Sampaikan Pesan Nasionalisme, Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Generasi Muda Nonton Buya Hamka
03 May 2023 |
22:33 WIB
Film biopik Buya Hamka tampaknya berhasil hidupkan semangat film inspiratif di tengah gempuran genre horor yang tengah marak. Tidak hanya menghibur, film garapan Sutradara Fajar Bustomi juga dinilai bisa menjadi sarana promosi destinasi pariwisata dalam negeri.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekaf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan film Buya Hamka bisa menjadi sarana promosi potensi destinasi pariwisata yang ada di Indonesia karena mengambil lokasi syuting di sejumlah destinasi wisata yang ada di Indonesia, khususnya di Sumatra Barat.
Dia menambahkan, proses pengambilan gambar yang dilakukan oleh para pembuat film di beberapa tempat juga bisa menggerakkan perekonomian di daerah. Lebih dari itu, film Buya Hamka juga menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan nasinoalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara lantaran film ini menyampaikan nilai perjuangan dari pejuang yang bernama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah.
Baca juga: Sinopsis Film Buya Hamka, yang Tayang di Bioskop 19 April 2023
Film yang sedang diputar di sejumlah bioskop di dalam negeri ini juga memiliki nilai kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara. Menurutnya, Buya Hamka mampu menghadirkan cerita bernilai yang dapat diteladani dari Buya Hamka. Penonton dapat meneladani kisahnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan dan merawat persatuan bangsa.
"Anak muda harus banyak belajar dari tokoh Buya Hamka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," ujar Sandiaga dalam keterangan resmi yang diterima Hypeabis.id.
Dikutip dari laman Lembaga Sensor Film (LSF), film biopik ini rencananya akan disajikan dalam tiga volume. Volume pertama bercerita tentang sosok Buya Hamka ketika menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar.
Di sana, dia berhasil memajukan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Setelah itu, Hamka pindah ke Medan untuk menjadi pimpinan majalah Pedoman Masjarakat pada 1938.
Sementara volume kedua bercerita tentang keadaan setelah Indonesia merdeka dan agresi kedua yang dilakukan oleh tentara sekutu. Hamka rajin menyuarakan persatuan antarmasyarakat dengan lisan dan tulisan di tengah keadaan genting. Upaya itu tidak selalu mendapatkan apresiasi.
Langkah tersebut justru membuat Hamka menuai banyak kecaman dan membuatnya berada pada situasi yang penuh dengan ancaman. Kemudian, pada volume ketiga, film ini akan mengajak para pencinta tontonan di dalam negeri bernostalgia dengan Hamka kecil yang lahir dan tumbuh di Maninjau, Sumatra Barat.
Penonton dapat menikmati konflik pelik yang dialaminya, dari keputusan belajar ke Makkah, mendapatkan misi membangun Islam, sampai bertemu Siti Raham.
Dikutip dari unggahan akun instagram @buyahamkamovie, film yang dibintangi oleh Vino G. Bastian dan Laudya Cynthia Bella ini berhasil memperoleh sekitar 1 juta penonton.
”Selamat kepada 1 juta penonton ++ yang masih bernyali menonton salah satu kisah sejarah bangsa ini. Hormat! Terima kasih banyak,” demikian tulis akun tersebut.
Terkait capaian jumlah tersebut, dalam akun media sosial instagram, Sutradara Fajar Bustomi menuliskan semoga bangsa Indonesia adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Dia bersyukur atas pencapaian tersebut karena pada akhirnya ada film bergenre bukan horor yang bisa tembus 1 juta penonton pada 2023.
"Saya berharap para pembuat film di dalam negeri terus berani mendobrak pasar dengan idealisme yang dimiliki dan tidak membuat karya berdasarkan selera pasar yang kebanyakan satu genre film saja," katanya.
Dia juga mendorong para sineas di dalam negeri untuk optimistis dengan genre film apa saja yang dibuat dengan sungguh-sungguh karena dapat menghadirkan kesuksesan.
Untuk diketahui, film Buya Hamka rilis di banyak bioskop di dalam negeri pada 19 April 2023. Bioskop-bioskop yang sampai saat ini menayangkan karya tersebut seperti CGV, Cineplex21, dan Cinepolis. Pemutaran tersebut mengalami pemajuan satu hari jika dibandingkan dengan rencana awal.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekaf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan film Buya Hamka bisa menjadi sarana promosi potensi destinasi pariwisata yang ada di Indonesia karena mengambil lokasi syuting di sejumlah destinasi wisata yang ada di Indonesia, khususnya di Sumatra Barat.
Dia menambahkan, proses pengambilan gambar yang dilakukan oleh para pembuat film di beberapa tempat juga bisa menggerakkan perekonomian di daerah. Lebih dari itu, film Buya Hamka juga menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan nasinoalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara lantaran film ini menyampaikan nilai perjuangan dari pejuang yang bernama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah.
Baca juga: Sinopsis Film Buya Hamka, yang Tayang di Bioskop 19 April 2023
Film yang sedang diputar di sejumlah bioskop di dalam negeri ini juga memiliki nilai kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara. Menurutnya, Buya Hamka mampu menghadirkan cerita bernilai yang dapat diteladani dari Buya Hamka. Penonton dapat meneladani kisahnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan dan merawat persatuan bangsa.
"Anak muda harus banyak belajar dari tokoh Buya Hamka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," ujar Sandiaga dalam keterangan resmi yang diterima Hypeabis.id.
Dikutip dari laman Lembaga Sensor Film (LSF), film biopik ini rencananya akan disajikan dalam tiga volume. Volume pertama bercerita tentang sosok Buya Hamka ketika menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar.
Di sana, dia berhasil memajukan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Setelah itu, Hamka pindah ke Medan untuk menjadi pimpinan majalah Pedoman Masjarakat pada 1938.
Sementara volume kedua bercerita tentang keadaan setelah Indonesia merdeka dan agresi kedua yang dilakukan oleh tentara sekutu. Hamka rajin menyuarakan persatuan antarmasyarakat dengan lisan dan tulisan di tengah keadaan genting. Upaya itu tidak selalu mendapatkan apresiasi.
Langkah tersebut justru membuat Hamka menuai banyak kecaman dan membuatnya berada pada situasi yang penuh dengan ancaman. Kemudian, pada volume ketiga, film ini akan mengajak para pencinta tontonan di dalam negeri bernostalgia dengan Hamka kecil yang lahir dan tumbuh di Maninjau, Sumatra Barat.
Penonton dapat menikmati konflik pelik yang dialaminya, dari keputusan belajar ke Makkah, mendapatkan misi membangun Islam, sampai bertemu Siti Raham.
Capai Satu Juta Penonton
Dikutip dari unggahan akun instagram @buyahamkamovie, film yang dibintangi oleh Vino G. Bastian dan Laudya Cynthia Bella ini berhasil memperoleh sekitar 1 juta penonton.
”Selamat kepada 1 juta penonton ++ yang masih bernyali menonton salah satu kisah sejarah bangsa ini. Hormat! Terima kasih banyak,” demikian tulis akun tersebut.
Terkait capaian jumlah tersebut, dalam akun media sosial instagram, Sutradara Fajar Bustomi menuliskan semoga bangsa Indonesia adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Dia bersyukur atas pencapaian tersebut karena pada akhirnya ada film bergenre bukan horor yang bisa tembus 1 juta penonton pada 2023.
"Saya berharap para pembuat film di dalam negeri terus berani mendobrak pasar dengan idealisme yang dimiliki dan tidak membuat karya berdasarkan selera pasar yang kebanyakan satu genre film saja," katanya.
Dia juga mendorong para sineas di dalam negeri untuk optimistis dengan genre film apa saja yang dibuat dengan sungguh-sungguh karena dapat menghadirkan kesuksesan.
Untuk diketahui, film Buya Hamka rilis di banyak bioskop di dalam negeri pada 19 April 2023. Bioskop-bioskop yang sampai saat ini menayangkan karya tersebut seperti CGV, Cineplex21, dan Cinepolis. Pemutaran tersebut mengalami pemajuan satu hari jika dibandingkan dengan rencana awal.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.