Visioner, Begini Rencana Huawei Untuk Teknologi Jaringan 6G
16 September 2021 |
16:56 WIB
Syaiful Millah
Asisten Manajer Konten Hypeabis.id
Raksasa teknologi China, Huawei merupakan pemimpin dalam industri jaringan generasi kelima atau 5G di dunia saat ini. Bahkan, perusahaan sudah meneliti dan mengembangkan teknologi jaringan generasi berikutnya yakni 6G, yang dijadwalkan komersial pada 2030 mendatang.
Dikutip dari Gizchina, Kamis (16/9) eksekutif dan pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan dari sudut pandang bisnis praktis saat ini, perusahaan akan lebih berfokus pada pengembangan 5G dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Huawei, lanjutnya, masih akan berfokus pada pengaplikasian teknologi jaringan 5G di berbagai bidang misalnya pelabuhan, bandara, inverter, pusat energi, tambang batu bara, dan industri lainnya yang masih memiliki peluang sangat luas.
Kendati demikian, perusahaan menyebut penelitian jaringan 6G juga merupakan hal penting yang tak bisa diabaikan. Zhengfei menyebut perusahaan akan menjadi yang pertama dan terdepan dalam hal ini, di mana Huawei memang menaruh minat dalam ilmu dan teknologi inti secara menyeluruh.
Sebagaimana diketahui, setiap generasi komunikasi nirkabel hadir dengan kemampuan baru. Jaringan 4G hadir dengan penawaran kapasitas data yang lebih cepat ketimbang generasi sebelumnya, sementara 5G hadir dengan kapasitas data besar dan cepat untuk era internet of things (IoT).
Lantas bagaimana dengan kemampuan baru 6G? Menurut Huawei, gelombang radio memiliki dua fungsi yakni sebagai sarana komunikasi dan deteksi. Hingga kini, perusahaan hanya menggunakan kemampuan teknologi jaringan untuk komunikasi dan belum menyentuh bidang satunya.
Perusahaan asal China itu menyebut pertumbuhan 6G di masa depan tidak hanya akan terbatas pada komunikasi bandwidth besar, tapi juga kemampuan deteksi dan persepsi serta integrasi persepsi komunikasi. Ini adalah skenario yang lebih besar untuk mendukung ekspansi berbagai hal dengan lebih baik.
Oleh sebab itu, studi Huawei tentang 6G ialah untuk mengambil tindakan pencegahan dan merebut posisi paten teknologi. Huawei menyebut bahwa mereka tidak akan menunggu sampai 6G benar-benar bisa diimplementasikan dan berguna, karena itu akan memberikan batasan potensi yang ada.
Editor: Indyah Sutriningrum
Dikutip dari Gizchina, Kamis (16/9) eksekutif dan pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan dari sudut pandang bisnis praktis saat ini, perusahaan akan lebih berfokus pada pengembangan 5G dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Huawei, lanjutnya, masih akan berfokus pada pengaplikasian teknologi jaringan 5G di berbagai bidang misalnya pelabuhan, bandara, inverter, pusat energi, tambang batu bara, dan industri lainnya yang masih memiliki peluang sangat luas.
Kendati demikian, perusahaan menyebut penelitian jaringan 6G juga merupakan hal penting yang tak bisa diabaikan. Zhengfei menyebut perusahaan akan menjadi yang pertama dan terdepan dalam hal ini, di mana Huawei memang menaruh minat dalam ilmu dan teknologi inti secara menyeluruh.
Sebagaimana diketahui, setiap generasi komunikasi nirkabel hadir dengan kemampuan baru. Jaringan 4G hadir dengan penawaran kapasitas data yang lebih cepat ketimbang generasi sebelumnya, sementara 5G hadir dengan kapasitas data besar dan cepat untuk era internet of things (IoT).
Lantas bagaimana dengan kemampuan baru 6G? Menurut Huawei, gelombang radio memiliki dua fungsi yakni sebagai sarana komunikasi dan deteksi. Hingga kini, perusahaan hanya menggunakan kemampuan teknologi jaringan untuk komunikasi dan belum menyentuh bidang satunya.
Perusahaan asal China itu menyebut pertumbuhan 6G di masa depan tidak hanya akan terbatas pada komunikasi bandwidth besar, tapi juga kemampuan deteksi dan persepsi serta integrasi persepsi komunikasi. Ini adalah skenario yang lebih besar untuk mendukung ekspansi berbagai hal dengan lebih baik.
Oleh sebab itu, studi Huawei tentang 6G ialah untuk mengambil tindakan pencegahan dan merebut posisi paten teknologi. Huawei menyebut bahwa mereka tidak akan menunggu sampai 6G benar-benar bisa diimplementasikan dan berguna, karena itu akan memberikan batasan potensi yang ada.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.