akan dapat mengurangi risiko penyakit metabolik yang bisa mengancam nyawa termasuk sleep apnea, stroke, hingga hipertensi.


Jenis Operasi Bariatrik

Secara sederhana, operasi bedah bariatrik dilakukan dengan memotong sebagian organ lambung untuk mengurangi kapasitas lambung. Dengan cara ini, maka kemampuan lambung dalam menampung jumlah makanan dan penyerapannya menjadi lebih minim dan terbatas sehingga dapat mengurangi risiko obesitas pasien.

Adapun dalam praktiknya metode terdapat tiga jenis metode operasi bariatrik, yaitu sleeve gastrectomy, roux en Y atau gastric bypass, dan biliopancreatic diversion with duodenal switch. Dihimpun dari laman Siloam, berikut penjelasan ketiga metode operasi bariatrik tersebut.


1.  Sleeve Gastrectomy

Metode operasi bariatrik dengan sleeve gastrectomy adalah proses pengurangan kapasitas lambung sekitar 75-80 persen. Tindakan ini akan meminimalkan keluarnya hormon ghrelin, yakni hormon pengatur nafsu makan dari pasien. Terkait dengan Melly Goeslaw, dia menjalani operasi ini pada 2022. 

Adapun, keuntungan dari prosedur ini adalah dapat menurunkan berat badan secara signifikan dengan tidak mengubah rute usus pada alur pencernaan pasien. Oleh karena itu pasien yang menjalani operasi sleeve gastrectomy memiliki waktu rawat inap yang lebih cepat dibanding penanganan bariatrik dengan metode lainnya.


2. Gastric Bypass

Gastric bypass merupakan metode yang paling umum dijalankan saat terjadi tindakan bariatrik. Pasalnya pasien tidak memerlukan tindakan reversibel, atau prosedur ulang bila mereka sudah dapat mencapai berat badan ideal yang diinginkan.

Dalam tindakan ini dokter akan memotong lambung bagian atas, sehingga lambung hanya dapat menampung sepertiga dari ukuran lambung normal. Selain itu, bagian usus halus juga akan dipangkas menjadi lebih pendek dan nantinya disambungkan dengan bagian lambung yang sudah dipotong tadi.


3. Biliopancreatic Diversion With Duodenal Switch

Pada tindakan ini, dokter akan memotong dua bagian, yaitu memotong lambung menjadi lebih kecil lalu menyambungnya dengan bagian akhir dari usus halus, yang telah dipotong. Cara ini ditempuh agar enzim pencernaan dan cairan empedu dapat mengalir secara normal.

Namun, dengan metode ini jumlah makanan dan penyerapan nutrisi biasanya akan menjadi jauh berkurang. Oleh karena itu, meski dikatakan sangat efektif seringkali prosedur ini juga memiliki risiko yang lebih besar, termasuk malnutrisi dan kekurangan vitamin.

Sementara itu, pasien yang  menjalani ketiga jenis operasi tersebut biasanya tidak diperbolehkan makan selama 1 sampai 2 hari agar perut dan sistem pencernaan segera pulih. Setelahnya mereka juga  diwajibkan mengikuti diet tertentu selama beberapa minggu.

Selain itu penting juga untuk diingat bahwa faktor utama keberhasilan bedah bariatrik sendiri bergantung pada komitmen dan konsistensi dari pasien untuk mengubah gaya hidup pasca pembedahan. Oleh karena itu mereka juga secara konsisten diharap dapat menjaga pola makan yang baik dan melakukan berbagai aktivitas kesehatan fisik secara berkala.

Baca juga: Risiko Sedentary Lifestyle Mengintai Pekerja Kantoran, Begini Cara Menghindarinya

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Cek Perolehan Poin FIFA Indonesia Setelah Kalah dari Argentina

BERIKUTNYA

Gokil, Coldplay Tambah Jadwal Manggung di Singapura Jadi 6 Hari, Cek Harga Tiketnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: