Ketentuan Puasa Syawal: Keutamaan, Niat & Waktu Terbaik Mengerjakannya
22 April 2023 |
14:51 WIB
1
Like
Like
Like
Lebaran telah tiba. Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan bahwa Idulfitri atau 1 Syawal jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Seiring Idulfitri, ada ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan umat muslim pada bulan Syawal. Salah satunya dengan melakukan Puasa Syawal.
Puasa Syawal berlangsung enam hari yang bisa dimulai pada hari kedua atau hari lain selama bulan kesepuluh dalam kalender hijriah ini. Puasa Syawal menjadi pilihan bagi umat Islam usai memeriahkan Idulfitri. Anjuran tersebut mengacu pada sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis shahih yang diriwayatkan Imam Muslim.
Baca juga: Makna Idulfitri dan Hikmah di Balik Hari Lebaran
"Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun," demikian bunyi hadis yang diriwayatkan HR Muslim.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di atas disebutkan bahwa keutamaan puasa syawal bagi yang mengerjakannya adalah mendapat pahala puasa selama setahun penuh setelah mereka berpuasa di bulan Ramadan.
Dikutip dari laman Dompet Dhuafa, puasa syawal merupakan lanjutan dari mengistiqamahkan ibadah yang sudah dilakukan selama Ramadan. Meski Ramadan telah berlalu, tapi diharapkan dengan menjalankan puasa ini umat muslim bisa tetap merasakan esensinya hingga sebelas bulan kemudian.
Adapun, esensi yang dimaksud yaitu menjadi insan rabbani yang bisa menggapai ketakwaan secara hakiki. Puasa Syawal sendiri sudah bisa dilakukan setelah Idulfitri dan hal tersebut tentu menjadi titik awal pertumbuhan bibit yang ditanam selama bulan Ramadan.
Dari puasa sunah dan amalan lainnya, termasuk berdzikir inilah yang nantinya dapat membuat kebiasaan seseorang untuk memperkuat ibadah dari bulan Dzulhijjah hingga Ramadan lagi.
Dihimpun dari NU Online puasa syawal idealnya dapat dikerjakan selama enam hari secara berturut-turut persis setelah umat Islam merayakan hari raya Idulfitri, yakni dimulai pada tanggal 2-7 Syawal.
Namun, umat Islam juga mendapat keringanan dengan menjalankannya secara berselang-seling hari atau secara terpisah. Oleh karena itu puasa ini dapat dikerjakan pada hari apa pun sepanjang syawal kecuali pada hari raya Idulfitri.
Tak hanya itu, jika seseorang berniat puasa Senin-Kamis selama bulan Syawal pun tetap mendapatkan keutamaan puasa ini. Sebab, tujuan dari perintah puasa sunah ini adalah pelaksanaan puasanya terlepas apapun niat puasa yang mereka jalankan.
Puasa syawal termasuk salah satu anjuran puasa sunah (sunah muakkad) yang dikerjakan usai merayakan Hari Raya Idulfitri. Meski hukum menjalankan puasa syawal itu adalah sunah, tapi puasa Syawal juga memiliki keutamaan yang luar biasa.
Tata cara puasa sunah Syawal sebenarnya sama seperti puasa pada umumnya. Yaitu dengan menahan diri dari makan dan minum dan segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Berikut adalah lafal dan bacaan niat puasa syawal pada malam hari
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Sementara, bagi orang yang lupa dan ingin mengamalkan puasa ini di pagi juga diperbolehkan untuknya berpuasa syawal. Niat tersebut boleh dilakukan di pagi hari selama dia belum makan, minum atau hal lain yang dapat membatalkan puasa.
Berikut niat yang bisa dibaca:
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.”
Baca juga: Buka Puasa dengan Makanan dan Minuman Manis, Tepatkah?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Puasa Syawal berlangsung enam hari yang bisa dimulai pada hari kedua atau hari lain selama bulan kesepuluh dalam kalender hijriah ini. Puasa Syawal menjadi pilihan bagi umat Islam usai memeriahkan Idulfitri. Anjuran tersebut mengacu pada sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis shahih yang diriwayatkan Imam Muslim.
Baca juga: Makna Idulfitri dan Hikmah di Balik Hari Lebaran
"Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun," demikian bunyi hadis yang diriwayatkan HR Muslim.
Keutamaan Puasa Syawal
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di atas disebutkan bahwa keutamaan puasa syawal bagi yang mengerjakannya adalah mendapat pahala puasa selama setahun penuh setelah mereka berpuasa di bulan Ramadan. Dikutip dari laman Dompet Dhuafa, puasa syawal merupakan lanjutan dari mengistiqamahkan ibadah yang sudah dilakukan selama Ramadan. Meski Ramadan telah berlalu, tapi diharapkan dengan menjalankan puasa ini umat muslim bisa tetap merasakan esensinya hingga sebelas bulan kemudian.
Adapun, esensi yang dimaksud yaitu menjadi insan rabbani yang bisa menggapai ketakwaan secara hakiki. Puasa Syawal sendiri sudah bisa dilakukan setelah Idulfitri dan hal tersebut tentu menjadi titik awal pertumbuhan bibit yang ditanam selama bulan Ramadan.
Dari puasa sunah dan amalan lainnya, termasuk berdzikir inilah yang nantinya dapat membuat kebiasaan seseorang untuk memperkuat ibadah dari bulan Dzulhijjah hingga Ramadan lagi.
Waktu Terbaik Puasa Syawal
Dihimpun dari NU Online puasa syawal idealnya dapat dikerjakan selama enam hari secara berturut-turut persis setelah umat Islam merayakan hari raya Idulfitri, yakni dimulai pada tanggal 2-7 Syawal. Namun, umat Islam juga mendapat keringanan dengan menjalankannya secara berselang-seling hari atau secara terpisah. Oleh karena itu puasa ini dapat dikerjakan pada hari apa pun sepanjang syawal kecuali pada hari raya Idulfitri.
Tak hanya itu, jika seseorang berniat puasa Senin-Kamis selama bulan Syawal pun tetap mendapatkan keutamaan puasa ini. Sebab, tujuan dari perintah puasa sunah ini adalah pelaksanaan puasanya terlepas apapun niat puasa yang mereka jalankan.
Puasa syawal termasuk salah satu anjuran puasa sunah (sunah muakkad) yang dikerjakan usai merayakan Hari Raya Idulfitri. Meski hukum menjalankan puasa syawal itu adalah sunah, tapi puasa Syawal juga memiliki keutamaan yang luar biasa.
Tata Cara & Niat Puasa Syawal
Tata cara puasa sunah Syawal sebenarnya sama seperti puasa pada umumnya. Yaitu dengan menahan diri dari makan dan minum dan segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Berikut adalah lafal dan bacaan niat puasa syawal pada malam hari
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Sementara, bagi orang yang lupa dan ingin mengamalkan puasa ini di pagi juga diperbolehkan untuknya berpuasa syawal. Niat tersebut boleh dilakukan di pagi hari selama dia belum makan, minum atau hal lain yang dapat membatalkan puasa.
Berikut niat yang bisa dibaca:
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.”
Baca juga: Buka Puasa dengan Makanan dan Minuman Manis, Tepatkah?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.