Sering Tidak Disadari, Yuk Kenali Gejala Dehidrasi saat Cuaca Panas Melanda Indonesia
25 April 2023 |
20:00 WIB
Mengenali gejala dehidrasi sedini mungkin sangat penting dilakukan oleh setiap orang dalam menghadapi cuaca panas beberapa waktu terakhir ini. Telat sebentar saja dalam memahaminya, seseorang bisa masuk ke dalam tahap dehidrasi tingkat berat dan akan mengganggu kesehatannya.
Dehidrasi adalah kondisi di mana seseorang kehilangan banyak cairan di dalam tubuh daripada apa yang mereka minum. Situasi ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, anak-anak hingga orang tua juga berpotensi mengalami kondisi tersebut.
Namun, gejala dehidrasi setiap orang memang berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya. Oleh karena itu, perlu kecermatan lebih agar kita bisa mendeteksi gejala dehidrasi sejak awal. Dengan begitu, penangannya bisa lebih mudah dilakukan.
Meski jarang berakibat fatal, bukan berarti dehidrasi bisa disepelekan. Sebab, tubuh manusia sangat bergantung dengan asupan cairan agar bisa berfungsi dengan optimal. Oleh karena itu, kinerja tubuh bisa berkurang jika asupan cairan tidak dipenuhi dengan baik.
Fungsi cairan di dalam tubuh juga tidak hanya menghilangkan rasa haus semata. Adanya cairan yang cukup tersebut juga membuat tubuh lebih bisa mengatur suhu, membentuk sel, media transportasi, pelumas, bantalan, dan sebagainya.
Baca juga: 5 Makanan & Minuman Ini Efektif Mencegah Dehidrasi
Melansir dari laman Kemenkes, gejala paling umum dirasakan saat seseorang mengalami dehidrasi adalah pusing. Saat cuaca sedang terik dan kita kekurangan air minum, tubuh akan merespons dengan cara merasa sakit kepala.
Hal ini terjadi karena saat tubuh kekurangan cairan, volume darah otomatis akan berkurang. Efeknya, tekanan darah cenderung akan turun dan membuat otak kekurangan darah. Hal inilah yang kemudian membuat rasa pusing muncul.
Kemudian, gejala dehidrasi selanjutnya adalah kelelahan yang berlebihan. Saat kekurangan air, tubuh umumnya tidak sepenuhnya berada di dalam kondisi terbaiknya. Efek dehidrasi yang muncul akan memengaruhi proses peredaran darah.
Lantaran proses peredaran darah terganggu, orang akan memiliki tekanan darah rendah. Jika berlangsung dalam durasi yang lama, orang akan mulai merasakan kelelahan, mudah mengantuk, pusing, dan kebingungan.
Selain itu, orang yang mengalami dehidrasi juga kerap menunjukkan tanda-tanda gangguan buang air kecil. Intensitas buang air kecil seseorang akan berkurang jauh saat dehidrasi. Dalam kondisi dehidrasi, ginjal memang akan menahan cairan sebanyak mungkin. Hal ini membuat urine yang keluar juga akan lebih sedikit dari biasanya.
Terakhir, gejala yang sering timbul adalah rasa kering di daerah mulut bibir dan mata. Asupan cairan yang rendah akan membuat tubuh tidak menghasilkan air liur di dalam mulut dengan optimal. Dengan produksi liur yang berkurang, tentu akan membuat daerah bibir menjadi lebih kering dari biasanya.
Jika gejala-gejala tersebut sudah muncul, segeralah lakukan intervensi agar kondisi tubuh kembali normal. Segera penuhi kebutuhan cairan tubuh setiap orang berdasarkan rentang umurnya.
Menurut buku Pedoman Gizi Seimbang 2014 dari Kemenkes, usia 0 tahun hingga 12 tahun membutuhkan cairan tubuh sebanyak 1.800 ml. Kemudian untuk anak usia 13 tahun hingga 15 tahun, jumlah cairan yang dibutuhkan meningkat 200 ml.
Pada usia 16 tahun hingga 18 tahun, kebutuhan cairannya meningkat lagi menjadi 2.100 ml. kemudian, pada usia dewasa sekitar 19 tahun hingga 50 tahun, tubuh memerlukan cairan minimal 2.300 ml. Adapun pada usia 65 tahun hingga 80 tahun, kebutuhan cairannya kembali berkurang jadi 1.600 ml. kemudian, kembali menyusut menjadi 1.500 ml pada usia di atas 80 tahun.
Baca juga: Cuaca Panas di Indonesia, Yuk Jaga Minum dan Lakukan Cara Ini Agar Tak Dehidrasi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dehidrasi adalah kondisi di mana seseorang kehilangan banyak cairan di dalam tubuh daripada apa yang mereka minum. Situasi ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, anak-anak hingga orang tua juga berpotensi mengalami kondisi tersebut.
Namun, gejala dehidrasi setiap orang memang berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya. Oleh karena itu, perlu kecermatan lebih agar kita bisa mendeteksi gejala dehidrasi sejak awal. Dengan begitu, penangannya bisa lebih mudah dilakukan.
Meski jarang berakibat fatal, bukan berarti dehidrasi bisa disepelekan. Sebab, tubuh manusia sangat bergantung dengan asupan cairan agar bisa berfungsi dengan optimal. Oleh karena itu, kinerja tubuh bisa berkurang jika asupan cairan tidak dipenuhi dengan baik.
Fungsi cairan di dalam tubuh juga tidak hanya menghilangkan rasa haus semata. Adanya cairan yang cukup tersebut juga membuat tubuh lebih bisa mengatur suhu, membentuk sel, media transportasi, pelumas, bantalan, dan sebagainya.
Baca juga: 5 Makanan & Minuman Ini Efektif Mencegah Dehidrasi
Gejala Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai
Ada beberapa kondisi tertentu yang perlu diwaspadai saat dehidrasi. Tubuh umumnya akan memberikan tanda-tanda atau gejala bahwa dirinya sedang mengalami kondisi itu. Dengan mengenali tanda-tanda ini sejak awal, kita bisa memberikan pertolongan yang lebih cepat.Melansir dari laman Kemenkes, gejala paling umum dirasakan saat seseorang mengalami dehidrasi adalah pusing. Saat cuaca sedang terik dan kita kekurangan air minum, tubuh akan merespons dengan cara merasa sakit kepala.
Hal ini terjadi karena saat tubuh kekurangan cairan, volume darah otomatis akan berkurang. Efeknya, tekanan darah cenderung akan turun dan membuat otak kekurangan darah. Hal inilah yang kemudian membuat rasa pusing muncul.
Kemudian, gejala dehidrasi selanjutnya adalah kelelahan yang berlebihan. Saat kekurangan air, tubuh umumnya tidak sepenuhnya berada di dalam kondisi terbaiknya. Efek dehidrasi yang muncul akan memengaruhi proses peredaran darah.
Lantaran proses peredaran darah terganggu, orang akan memiliki tekanan darah rendah. Jika berlangsung dalam durasi yang lama, orang akan mulai merasakan kelelahan, mudah mengantuk, pusing, dan kebingungan.
Selain itu, orang yang mengalami dehidrasi juga kerap menunjukkan tanda-tanda gangguan buang air kecil. Intensitas buang air kecil seseorang akan berkurang jauh saat dehidrasi. Dalam kondisi dehidrasi, ginjal memang akan menahan cairan sebanyak mungkin. Hal ini membuat urine yang keluar juga akan lebih sedikit dari biasanya.
Terakhir, gejala yang sering timbul adalah rasa kering di daerah mulut bibir dan mata. Asupan cairan yang rendah akan membuat tubuh tidak menghasilkan air liur di dalam mulut dengan optimal. Dengan produksi liur yang berkurang, tentu akan membuat daerah bibir menjadi lebih kering dari biasanya.
Jika gejala-gejala tersebut sudah muncul, segeralah lakukan intervensi agar kondisi tubuh kembali normal. Segera penuhi kebutuhan cairan tubuh setiap orang berdasarkan rentang umurnya.
Menurut buku Pedoman Gizi Seimbang 2014 dari Kemenkes, usia 0 tahun hingga 12 tahun membutuhkan cairan tubuh sebanyak 1.800 ml. Kemudian untuk anak usia 13 tahun hingga 15 tahun, jumlah cairan yang dibutuhkan meningkat 200 ml.
Pada usia 16 tahun hingga 18 tahun, kebutuhan cairannya meningkat lagi menjadi 2.100 ml. kemudian, pada usia dewasa sekitar 19 tahun hingga 50 tahun, tubuh memerlukan cairan minimal 2.300 ml. Adapun pada usia 65 tahun hingga 80 tahun, kebutuhan cairannya kembali berkurang jadi 1.600 ml. kemudian, kembali menyusut menjadi 1.500 ml pada usia di atas 80 tahun.
Baca juga: Cuaca Panas di Indonesia, Yuk Jaga Minum dan Lakukan Cara Ini Agar Tak Dehidrasi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.