Ilustrasi dokter dan tenaga kesehatan. (Sumber gambar : Pressphoto/Freepik)

Jangan Ketinggalan, Kemenkes Buka Program Beasiswa Untuk Dokter Spesialis

09 May 2023   |   21:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kabar gembira untuk para tenaga medis di Indonesia. Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meluncurkan program beasiswa fellowship dokter spesialis dalam dan luar negeri terutama untuk layanan kanker, jantung, stroke, uro-nefrologi, dan KIA pada berbagai bidang peminatan.

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan perluasan beasiswa fellowshop memberikan kesempatan kepada dokter spesialis, beasiswa dokter subspesialis, maupun program fellowship untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas keilmuannya. “Program ini jadi salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat pemenuhan dan pemerataan layanan subspesialistik di rumah sakit,” ujarnya dikutip Hypeabis.id dari siaran pers, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023 Dibuka untuk Pelaku Budaya, Begini Cara Daftarnya

Melalui program ini, Budi menyebut jangkauan penerima beasiswa juga lebih luas, tidak hanya dari rumah sakit pengusul pemerintah, namun juga dari rumah sakit pengusul swasta. Pada batch pertama, tercatat sudah ada sekitar 643 penerima beasiswa dokter spesialis dan 20 orang penerima beasiswa dokter subspesialis yang terdaftar di semester pertama 2023. 

Adapun penerima beasiswa terdiri atas dokter, perawat, serta tenaga kesehatan lainnya. “Sebenarnya diberikan kuota 1000 tapi ada kendala tempat, kuota kurang, sehingga tidak semuanya terserap. Kedepan semoga bisa lebih banyak lagi,” tuturnya.

Program fellowship katanya akan dibuka sepanjang tahun untuk seluruh dokter spesialis yang telah memiliki surat penerimaan dari unit penyelenggara dan program fellowship di dalam negeri dan luar negeri. Masa studi program Fellowship yang didanai bervariasi mulai dari 3 bulan sampai 24 bulan.

Total ada 16 negara tujuan beasiswa fellowship luar negeri yang sudah terdaftar, diantaranya Amerika Serikat, Australia, Belanda, Brunei Darussalam. Kemudian, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Canada, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Tiongkok dan Vietnam.

Pembukaan beasiswa fellowship dokter spesialis dalam dan luar negeri ini merupakan perwujudan dari pilar ketiga transformasi kesehatan, yakni transformasi SDM Kesehatan yang terus ditingkatkan pemerintah. Budi berharap, dengan diluncurkannya program ini, berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai masalah kesehatan begitu rumit, menantang, dan berubah sangat cepat. Oleh karena itu, melalui pendanaan program ini, dia berharap berbagai tantangan dan perubahan tersebut dapat diantisipasi sejak dini sehingga bisa meminimalisir dampak yang ditimbulkan. 

Belajar dari Covid-19, tenaga kesehatan dapat melihat fenomena maupun tanda-tanda dari masalah kesehatan yang menghabiskan anggaran negara begitu besar. Diketahui, pada 2020 Kemenkeu menaikkan anggaran Kesehatan dari Rp 170 triliun menjadi Rp300 triliun.

“Saya berharap teman-teman di semua lingkungan kesehatan belajar banyak. Jangan sampai fenomena yang sungguh luar biasa itu lewat begitu saja hanya tercatat didalam APBN saya, tapi substansinya saya harap bisa dicapture,” harap Sri Mulyani. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Ini Persiapan Sebelum Berburu Tiket Coldplay

BERIKUTNYA

Free Fire SEA Invitational 2023 Segera Digelar, Intip Hasil Drawing Group Stage FFSI

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: