Buku Sentimentalisme Calon Mayat (Sumber gambar: Anagram)

Resensi Buku Cerita Sentimentalisme Calon Mayat, Ulang-alik Fiksi & Realitas

15 May 2023   |   15:37 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Sentimentalisme Calon Mayat merupakan kumpulan cerpen bernuansa gelap karya penulis sekaligus doktor sejarah Asia Tenggara, Sony Karsono. Terdiri dari delapan cerita pendek, karya ini mengajak pembaca mengarungi dunia fiksi dan realitas yang ganjil, dan terkadang futuristik.

Sebelum dibukukan, kumpulan cerpen ini terserak di berbagai media massa, hingga akhirnya diterbitkan oleh penerbit Anagram pada 2023. Hampir sebagian besar cerita-cerita dalam buku ini ditulis pada era 1990-an, tapi dentangnya masih terasa nyaring hingga sekarang.

Baca juga: Resensi Novel Markas Cinta, Album Cerita Keluarga yang Menghangatkan Hati

Sentimentalisme Calon Mayat dituturkan oleh banyak subjek. Mulai dari sosok Johan atau Surabaya Johnny, Djarot, hingga Sukra yang terjebak di dunia kecerdasan buatan. Karya -karya dalam kumcer ini juga meramu kritik pada masa orde baru dengan balutan bahasa yang ciamik.

Secara umum, pembaca akan diseret dalam laku dunia tokoh-tokohnya yang ganjil, absurd dan terkesan penuh kekerasan. Misalnya, lewat karakter Johan, yang memilih hidup dalam bayang-bayang kenangan. Hingga di akhir ceritanya  pun memilih untuk menabrakkan mobilnya usai menonton bioskop dengan kekasih.
 

Kemudian ada juga tokoh Djarot dalam cerpen Meteorit, yang diceritakan sebagai seorang bos dari perusahaan Chemicals, Inc. Sosok yang diceritakan sudah mati itu kembali hidup akibat dihantam meteorit, dan diburu oleh Stargazer yang ingin mengambil energi di dalam batu tersebut.

Namun, saat melakukan pelacakan melalui sinyal elektromagnetik, Djarot nyatanya adalah bos perusahaan kejam yang membunuh salah satu buruhnya, Sumirah dengan bom plastik. Sepintas lalu, cerpen ini juga mengingatkan pembaca mengenai sosok Marsinah, aktivis dan yang tewas pada masa Orde Baru.

Pertentangan nurani juga dijabarkan lewat cerpen Seikat Kembang Egois. Johan yang mengubah identitasnya menjadi Celcius mengalami pertentangan batin. Di dalam bus menuju rumah gacoannya, Levana, dia bertemu lelaki tua sekarat. Namun, karena enggan menjadi saksi, dia memutuskan meninggalkan sosok itu meski sang maut sudah berada di tenggorokan orang yang membayar ongkos busnya itu.

Mayoritas mengambil setting adegan di Surabaya, membaca buku cerita ini juga mengingatkan pembaca terhadap salah satu karya dedengkot sastra, Budi darma lewat buku Rafilus. Kecenderungan absurditas juga banyak disajikan Sony Karsono yang kemungkinan cukup banyak dipengaruhi oleh penulis Orang-orang Bloomington itu.

Meski disebut cerpen, ada juga karya panjang berjudul Surabaya Johnny: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (seperti Dipaparkan kepada Pieter Jansma). Bagi yang akrab dengan buku-buku Orba, tentu karya ini juga memparodikan buku otobiografi yang mungkin sudah galib dikenal daripada khalayak.

Sebagai cerpen penutup, karya berjumlah 65 halaman itu sesuai judulnya merangkum kehidupan sosok Johan Kartawijaya yang kelak mengubah identitasnya jadi Surabaya Johnny, sebuah nama yang diambil dari puisi Bertolt Brecht dan digubah menjadi lagu oleh Kurt Weill. Adapun kisah hidup penyair ini dikisahkan oleh seorang peneliti asal Belanda bernama Pieter Jansma.

Menggabungkan media sosial untuk memasuki semesta digital, catatan kaki, hingga akronim-akronim yang banyak tercipta saat orde baru pembaca akan dibawa memasuki dunia jungkir balik Johnny yang magis. Tentang kritiknya terhadap geliat sastra hingga metafora mengenai waktu, kuburan, rumah sakit, panti jompo hingga kebenaran tunggal sang diktator.

Namun, sayangnya penerbit sepertinya kurang teliti dalam memindai halaman. Sebab di bagian cerpen ini halaman 76 langsung melompat ke 81 dan halaman 77 tertera setelah halaman 84. Kendati begitu, kumpulan cerpen ini dapat menjadi titik tolak untuk membaca sastra obskur di Indonesia yang, mungkin geliatnya diteruskan oleh Martin Suryajaya lewat novelnya Kiat Sukses Hancur Lebur.

Data Buku
  • Judul: Sentimentalisme Calon Mayat
  • Penulis: Sony Karsono
  • Editor: Hamzah Muhammad & Doni Ahmadi
  • Penyelaras Akhir: Doni Ahmadi
  • Perancang Sampul: Fitriana Hadi
  • Penerbit: Cv Pustaka Anagram
  • Tebal Buku: 147 halaman
  • ISBN: 978-623-99244-2-3

Baca juga: Resensi Buku Lauk Daun: Kisah yang Jenaka dan Penuh Kritik

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

5 Fakta Kemenangan Barcelona, Sang Juara Liga Spanyol 2022-2023

BERIKUTNYA

Ramai Kasus Perselingkuhan, Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: