Intip Cerita Rapper Yacko & Tuan Tigabelas Sukses Gebrak Panggung 2 Festival Musik Dunia
04 April 2023 |
18:00 WIB
Kualitas musisi Indonesia kian diakui oleh penikmat musik dunia. Dua rapper asal Tanah Air, Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom, sukses menggebrak panggung dua festival musik internasional besar yakni South by Southwest (SXSW) di Amerika Serikat pada 16 Maret 2023 dan Babel Music XP di Prancis pada 23 Maret 2023.
Kesempatan ini menjadi momentum bagi keduanya untuk bisa memperkenalkan musik mereka di dua festival musik dunia. Bagi mereka, musik adalah bahasa yang universal sehingga ini menjadi kesempatan untuk bisa berbicara lewat musik sekaligus membawa nama Indonesia kepada penikmat musik global.
Baca juga: Rapper Raben Penyami Ungkapkan Keresahan dalam Mini Album Act Two
Perjalanan mereka dimulai dari Tiger Den, titik pertama yang dijajal tepat sebelum panggung utama di SXSW. Bertempat di Cheer Up Charlie’s, showcase tersebut mengedepankan para penampil yang keseluruhannya berasal dari Asia. Di tempat ini, ketiga musisi sempat melakukan agenda promosi berupa membagikan flyer kepada pengunjung tepat sebelum mereka pentas.
Sebuah hal konservatif yang terbilang sudah jarang dilakukan di Tanah Air. Berkat kegiatan tersebut, Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom bisa berkenalan dengan sesama rapper dari Ukraina hingga Korea Selatan serta pelaku industri kreatif lintas negara lainnya seperti booking agent dan media.
“Pada saat pertama kali show di Tiger Den, walau kita manggung di jam yang cukup awal, mereka yang kami undang dan kami berikan flyer, ada tuh muncul. Dan they really appreciated musik kita, despite of the language diversity," kata Yacko.
Sementara untuk titik kedua di Higher Ground, panggung Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom dihampiri oleh rombongan ibu-ibu komunitas Indonesia dari Rumah Budaya Indonesia di Austin yang memberikan dukungannya. Disampaikan oleh Yacko, bahwa mereka bahkan turut memenuhi baris depan dari panggung.
Sementara bagi Tuan Tigabelas, perjalanan di SXSW memberikan beberapa pelajaran penting, mulai dari teknis hingga membawa diri sebagai musisi dari Indonesia tanpa harus berpura-pura untuk menjadi orang lain.
“Gue lumayan deg-degan karena musik yang gue dan Yacko bawa adalah hiphop kan ya, yang mana ini ibaratnya gue umroh nih ke tanah kelahirannya. Jadi di situ ada beban mental, gue bawain satu culture yang sebenarnya itu culture mereka, gue bawain dengan apa yang gue punya, itu lumayan deg-degan sih. Tapi ternyata respons-nya luar biasa positif," ucapnya.
Sebelum akhirnya berpindah ke Prancis, Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom juga berkesempatan untuk berkunjung ke Amsterdam, Belanda. Di kota tersebut, mereka menjajal sebuah panggung intimate di Platypus Record Shop.
Beberapa cerita juga menghampiri ketiganya di sana, mulai dari bertemunya DJ Domdom dengan piringan hitam dari Yanti Bersaudara hingga kedatangan produser-produser lokal di sela-sela penampilan mereka dan kemungkinan kolaborasi pada masa mendatang.
"Mereka benar-benar menikmati, suasananya sangat intimate. Dan di situ kami lebih berjejaring lagi, lebih ngobrol lagi, tukar-tukaran informasi, berpikir akan terjadi kolaborasi and hopefully there’s gonna be a collaboration in the future. Bahkan saat kita manggung, mereka live record bikin mixtape gitu," kata Yacko.
Di antara perjalanan dari Amsterdam menuju Marseille, mereka sempat mengambil beberapa footage untuk keperluan video musik dari lagu High, dan secara tidak sengaja melihat langsung suasana demonstrasi yang terjadi di Prancis.
Babel Music XP menjadi titik terakhir dari perjalanan Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom. Di festival ini, Yacko tidak hanya menjajal panggung musik, dia juga mengisi sesi seminar bertajuk Different Viewpoints: Equal Access for All Genres in the Music Industry bersama perempuan-perempuan pelaku industri lainnya
Mereka adalah Alexandra Archetti Stolen (Oslo World), Maud Gari (Le LABA), dan Germaine Kobo (Arts & Musiks du Monde) serta disusul oleh beberapa sesi interview dengan media-media setempat.
Mengingat bahwa kehadiran Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom di Babel Music XP bertepatan dengan datangnya bulan suci Ramadan, ketiganya sempat merasakan kerinduan akan keluarga mereka serta suasana sahur dan berbuka puasa di Indonesia.
Dalam sebuah sesi wawancara di Babel Music XP, mereka melakukannya berdekatan dengan saat berbuka puasa. Cukup kesusahan mencari takjil, dengan sigap panitia Babel Music XP membantu mencarikan kue kecil untuk berbuka.
Menuju panggung utama di Babel Music XP, ketiganya didapuk sebagai penampil penutup pukul 00.45 waktu setempat. Sempat ada kekhawatiran di antara mereka apakah akan disaksikan oleh penonton atau tidak, tapi nyatanya segala kekhawatiran tersebut hilang seketika saat lagu pertama mulai mereka bawakan.
Secara berangsur, penonton memadati depan panggung dan tetap di sana hingga akhir set mereka. Terhitung, empat ratus lebih penonton hadir di festival musik tersebut. “Kita sudah sejauh ini sampai sini. Apapun yang terjadi, pasang badan. Mau enggak ada yang nonton pun gue bakal maksimal. Itu yang selalu kita obrolin tiap mau berdoa," ungkap Tuan Tigabelas.
Bicara ramah tamah, ketiga musisi sepakat bahwa negara-negara yang mereka kunjungi mempunyai warna serta dukungannya masing-masing. Tentu meski punya warnanya yang berbeda, namun banyaknya respons positif adalah apa yang mereka tuai dari perjalanan tersebut.
Setelah perjalanan ini, Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom pun berharap bahwa apa yang mereka dapat di sana bisa dibagikan kepada musisi-musisi di Tanah Air. Tak hanya itu, mereka juga berharap bahwa kesempatan ini juga bisa menjadi pintu pembuka untuk musisi-musisi hip hop Indonesia menyusul langkah mereka.
Baca juga: Kaleidoskop: Keseruan Konser dan Festival Musik di Indonesia Sepanjang 2022
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kesempatan ini menjadi momentum bagi keduanya untuk bisa memperkenalkan musik mereka di dua festival musik dunia. Bagi mereka, musik adalah bahasa yang universal sehingga ini menjadi kesempatan untuk bisa berbicara lewat musik sekaligus membawa nama Indonesia kepada penikmat musik global.
Baca juga: Rapper Raben Penyami Ungkapkan Keresahan dalam Mini Album Act Two
Panggung SXSW
Perjalanan mereka dimulai dari Tiger Den, titik pertama yang dijajal tepat sebelum panggung utama di SXSW. Bertempat di Cheer Up Charlie’s, showcase tersebut mengedepankan para penampil yang keseluruhannya berasal dari Asia. Di tempat ini, ketiga musisi sempat melakukan agenda promosi berupa membagikan flyer kepada pengunjung tepat sebelum mereka pentas.Sebuah hal konservatif yang terbilang sudah jarang dilakukan di Tanah Air. Berkat kegiatan tersebut, Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom bisa berkenalan dengan sesama rapper dari Ukraina hingga Korea Selatan serta pelaku industri kreatif lintas negara lainnya seperti booking agent dan media.
“Pada saat pertama kali show di Tiger Den, walau kita manggung di jam yang cukup awal, mereka yang kami undang dan kami berikan flyer, ada tuh muncul. Dan they really appreciated musik kita, despite of the language diversity," kata Yacko.
Sementara untuk titik kedua di Higher Ground, panggung Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom dihampiri oleh rombongan ibu-ibu komunitas Indonesia dari Rumah Budaya Indonesia di Austin yang memberikan dukungannya. Disampaikan oleh Yacko, bahwa mereka bahkan turut memenuhi baris depan dari panggung.
Sementara bagi Tuan Tigabelas, perjalanan di SXSW memberikan beberapa pelajaran penting, mulai dari teknis hingga membawa diri sebagai musisi dari Indonesia tanpa harus berpura-pura untuk menjadi orang lain.
“Gue lumayan deg-degan karena musik yang gue dan Yacko bawa adalah hiphop kan ya, yang mana ini ibaratnya gue umroh nih ke tanah kelahirannya. Jadi di situ ada beban mental, gue bawain satu culture yang sebenarnya itu culture mereka, gue bawain dengan apa yang gue punya, itu lumayan deg-degan sih. Tapi ternyata respons-nya luar biasa positif," ucapnya.
Sebelum akhirnya berpindah ke Prancis, Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom juga berkesempatan untuk berkunjung ke Amsterdam, Belanda. Di kota tersebut, mereka menjajal sebuah panggung intimate di Platypus Record Shop.
Beberapa cerita juga menghampiri ketiganya di sana, mulai dari bertemunya DJ Domdom dengan piringan hitam dari Yanti Bersaudara hingga kedatangan produser-produser lokal di sela-sela penampilan mereka dan kemungkinan kolaborasi pada masa mendatang.
"Mereka benar-benar menikmati, suasananya sangat intimate. Dan di situ kami lebih berjejaring lagi, lebih ngobrol lagi, tukar-tukaran informasi, berpikir akan terjadi kolaborasi and hopefully there’s gonna be a collaboration in the future. Bahkan saat kita manggung, mereka live record bikin mixtape gitu," kata Yacko.
Di antara perjalanan dari Amsterdam menuju Marseille, mereka sempat mengambil beberapa footage untuk keperluan video musik dari lagu High, dan secara tidak sengaja melihat langsung suasana demonstrasi yang terjadi di Prancis.
Babel Music XP
Babel Music XP menjadi titik terakhir dari perjalanan Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom. Di festival ini, Yacko tidak hanya menjajal panggung musik, dia juga mengisi sesi seminar bertajuk Different Viewpoints: Equal Access for All Genres in the Music Industry bersama perempuan-perempuan pelaku industri lainnyaMereka adalah Alexandra Archetti Stolen (Oslo World), Maud Gari (Le LABA), dan Germaine Kobo (Arts & Musiks du Monde) serta disusul oleh beberapa sesi interview dengan media-media setempat.
Mengingat bahwa kehadiran Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom di Babel Music XP bertepatan dengan datangnya bulan suci Ramadan, ketiganya sempat merasakan kerinduan akan keluarga mereka serta suasana sahur dan berbuka puasa di Indonesia.
Dalam sebuah sesi wawancara di Babel Music XP, mereka melakukannya berdekatan dengan saat berbuka puasa. Cukup kesusahan mencari takjil, dengan sigap panitia Babel Music XP membantu mencarikan kue kecil untuk berbuka.
Menuju panggung utama di Babel Music XP, ketiganya didapuk sebagai penampil penutup pukul 00.45 waktu setempat. Sempat ada kekhawatiran di antara mereka apakah akan disaksikan oleh penonton atau tidak, tapi nyatanya segala kekhawatiran tersebut hilang seketika saat lagu pertama mulai mereka bawakan.
Secara berangsur, penonton memadati depan panggung dan tetap di sana hingga akhir set mereka. Terhitung, empat ratus lebih penonton hadir di festival musik tersebut. “Kita sudah sejauh ini sampai sini. Apapun yang terjadi, pasang badan. Mau enggak ada yang nonton pun gue bakal maksimal. Itu yang selalu kita obrolin tiap mau berdoa," ungkap Tuan Tigabelas.
Bicara ramah tamah, ketiga musisi sepakat bahwa negara-negara yang mereka kunjungi mempunyai warna serta dukungannya masing-masing. Tentu meski punya warnanya yang berbeda, namun banyaknya respons positif adalah apa yang mereka tuai dari perjalanan tersebut.
Setelah perjalanan ini, Yacko dan Tuan Tigabelas bersama DJ Domdom pun berharap bahwa apa yang mereka dapat di sana bisa dibagikan kepada musisi-musisi di Tanah Air. Tak hanya itu, mereka juga berharap bahwa kesempatan ini juga bisa menjadi pintu pembuka untuk musisi-musisi hip hop Indonesia menyusul langkah mereka.
Baca juga: Kaleidoskop: Keseruan Konser dan Festival Musik di Indonesia Sepanjang 2022
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.