TikTok Shop Ekspansi ke Thailand, Vietnam dan Malaysia
01 March 2022 |
13:38 WIB
Outlet media China, Ebrun, mengutip sumber yang dekat dengan TikTok pada Jumat (25/2), dan mengungkapkan unit e-commerce perusahaan itu akan membuat dorongan besar ke Asia Tenggara. Saat ini, TikTok Shop sudah masuk ke Thailand, Vietnam dan Malaysia dan sejak Februari 2021, TikTok Shop melakukan pengujian A/B di Indonesia.
Saat ini, di Asia Tenggara, hanya perusahaan yang terdaftar di Indonesia yang boleh membuka toko di negara tersebut serta pembelian dibatasi hanya untuk pengguna Indonesia. Pada bulan April 2021, TikTok Shop membuka aksesnya di Inggris, memberikan prioritas kepada perusahaan yang terdaftar di Inggris, tetapi secara bertahap dibuka untuk pedagang lintas batas sejak Juni.
“Pengguna di negara lain di Eropa dan Amerika juga dapat melihat produk di TikTok Shop versi Inggris, sehingga banyak pedagang yang berada di Inggris akan menambahkan '-UK' di akhir nama akun mereka untuk menarik lebih banyak pengguna Inggris," ujar salah satu penyedia layanan, seperti dikutip dari PandaDaily.
Juru bicara lembaga jaringan multi-channel TikTok mengatakan TikTok Shop di pasar Asia Tenggara nantinya akan terbuka untuk pedagang lokal. Namun, bisnis lintas batas seperti ini di pasar Inggris masih membutuhkan waktu dengan alasan bahwa pasar Asia Tenggara terlalu rumit.
Selain itu, TikTok saat ini diketahui tengah merekrut talenta e-commerce lokal dan operator bisnis untuk area operasional di Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Persaingan e-commerce di Asia Tenggara masih diungguli oleh Shopee dan Lazada yang disusul oleh dua raksasa internet China, Tencent dan Alibaba.
Seorang senior e-commerce insider mencontohkan, dalam beberapa tahun terakhir, fokus persaingan di pasar e-commerce di Asia Tenggara adalah pada Shopee dan Lazada. Sehingga masuknya ByteDance, perusahaan induk TikTok, dapat membawa perubahan yang luar biasa.
“Lazada fokus menonjolkan merek, sementara Shopee memulai bisnisnya dari pasar lokal, yang cocok untuk penjual kecil dan menengah,” katanya. Keunggulan TikTok terletak pada traffic karena platform ini memiliki 240 juta pengguna aktif bulanan di Asia Tenggara.
Editor: Gita
Saat ini, di Asia Tenggara, hanya perusahaan yang terdaftar di Indonesia yang boleh membuka toko di negara tersebut serta pembelian dibatasi hanya untuk pengguna Indonesia. Pada bulan April 2021, TikTok Shop membuka aksesnya di Inggris, memberikan prioritas kepada perusahaan yang terdaftar di Inggris, tetapi secara bertahap dibuka untuk pedagang lintas batas sejak Juni.
“Pengguna di negara lain di Eropa dan Amerika juga dapat melihat produk di TikTok Shop versi Inggris, sehingga banyak pedagang yang berada di Inggris akan menambahkan '-UK' di akhir nama akun mereka untuk menarik lebih banyak pengguna Inggris," ujar salah satu penyedia layanan, seperti dikutip dari PandaDaily.
Juru bicara lembaga jaringan multi-channel TikTok mengatakan TikTok Shop di pasar Asia Tenggara nantinya akan terbuka untuk pedagang lokal. Namun, bisnis lintas batas seperti ini di pasar Inggris masih membutuhkan waktu dengan alasan bahwa pasar Asia Tenggara terlalu rumit.
Selain itu, TikTok saat ini diketahui tengah merekrut talenta e-commerce lokal dan operator bisnis untuk area operasional di Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Persaingan e-commerce di Asia Tenggara masih diungguli oleh Shopee dan Lazada yang disusul oleh dua raksasa internet China, Tencent dan Alibaba.
Seorang senior e-commerce insider mencontohkan, dalam beberapa tahun terakhir, fokus persaingan di pasar e-commerce di Asia Tenggara adalah pada Shopee dan Lazada. Sehingga masuknya ByteDance, perusahaan induk TikTok, dapat membawa perubahan yang luar biasa.
“Lazada fokus menonjolkan merek, sementara Shopee memulai bisnisnya dari pasar lokal, yang cocok untuk penjual kecil dan menengah,” katanya. Keunggulan TikTok terletak pada traffic karena platform ini memiliki 240 juta pengguna aktif bulanan di Asia Tenggara.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.