Jemaah Haji Lansia Terserang Infeksi Paru Hingga Pikun Akut, Simak 7 Cara Mencegahnya
08 June 2023 |
17:09 WIB
Agar tetap bugar selama ibadah haji, Arfik menyebut ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini yuk Genhype.
1. Istirahat Cukup
Jemaah haji khususnya lansia disarankan untuk beristirahat cukup, minimal 8 sampai 9 jam dalam sehari. Jemaah haji diimbau untuk tidak terlalu berlebihan dalam melaksanakan aktifitas fisik. Pelaksanaan Ibadah harus menyesuaikan dengan kondisi fisik.
2. Cukupi Cairan
Mencukupi cairan dan mencegah dehidrasi, jemaah tanpa gangguan ginjal kronis dan pembengkakan jantung, minimal harus minum 3 liter sehari untuk mencukupi kebutuhan cairan harian. Jemaah disarankan untuk minum setiap 15 menit.
Arfik menegaskan jemaah diimbau jangan takut untuk buang air kecil. Jemaah dapat minum bertahap yaitu 2 atau 3 teguk setiap 15 menit dan jangan menunggu haus. Jemaah haji juga disarankan mengonsumsi cairan pada suhu yang tidak terlalu dingin dan disesuaikan dengan suhu tubuh.
“Saat jemaah haji berada di Masjid Nabawi ataupun di Masjidilharam dan hendak minum air zam-zam, kami sarankan untuk minum air zam-zam yang tidak dingin. Untuk menghindarkan perubahan suhu di tubuh yang ekstrim,” sarannya.
3. Cukupi kebutuhan nutrisi harian
Jemaah haji diimbau untuk menjaga kecukupan asupan protein, karbohidrat, lemak dan vitamin. Disarankan untuk makan makanan yang segar, hindari makanan instan, dan mengandung bahan pengawet. Jemaah haji dengan diabetes melitus juga diimbau untuk tidak berlebihan mengonsumsi kurma dan minuman manis.
“Asupan nutrisi jemaah haji tidak hanya dari kurma, yang penting adalah makan 3 kali sehari. Kecukupan kalori, protein, karbohidrat, lemak dan vitamin. Penderita diabetes melitus tidak bisa mengkonsumsi banyak kurma," tuturnya.
4. Aktif Bersosialisasi
Jemaah haji harus mengikuti kegiatan yang ada di kloternya. Hal ini berguna untuk menghindari stres, cemas, berpikir positif dan menghindarkan adanya penurunan daya ingat.
5. Jangan Lupa Minum Obat
Bagi jemaah haji yang memiliki komorbid atau penyakit kronis dan harus mengonsumsi obat setiap hari, diimbau untuk membawa obat rutinnya saat berangkat haji kemudian mengkonsumsinya dengan tertib dan rutin.
6. Gunakan Alat Pelindung
Selalu gunakan alat perlindungan diri dari cuaca panas seperti payung, topi, kacamata, tabir surya. Jemaah haji juga diharapkan selalu menggunakan masker jika berada dalam keramaian, kecuali saat tawaf.
Baca juga: Musim Haji Tiba, Intip 4 Hal yang Boleh & Tidak Boleh Dilakukan Saat di Tanah Suci
7. Konsultasi Jika Sakit
Jika jemaah haji mengalami gangguan kesehatan, segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan kloter. Jemaah haji diimbau tidak mengabaikan gejala gangguan kesehatan sekecil apapun, dan segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di kloternya.
Editor: M R Purboyo
1. Istirahat Cukup
Jemaah haji khususnya lansia disarankan untuk beristirahat cukup, minimal 8 sampai 9 jam dalam sehari. Jemaah haji diimbau untuk tidak terlalu berlebihan dalam melaksanakan aktifitas fisik. Pelaksanaan Ibadah harus menyesuaikan dengan kondisi fisik.
2. Cukupi Cairan
Mencukupi cairan dan mencegah dehidrasi, jemaah tanpa gangguan ginjal kronis dan pembengkakan jantung, minimal harus minum 3 liter sehari untuk mencukupi kebutuhan cairan harian. Jemaah disarankan untuk minum setiap 15 menit.
Arfik menegaskan jemaah diimbau jangan takut untuk buang air kecil. Jemaah dapat minum bertahap yaitu 2 atau 3 teguk setiap 15 menit dan jangan menunggu haus. Jemaah haji juga disarankan mengonsumsi cairan pada suhu yang tidak terlalu dingin dan disesuaikan dengan suhu tubuh.
“Saat jemaah haji berada di Masjid Nabawi ataupun di Masjidilharam dan hendak minum air zam-zam, kami sarankan untuk minum air zam-zam yang tidak dingin. Untuk menghindarkan perubahan suhu di tubuh yang ekstrim,” sarannya.
3. Cukupi kebutuhan nutrisi harian
Jemaah haji diimbau untuk menjaga kecukupan asupan protein, karbohidrat, lemak dan vitamin. Disarankan untuk makan makanan yang segar, hindari makanan instan, dan mengandung bahan pengawet. Jemaah haji dengan diabetes melitus juga diimbau untuk tidak berlebihan mengonsumsi kurma dan minuman manis.
“Asupan nutrisi jemaah haji tidak hanya dari kurma, yang penting adalah makan 3 kali sehari. Kecukupan kalori, protein, karbohidrat, lemak dan vitamin. Penderita diabetes melitus tidak bisa mengkonsumsi banyak kurma," tuturnya.
4. Aktif Bersosialisasi
Jemaah haji harus mengikuti kegiatan yang ada di kloternya. Hal ini berguna untuk menghindari stres, cemas, berpikir positif dan menghindarkan adanya penurunan daya ingat.
5. Jangan Lupa Minum Obat
Bagi jemaah haji yang memiliki komorbid atau penyakit kronis dan harus mengonsumsi obat setiap hari, diimbau untuk membawa obat rutinnya saat berangkat haji kemudian mengkonsumsinya dengan tertib dan rutin.
6. Gunakan Alat Pelindung
Selalu gunakan alat perlindungan diri dari cuaca panas seperti payung, topi, kacamata, tabir surya. Jemaah haji juga diharapkan selalu menggunakan masker jika berada dalam keramaian, kecuali saat tawaf.
Baca juga: Musim Haji Tiba, Intip 4 Hal yang Boleh & Tidak Boleh Dilakukan Saat di Tanah Suci
7. Konsultasi Jika Sakit
Jika jemaah haji mengalami gangguan kesehatan, segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan kloter. Jemaah haji diimbau tidak mengabaikan gejala gangguan kesehatan sekecil apapun, dan segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di kloternya.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.