Bos TikTok Shou Zi Chew Pede Sebut TikTok Bukan Lagi Sekadar Medsos Joget-joget
15 June 2023 |
12:40 WIB
TikTok yang dahulu bukanlah yang sekarang. Media sosial dari China itu telah melakukan rebranding dan terus berinovasi di dalam pengembangannya. Jika dahulu TikTok lebih sering viral karena menampilkan video pendek joget-joget, media sosial tersebut kini telah bertransformasi.
CEO TikTok Shou Chew pede menyebut TikTok bukan lagi medsos yang hanya menampilkan video joget-joget. Menurut dia, TikTok kini telah memiliki berbagai konten menarik lain dan lebih berkualitas.
Baca juga: Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Bikin Amerika Serikat Ketar-Ketir
Dalam acara TikTok Souteast Asia Impact Forum 2023, Shou menjelaskan berbagai perubahan yang terjadi di media sosialnya. Saat ini, dirinya lebih senang menyebut TikTok adalah jembatan bagi para pekerja kreatif digital di berbagai negara.
Jadi, bukan hanya lagi tentang menari dan menyanyi. TikTok kini justru menjadi wadah bagi para kreator lain untuk hal yang lebih besar, seperti bisnis atau bahkan membuat pergerakan sosial.
“Di TikTok ada hashtag #samasamabelajar yang berisi banyak video. Di hashtag itu ada Pandawara, misalnya. Mereka membuat pergerakan berupa membersihkan sampah yang memiliki pengaruh besar,” ungkap Shou di Jakarta, Kamis (15/6)
Pandawara telah membuat pergerakan sosial yang punya efek besar. Mereka mengedukasi para penontonnya untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, efek sampah yang tidak terurus selalu berakhir mengerikan, seperti sungai yang tak lagi berfungsi karena penuh dengan limbah.
Video dengan tema pergerakan sosial dari Pandawara hanya satu dari ribuan aksi kreator konten lain yang ada di TikTok. Adanya video-video tersebut diharapkan bisa berdampak baik dan menjadi pemicu perubahan yang mengarah ke hal positif.
Di sisi lain, media sosial ini kini juga belakangan mencari perhatian karena munculnya TikTok Shop. TikTok mencoba menggabungkan marketplace dengan media sosial. Hasilnya, fitur baru itu telah melahirkan banyak penguasaha dan pebisnis baru.
Terlebih, fitur TikTok Shop juga mampu menghubungkan produk ke dalam konten postingan dalam satu kali klik. Jadi, tidak perlu buka tutup aplikasi untuk melakukan checkout, tetapi cukup dengan menekan keranjang kuning dan langsung mengarah ke pembelian. Prosesnya terbilang lebih singkat dan simpel.
Shou mengatakan ada lima juta pelaku bisnis di Indonesia yang memakai TikTok Shop. Dua juta di antaranya datang dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan pertumbuhan yang cukup besar tersebut, Shou menjanjikan platform dan fitur berjualan itu selalu mengutamakan keamanan ke depan.
Sebagai langkah nyata, pihaknya juga akan terus bekerja sama dengan regulator agar kepastian soal keamanan tersebut bisa lebih terjamin. Di sisi lain, TikTok Shop juga memungkinkan agar para pelaku UMKM di Indonesia bisa go international.
Sebab, proses jual beli yang terjadi di TikTok Shop bersifat global. Oleh karena itu, sangat mungkin UMKM Indonesia menjajakan produknya hingga ke berbagai negara. Shou menyebut Indonesia merupakan salah satu pasar penting di Kawasan Asia Tenggara.
Ke depan, Shou menjanjikan media sosialnya akan mengembangkan platform yang lebih aman dan inklusif. Dengan demikian, berbagai kreasi dari kreator konten atau para pebisnis bisa lebih leluasa dalam memanfaatkan TikTok.
Terlebih, saat ini TikTok merupakan media sosial yang punya pengguna besar. di Asia Tenggara, media sosial ini sudah digunakan oleh 325 juta orang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
CEO TikTok Shou Chew pede menyebut TikTok bukan lagi medsos yang hanya menampilkan video joget-joget. Menurut dia, TikTok kini telah memiliki berbagai konten menarik lain dan lebih berkualitas.
Baca juga: Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Bikin Amerika Serikat Ketar-Ketir
Dalam acara TikTok Souteast Asia Impact Forum 2023, Shou menjelaskan berbagai perubahan yang terjadi di media sosialnya. Saat ini, dirinya lebih senang menyebut TikTok adalah jembatan bagi para pekerja kreatif digital di berbagai negara.
Jadi, bukan hanya lagi tentang menari dan menyanyi. TikTok kini justru menjadi wadah bagi para kreator lain untuk hal yang lebih besar, seperti bisnis atau bahkan membuat pergerakan sosial.
“Di TikTok ada hashtag #samasamabelajar yang berisi banyak video. Di hashtag itu ada Pandawara, misalnya. Mereka membuat pergerakan berupa membersihkan sampah yang memiliki pengaruh besar,” ungkap Shou di Jakarta, Kamis (15/6)
Pandawara telah membuat pergerakan sosial yang punya efek besar. Mereka mengedukasi para penontonnya untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, efek sampah yang tidak terurus selalu berakhir mengerikan, seperti sungai yang tak lagi berfungsi karena penuh dengan limbah.
Video dengan tema pergerakan sosial dari Pandawara hanya satu dari ribuan aksi kreator konten lain yang ada di TikTok. Adanya video-video tersebut diharapkan bisa berdampak baik dan menjadi pemicu perubahan yang mengarah ke hal positif.
JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P CEO TikTok Shou Zi Chew menyampaikan paparan pada acara Tiktok Southeast Asia Impact Forum 2023 di Jakarta, Kamis (15/6).
Terlebih, fitur TikTok Shop juga mampu menghubungkan produk ke dalam konten postingan dalam satu kali klik. Jadi, tidak perlu buka tutup aplikasi untuk melakukan checkout, tetapi cukup dengan menekan keranjang kuning dan langsung mengarah ke pembelian. Prosesnya terbilang lebih singkat dan simpel.
Shou mengatakan ada lima juta pelaku bisnis di Indonesia yang memakai TikTok Shop. Dua juta di antaranya datang dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan pertumbuhan yang cukup besar tersebut, Shou menjanjikan platform dan fitur berjualan itu selalu mengutamakan keamanan ke depan.
Sebagai langkah nyata, pihaknya juga akan terus bekerja sama dengan regulator agar kepastian soal keamanan tersebut bisa lebih terjamin. Di sisi lain, TikTok Shop juga memungkinkan agar para pelaku UMKM di Indonesia bisa go international.
Sebab, proses jual beli yang terjadi di TikTok Shop bersifat global. Oleh karena itu, sangat mungkin UMKM Indonesia menjajakan produknya hingga ke berbagai negara. Shou menyebut Indonesia merupakan salah satu pasar penting di Kawasan Asia Tenggara.
Ke depan, Shou menjanjikan media sosialnya akan mengembangkan platform yang lebih aman dan inklusif. Dengan demikian, berbagai kreasi dari kreator konten atau para pebisnis bisa lebih leluasa dalam memanfaatkan TikTok.
Terlebih, saat ini TikTok merupakan media sosial yang punya pengguna besar. di Asia Tenggara, media sosial ini sudah digunakan oleh 325 juta orang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.