Intip Kecanggihan dan Desain Indonesia Arena yang Bakal Jadi Venue Indonesia Open 2024
13 June 2023 |
15:42 WIB
Ajang pertandingan bulu tangkis tingkat internasional, Indonesia Open 2023 tengah berlangsung selama 13-18 Juni 2023. Pertandingan yang biasanya diadakan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta itu pada tahun depan kemungkinan akan dipindah ke Indonesia Arena sebagai stadion indoor multifungsi dengan desain futuristik.
Keterangan tentang rencana pemindahan ajang yang masuk dalam kategori BWF Super 1000 itu disebutkan oleh Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam Twitter @INABadminton. “Indonesia Open 2023 kemungkinan menjadi Indonesia Open terakhir di Istora,” demikian tertulis.
Baca juga: Jadwal Indonesia Open 2023 Hari Pertama, Siapa Lolos Babak Selanjutnya?
Dikutip dari laman Indonesia.go.id, Indonesia Arena adalah sebuah infrastruktur olahraga yang kini sedang dibangun di kawasan Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Bangunan ini berada di atas lahan seluas 31.826 meter persegi dan tapak bangunan 21.304 m2.
Indonesia Arena disebut sebagai stadion tertutup dengan kapasitas 16.088 orang. Kemudian, sarana olahraga tersebut mendapatkan desain dari perusahaan dalam negeri, yakni Aboday, Alien Design Consultant dan Svein Studio.
Keduanya ditulis pernah mendesain Dermaga Penyeberangan Eksekutif Merak, Banten, dan Bakauheni, Lampung. Keduanya membangun Indonesia Arena dengan gaya modern. Tidak hanya itu, bentuk stadion seperti keranjang anyaman juga memiliki arti semangat gotong royong bangsa Indonesia.
Dengan keberagaman yang ada, masyarakat Indonesia kerap gotong royong dan bersatu membentuk bangsa yang kuat. Selain itu, desainnya yang futuristik juga menerapkan konsep yang ramah terhadap lingkungan dan hemat energi.
Pembangunan Indonesia Arena disebutkan sebagai bentuk jawaban atas terpilihnya Indonesia bersama dengan Filipina dan Jepang sebagai tuan rumah Piala Dunia Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) pada tahun ini.
Konstruksi pembangunan Indonesia Arena yang telah dimulai pada Desember 2021 memiliki lima lantai dengan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya, seperti satu lapangan utama, dua lapangan latihan, ruang ganti pemain, kolak jacuzi, kamar bilas.
Kemudian, terdapat juga fasilitas toilet penonton, tribun VVIP berbentuk royal box, ruang kerja media dan konferensi pers, lift, dan eskalator. Selain itu, terdapat juga sistem pelantang suara akustik dan jumbotron berbentuk layar LED dengan ukuran raksasa empat sudut yang tergantung di langit-langit tengah.
Sementara itu, tribun tier 2-3 akan memiliki bentuk permanen dan tier 1 memiliki teknologi telescopic tribune atau tribun dapat dilipat otomatis. Kondisi ini membuat tata letak bangku penonton bisa menyesuaikan dengan luas lapangan.
Baca juga: Pesan Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad & Rudy Hartono untuk Pebulu Tangkis Muda
Dengan begitu, kapasitas penonton dapat berkurang menjadi 13.500 orang dan ukuran lapangan dari semula 77 meter x 47 meter bisa diperbesar menjadi panjang 80-85 meter dan lebar mencapai 46-55 meter.
Selain olahraga bola basket, Indonesia Arena juga disebut dapat menjadi tempat bagi pertandingan olahraga bulu tangkis, bola voli, tenis, atletik indoor, tinju, dan mixed martial art (MMA). Kemudian, bangunan itu juga bisa untuk keperluan lain seperti konser musik.
Editor: Fajar Sidik
Keterangan tentang rencana pemindahan ajang yang masuk dalam kategori BWF Super 1000 itu disebutkan oleh Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam Twitter @INABadminton. “Indonesia Open 2023 kemungkinan menjadi Indonesia Open terakhir di Istora,” demikian tertulis.
Baca juga: Jadwal Indonesia Open 2023 Hari Pertama, Siapa Lolos Babak Selanjutnya?
Dikutip dari laman Indonesia.go.id, Indonesia Arena adalah sebuah infrastruktur olahraga yang kini sedang dibangun di kawasan Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Bangunan ini berada di atas lahan seluas 31.826 meter persegi dan tapak bangunan 21.304 m2.
Indonesia Arena disebut sebagai stadion tertutup dengan kapasitas 16.088 orang. Kemudian, sarana olahraga tersebut mendapatkan desain dari perusahaan dalam negeri, yakni Aboday, Alien Design Consultant dan Svein Studio.
Keduanya ditulis pernah mendesain Dermaga Penyeberangan Eksekutif Merak, Banten, dan Bakauheni, Lampung. Keduanya membangun Indonesia Arena dengan gaya modern. Tidak hanya itu, bentuk stadion seperti keranjang anyaman juga memiliki arti semangat gotong royong bangsa Indonesia.
Dengan keberagaman yang ada, masyarakat Indonesia kerap gotong royong dan bersatu membentuk bangsa yang kuat. Selain itu, desainnya yang futuristik juga menerapkan konsep yang ramah terhadap lingkungan dan hemat energi.
Pembangunan Indonesia Arena disebutkan sebagai bentuk jawaban atas terpilihnya Indonesia bersama dengan Filipina dan Jepang sebagai tuan rumah Piala Dunia Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) pada tahun ini.
Konstruksi pembangunan Indonesia Arena yang telah dimulai pada Desember 2021 memiliki lima lantai dengan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya, seperti satu lapangan utama, dua lapangan latihan, ruang ganti pemain, kolak jacuzi, kamar bilas.
Kemudian, terdapat juga fasilitas toilet penonton, tribun VVIP berbentuk royal box, ruang kerja media dan konferensi pers, lift, dan eskalator. Selain itu, terdapat juga sistem pelantang suara akustik dan jumbotron berbentuk layar LED dengan ukuran raksasa empat sudut yang tergantung di langit-langit tengah.
Sementara itu, tribun tier 2-3 akan memiliki bentuk permanen dan tier 1 memiliki teknologi telescopic tribune atau tribun dapat dilipat otomatis. Kondisi ini membuat tata letak bangku penonton bisa menyesuaikan dengan luas lapangan.
Baca juga: Pesan Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad & Rudy Hartono untuk Pebulu Tangkis Muda
Dengan begitu, kapasitas penonton dapat berkurang menjadi 13.500 orang dan ukuran lapangan dari semula 77 meter x 47 meter bisa diperbesar menjadi panjang 80-85 meter dan lebar mencapai 46-55 meter.
Selain olahraga bola basket, Indonesia Arena juga disebut dapat menjadi tempat bagi pertandingan olahraga bulu tangkis, bola voli, tenis, atletik indoor, tinju, dan mixed martial art (MMA). Kemudian, bangunan itu juga bisa untuk keperluan lain seperti konser musik.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.