Gerhana Matahari, Ini Saran dari NASA Untuk Melihatnya
24 April 2022 |
15:04 WIB
Melihat proses fenomena gerhana matahari adalah kegiatan yang cukup menyenangkan karena kita dapat melihat bagaimana proses alam tersebut dapat terjadi. Namun, kehati-hatian perlu diterapkan oleh siapa pun yang ingin melihat proses terjadi gerhana matahari.
Dilansir dari laman nasa.gov, Nasa menuturkan tidak pernah aman bagi siapa pun untuk melihat langsung sinar matahari, bahkan jika matahari tertutup sebagian. Saat menyaksikan gerhana sebagian, individu harus memakai kacamata gerhana setiap saat jika ingin menghadap matahari atau menggunakan metode tidak langsung alternatif.
“Hal ini juga berlaku pada saat gerhana total hingga saat matahari tertutup dan tertutup seluruhnya,” katanya.
[Baca juga:Begini Cara Saksikan Gerhana Matahari Pada 30 April 2022 dari Indonesia]
Selama waktu singkat ketika bulan benar-benar menutupi matahari atau yang dikenal sebagai periode totalitas, manusia aman untuk melihat secara langsung.
Meskipun begitu, penting bagi individu untuk mengetahui kapan harus lepas landas dan memakai kembali kacamata. “Pertama dan terpenting: Periksa informasi lokal tentang waktu kapan gerhana total akan dimulai dan berakhir. Kedua: Matahari juga memberikan petunjuk penting kapan totalitas akan dimulai dan berakhir,” demikian tertulis dalam laman NASA.
Sementara dilansir dari laman Space, kacamata hitam biasa tidak akan melindungi individu ketika melihat gerhana matahari, bahkan jika menggunakan kacamata yang memiliki perlindungan UV. Kacamata yang digunakan adalah kacamata pelindung khusus atau kacamata gerhana bersertifikat.
Jika ingin menggunakan kamera, individu perlu memastikan untuk menggunakan filter solar khusus pada kamera yang akan digunakan. Tidak hanya itu, gawai pintar juga memerlukan filter pelindung saat hendak digunakan melihat gerhana.
“Dan jika menggunakannya, gunakan jepretan sudut lebar,” katanya.
Untuk diketahui, menatap langsung ke matahari dapat menyebabkan kebutaan dan kerusakan mata permanen lainnya jika individu tidak menggunakan pelindung mata yang tepat.
Editor: Gita Carla
Dilansir dari laman nasa.gov, Nasa menuturkan tidak pernah aman bagi siapa pun untuk melihat langsung sinar matahari, bahkan jika matahari tertutup sebagian. Saat menyaksikan gerhana sebagian, individu harus memakai kacamata gerhana setiap saat jika ingin menghadap matahari atau menggunakan metode tidak langsung alternatif.
“Hal ini juga berlaku pada saat gerhana total hingga saat matahari tertutup dan tertutup seluruhnya,” katanya.
[Baca juga:Begini Cara Saksikan Gerhana Matahari Pada 30 April 2022 dari Indonesia]
Selama waktu singkat ketika bulan benar-benar menutupi matahari atau yang dikenal sebagai periode totalitas, manusia aman untuk melihat secara langsung.
Meskipun begitu, penting bagi individu untuk mengetahui kapan harus lepas landas dan memakai kembali kacamata. “Pertama dan terpenting: Periksa informasi lokal tentang waktu kapan gerhana total akan dimulai dan berakhir. Kedua: Matahari juga memberikan petunjuk penting kapan totalitas akan dimulai dan berakhir,” demikian tertulis dalam laman NASA.
Sementara dilansir dari laman Space, kacamata hitam biasa tidak akan melindungi individu ketika melihat gerhana matahari, bahkan jika menggunakan kacamata yang memiliki perlindungan UV. Kacamata yang digunakan adalah kacamata pelindung khusus atau kacamata gerhana bersertifikat.
Jika ingin menggunakan kamera, individu perlu memastikan untuk menggunakan filter solar khusus pada kamera yang akan digunakan. Tidak hanya itu, gawai pintar juga memerlukan filter pelindung saat hendak digunakan melihat gerhana.
“Dan jika menggunakannya, gunakan jepretan sudut lebar,” katanya.
Untuk diketahui, menatap langsung ke matahari dapat menyebabkan kebutaan dan kerusakan mata permanen lainnya jika individu tidak menggunakan pelindung mata yang tepat.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.