Lelah dengan Sikap Pasangan, Tanda Sudah Tidak Cocok Lagi?
04 May 2023 |
07:00 WIB
Seiring bertambahnya waktu bersama, pertengkaran di dalam hubungan percintaan biasanya akan makin sering terjadi. Beberapa pasangan mampu melewati masa-masa kritis ini. Namun, sisanya merasa lelah dengan pertengkaran yang terus terjadi dan memutuskan untuk pisah.
Padahal, menurut Psikolog Keluarga dari Universitas Diponegoro Adi Dinardinata, pertengkaran sebenarnya adalah hal yang wajar di dalam sebuah hubungan. Apalagi jika hubungan percintaan yang sedang dibangun masih sangat baru.
Baca juga: Hypereport: Mengurai Akar Persoalan dari Fenomena Perceraian Pasangan Muda
Melalui pertengkaran, pasangan justru bisa belajar saling berkompromi, beradaptasi, dan makin mengenal pasangannya. Pertengkaran juga tidak selalu jadi tanda ketidakcocokan. Oleh karena itu, Adi menyarankan agar pasangan tidak gegabah dengan langsung memutuskan berpisah hanya gara-gara sudah lelah bertengkar dengan sang kekasih.
Kunci utama kita merasa lelah dengan sikap pasangan dan sering bertengkar adalah evaluasi. Cobalah untuk mencari titik permasalahan sehingga masalah tersebut muncul.
“Pertengkaran justru lebih sering terjadi karena hal sederhana, yakni kedua belah pihak belum benar-benar saling mengenal sifat satu sama lain,” ujar Adi pada Rabu (3/5/2023).
Menurut Adi, tidak saling mengenal di dalam sebuah hubungan memang kerap jadi bencana besar di dalam sebuah hubungan. Sering kali kesalahpahaman juga berawal dari masalah sederhana seperti ini. Ujungnya, lagi-lagi pasangan jadi mudah bertengkar.
Hal ini akan jauh berbeda jika pasangan sedari awal sudah saling mengenal dengan baik. Biasanya, antarpasangan akan timbul saling pengertian yang tinggi. Kemudian, pasangan juga akan saling mengisi peran satu sama lain.
Misalnya, saat suami sedang stres akibat pekerjaannya di kantor, maka istri akan memposisikan dirinya sebagai tempat curhat yang baik. Alih-alih menuntut suami untuk selalu romantis dan membahagiakannya, si istri yang paham dengan kondisi suami akan lebih memilih menjalankan peran lain.
Dia paham bahwa posisinya saat ini tidak tepat jika harus menuntut perhatian suami. Justru, ini adalah saat yang tepat baginya untuk memberi timbal balik. Alih-alih mengedepankan ego pribadi, pasangan yang sudah saling mengenal justru akan mementingkan kepentingan bersama. Hal serupa juga berlaku bagi sebaliknya.
“Jadi, pasangan yang sudah mengenal satu sama lain itu justru malah akan lebih banyak deeptalk. Mereka mencoba mencari tahu sumber ketidakcocokannya dan mencari solusinya. Bukan malah langsung marah dan menuntut banyak hal,” imbuhnya.
Salah satu cara untuk saling mengenal ialah dengan mengedepankan kepedulian, alih-alih tuntutan. Jadi, semisal ada pasangan yang lagi bersikap cuek, jangan langsung menuntut mereka untuk langsung perhatian. Namun, cobalah untuk bertanya apa yang membuat pasangan tiba-tiba menjadi cuek dan tidak perhatian.
Selain itu, pasangan mesti lebih sering deeptalk untuk membicarakan banyak hal. Makin sering seseorang melakukan pembicaraan yang mendalam dengan pasangannya, maka keduanya akan lebih saling mengenal satu sama lain.
Baca juga: Hypereport: Childfree, Kala Pasangan Suami Istri Memutuskan Tidak Memiliki Anak
Adi juga menyarankan agar pasangan saling mengetahui apa hal-hal yang membuatnya senang dan tidak nyaman. Sayangnya, cukup jarang pasangan yang blak-blakan dan terbuka mengenai hal ini. Sebagian justru lebih sering memendamnya dan tidak memberi tahu pasangannya.
Alhasil, pasangannya justru akan sibuk menebak-nebak. Jika tebakannya salah, keduanya lantas bertengkar. Padahal, masalah awalnya sangat sederhana, yakni tidak terbukanya satu sama lain.
Editor Fajar Sidik
Padahal, menurut Psikolog Keluarga dari Universitas Diponegoro Adi Dinardinata, pertengkaran sebenarnya adalah hal yang wajar di dalam sebuah hubungan. Apalagi jika hubungan percintaan yang sedang dibangun masih sangat baru.
Baca juga: Hypereport: Mengurai Akar Persoalan dari Fenomena Perceraian Pasangan Muda
Melalui pertengkaran, pasangan justru bisa belajar saling berkompromi, beradaptasi, dan makin mengenal pasangannya. Pertengkaran juga tidak selalu jadi tanda ketidakcocokan. Oleh karena itu, Adi menyarankan agar pasangan tidak gegabah dengan langsung memutuskan berpisah hanya gara-gara sudah lelah bertengkar dengan sang kekasih.
Kunci utama kita merasa lelah dengan sikap pasangan dan sering bertengkar adalah evaluasi. Cobalah untuk mencari titik permasalahan sehingga masalah tersebut muncul.
“Pertengkaran justru lebih sering terjadi karena hal sederhana, yakni kedua belah pihak belum benar-benar saling mengenal sifat satu sama lain,” ujar Adi pada Rabu (3/5/2023).
Menurut Adi, tidak saling mengenal di dalam sebuah hubungan memang kerap jadi bencana besar di dalam sebuah hubungan. Sering kali kesalahpahaman juga berawal dari masalah sederhana seperti ini. Ujungnya, lagi-lagi pasangan jadi mudah bertengkar.
Hal ini akan jauh berbeda jika pasangan sedari awal sudah saling mengenal dengan baik. Biasanya, antarpasangan akan timbul saling pengertian yang tinggi. Kemudian, pasangan juga akan saling mengisi peran satu sama lain.
Misalnya, saat suami sedang stres akibat pekerjaannya di kantor, maka istri akan memposisikan dirinya sebagai tempat curhat yang baik. Alih-alih menuntut suami untuk selalu romantis dan membahagiakannya, si istri yang paham dengan kondisi suami akan lebih memilih menjalankan peran lain.
Dia paham bahwa posisinya saat ini tidak tepat jika harus menuntut perhatian suami. Justru, ini adalah saat yang tepat baginya untuk memberi timbal balik. Alih-alih mengedepankan ego pribadi, pasangan yang sudah saling mengenal justru akan mementingkan kepentingan bersama. Hal serupa juga berlaku bagi sebaliknya.
“Jadi, pasangan yang sudah mengenal satu sama lain itu justru malah akan lebih banyak deeptalk. Mereka mencoba mencari tahu sumber ketidakcocokannya dan mencari solusinya. Bukan malah langsung marah dan menuntut banyak hal,” imbuhnya.
Cara Mengenal Pasangan
Mengenal pasangan secara mendalam memang tidak mudah. Setiap pasangan tentu butuh waktu untuk saling terbuka satu sama lain dan membiarkan pasangannya mengetahui layer terdalam di dalam hidupnya.Salah satu cara untuk saling mengenal ialah dengan mengedepankan kepedulian, alih-alih tuntutan. Jadi, semisal ada pasangan yang lagi bersikap cuek, jangan langsung menuntut mereka untuk langsung perhatian. Namun, cobalah untuk bertanya apa yang membuat pasangan tiba-tiba menjadi cuek dan tidak perhatian.
Selain itu, pasangan mesti lebih sering deeptalk untuk membicarakan banyak hal. Makin sering seseorang melakukan pembicaraan yang mendalam dengan pasangannya, maka keduanya akan lebih saling mengenal satu sama lain.
Baca juga: Hypereport: Childfree, Kala Pasangan Suami Istri Memutuskan Tidak Memiliki Anak
Adi juga menyarankan agar pasangan saling mengetahui apa hal-hal yang membuatnya senang dan tidak nyaman. Sayangnya, cukup jarang pasangan yang blak-blakan dan terbuka mengenai hal ini. Sebagian justru lebih sering memendamnya dan tidak memberi tahu pasangannya.
Alhasil, pasangannya justru akan sibuk menebak-nebak. Jika tebakannya salah, keduanya lantas bertengkar. Padahal, masalah awalnya sangat sederhana, yakni tidak terbukanya satu sama lain.
Editor Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.