Internet 5G (Sumber Foto: Freepik)

Keunggulan Internet 5G di Berbagai Sektor Pendidikan, Pertambangan, dan Bisnis

12 June 2023   |   20:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Jaringan 5G memiliki lebih banyak keunggulan dibanding pendahulunya yakni 4G. Kecepatannya pun sudah mencapai 10 Gbps (gigabits per second) dengan jeda waktu pengiriman data sekitar 4-5 milidetik, sedangkan 4G hanya bisa mencapai 100 Mbps saja.

Berdasarkan Laporan Global Suppliers Association (GSA), sampai akhir 2021, setidaknya ada 89 negara yang sudah mengimplementasikan 5G. Untuk kawasan Asia, Tiongkok tercatat sebagai negara dengan koneksi 5G terbanyak, mencapai lebih dari 384 juta masyarakat, disusul Jepang (25,15 juta), dan Korea Selatan (16,1 juta).

Baca juga: Baru Setahun, Kualitas Jaringan 5G di Indonesia Bagus

Sementara di Indonesia, baru tersedia di sembilan wilayah, yakni Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar. Mengenai kecepatan rata-rata internet 5G di Indonesia yakni 64,3 Mbps untuk mengunduh dan 19,6 Mbps untuk mengunggah.

Angka tersebut masih kalah dibandingkan Korea Selatan yang kecepatannya nomor satu di dunia yakni rata-rata 449,31 Mbps untuk mengunduh dan 36,1 Mbps untuk mengunggah. Meski begitu, pemerintah dan sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang IT terus mendorong penerapan layanan 5G di Indonesia.

Ozgur Erzincan, Presiden Direktur Nokia Indonesia memaparkan bahwa 5G adalah teknologi penting dan memiliki pengaruh ekonomi. Seperti yang diketahui teknologi 5G bisa diterapkan di luar bidang komunikasi, seperti pendidikan, pertambangan serta sektor Internet of Things (IoT). Berikut manfaat 5G dalam berbagai sektor.


1. Bisnis UMKM

Jaringan 5G yang memiliki kecepatan internet optimal dapat membantu UMKM meningkatkan performa bisnisnya dengan digitalisasi. Misalnya, UMKM yang memproduksi barang dapat menjual produknya secara global dan bekerja sama dengan mitra logistik di seluruh dunia.

"Ini mungkin jika mereka menggunakan jaringan internet yang cepat, dan tidak bisa dilakukan dengan cara manual," kata Ozgur.

Dia memaparkan, jika melihat persaingan bisnis secara global, perusahaan di beberapa negara telah menggunakan teknologi 5G. Artinya Indonesia akan tertinggal apabila masih mengoperasikan bisnisnya dengan internet yang terbatas di jaringan 4G.


2. Bidang Pendidikan

Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia. Namun, sampai saat ini masih sulit untuk terhubung dengan masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, shingga siswa kesulitan mengakses internet untuk belajar.

“Di daerah pedesaan seperti Papua atau Sumatra bagian utara, siswa dapat menikmati kualitas pembelajaran yang sama dengan penduduk Jakarta dengan sarana e-learning, ini mungkin apabila kita memiliki konektivitas yang baik dari 5G,” kata Ozgur.


3. Sektor Pertambangan

Teknologi 5G juga berkontribusi di sektor pertambangan. Ozgur memaparkan, koneksi internet yang cepat sangat penting untuk mendukung sistem kerja yang lebih efisien, sehingga membantu kerja armada lebih optimal. “Kini pertambangan bisa lebih mudah melakukan pemantauan dan pemeliharaan alat berat, misalnya tahu kapan waktunya mengganti ban sebelum kempis,” kata Ozgur.

Hal semacam ini hanya dapat dilakukan dengan infrastruktur komunikasi yang andal. Teknologi ini dapat melakukan analisis prediktif tentang kapan waktu terbaik untuk melakukan pemeliharaan aset

Teknologi 5G juga bisa mendukung penerbangan drone untuk memastikan kesehatan dan keselamatan orang-orang yang bekerja di tambang. Sehingga dapat dilakukan komunikasi antara mesin dan orang-orang di dalam lubang.

Namun sayang, jika dibandingkan dengan negara Asia Selatan lainnya, Indonesia masih tertinggal jauh dengan penetrasi fixed broadband yang hampir terendah. Dalam artian koneksi internetnya sangat lambat. Nokia sebagai perusahaan penyedia infrastruktur komunikasi, terus berinovasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan transformasi digital dengan dukungan teknologi 5G.

“Kedepannya teknologi 5G sendiri akan bertahan hingga hingga 2028 dan 2029, jadi sangat penting bagi kami untuk menjembatani kesenjangan digital, sehingga makin banyak rumah tangga yang terkoneksi ke internet,”  kata Ozgur.

Baca juga: Bawa Kamera Canggih dan Baterai Besar, Cek Harga dan Spek Samsung Galaxy F54 5G

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Hypereport: Kelokalan & Autentik jadi Kekuatan Brand Premium Tanah Air

BERIKUTNYA

Polusi Udara Tingkatkan Risiko ISPA Hingga Penyakit Paru

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: