4 Karya Inovatif Pemenang Lexus Design Award 2023, Salah Satunya Jaket yang Bisa Ubah Kabut jadi Air Minum

Kompetisi Lexus Design Award 2023 yang diselenggarakan pada tahun ini telah memiliki empat pemenangnya. Karya para pemenang dalam ajang yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan otomotif dunia itu ditampilkan di Milan Design Week 2023.

Ajang Milan Design Week 2023 yang berlangsung di Superstudio, Milan, Italia, pada April 2023 itu merupakan salah satu pameran terbesar yang ada di dunia pada saat ini.

Baca juga: Inovasi Berkelanjutan Dorong Upaya Penciptaan Kompor Hidrogen

Prototipe karya final keempat pemenang ajang Lexus Design Award 2023 ditampilkan di samping karya instalasi berjudul Shaped by Air yang merupakan hasil kolaborasi perusahaan bersama dengan desainer Suchi Reddy dalam ajang itu.

“Pada tahun ke-11 ini, Lexus Design Award 2023 akhirnya menampilkan karya akhir keempat pemenang di salah satu pameran desain terbesar di dunia,” demikian dikutip dari keterangan tertulis.

Penyeleggara menuliskan, empat finalis ajang desain tersebut telah menampilkan prototipe karya mereka di hadapan para juri sebelum ditampilkan di pameran dunia tersebut. Karya itu dapat mereka presentasikan setelah melewati sesi mentoring yang intesif dan proses pembuatan selama 3 bulan.

Berbeda dengan ajang yang pernah diselenggarakan, Lexus Design Award memiliki penghargaan khusus pada tahun ini. Penghargaan itu berada di kategori Your Choice Award yang diperoleh melalui hasil voting publik. Pemenang penghargaan khusus itu adalah karya berjudul Fog-X dari peserta bernama Pavels Hedström. Berikut karya prototipe final dari keempat pemenang Lexus Design Award 2023:

1. Fog-X oleh Pavels Hedström (Swedia)

  Fog-X adalah karya Pavel Hedström dari Swedia yang berhasil menjadi pemenang kategori Your Choice Award. Karya ini adalah sebuah jaket yang dapat mengubah kabut menjadi air minum. Jaket ini sangat berguna bagi seseorang yang sedang berada di daerah gersang atau pegunungan dan sulit menemukan air minum. Jaket ini juga didukung oleh aplikasi yang dapat memudahkan pengguna menemukan lokasi yang optimal untuk “memanen” kabut dan meminumnya.
 

2. Zero Bag oleh Park Kyeongho & Heo Yejin (Korea)

  Zero bag adalah sebuah kemasan ramah lingkungan yang melekatkan paper detergent dan baking soda film terhadap kantong alginat yang larut dalam air. Setelah membeli pakaian, perlengkapan makan, atau buah dan sayuran yang dibungkus dengan Zero Bag, pengguna cukup mencuci produk tersebut beserta Zero Bag untuk menghilangkan bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Pencipta karya, yakni Park Kyeongho & Heo Yejin dari Korea Sealtan membuat individu yang akan menggunakan Zero Bag ini memiliki kontribusi terhadap pengurangan limbah kemasan.

3. Touch the Valley oleh Temporary Office (Singapura & China)

  Touch the Valley merupakan karya yang berbentuk puzzle. Namun, karya itu tidak seperti puzzle pada umumnya yang dimainkan oleh para pemain dengan menggunakan penglihatan pada umumnya untuk memetakan setiap bagian.

Puzzle yang menjadi salah satu pemenang ajang ini memiliki topografi 3D, sehingga para pemain perlu mengandalkan indra peraba untuk mencocokkan setiap bagian kontur yang berdekatan dan dibantu oleh magnet serta elevational grooves.

Pembuat karya memiliki tujuan untuk membantu para penyandang disabilitas tunanetra dalam memahami dunia fisik melalui sentuhan dengan membuat Touch the Valley.

4. Print Clay Humidifier oleh Jiaming Liu (China)

  Print Clay Humidifier karya Jiaming Liu merupakan non-electric humidifier. Karya ini terbuat dari limbah keramik hasil daur-ulang. Liu membuat karya ini untuk meningkatkan penggunaan keramik yang di daur ulang, sehingga nantinya akan membentuk resource-recycling society atau kebiasaan masayarat untuk mendaur-ulang barang.

Fungsi dari humidifier ini berdasarkan kepada penyerapan kapiler tanaman yang dapat mengangkut dan menguapkan air. Serbuk keramik yang di daur ulang mampu meningkatkan penyerapan air dan bentuknya yang unik memberikan desain yang fungsional dan elegan.

Baca juga: 11 Inovasi Penerbangan dan Antariksa Indonesia

Editor: Dika Irawan