NPM Ya N, Karya Kolaborasi Rapper Fatbrotherhood & Perusahaan Otobus Tertua di Sumbar
10 June 2021 |
10:53 WIB
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh musisi-musisi lokal untuk bisa dikenal luas oleh masyarakat. Salah satunya adalah menciptakan lagu dengan lirik yang menceritakan ikon tertentu yang sudah lama dikenal oleh masyarakat setempat.
Salah satunya dilakukan oleh rapper berbahasa Minang, Yusri Diaz Darmawan atau dikenal dengan nama panggung Fatbrotherhood.
Pria asal Padang Panjang, Sumatra Barat itu memutuskan untuk berkolaborasi dengan salah satu ikon Sumatra Barat, yaitu Perusahaan Otobus (PO) Naikilah Perusahaan Minang (NPM) yang sudah lama melayani masyarakat di ranah Minang lewat lagu NPM Ya N.
Pria yang terkenal di kalangan muda-mudi Minang dengan lagunya berjudul Padang Panjang, Hadirmu, dan Muncul itu diminta untuk menulis sebuah lagu oleh Angga Vircansa Chairul, pemilik PO NPM untuk mendeskripsikan perusahaan angkutan tertua di Sumatra Barat itu.
Dia menyebut ada kontrak dengan nilai tertentu yang jumlahnya enggan dia sebutkan secara spesifik.
Namun yang jelas, motivasi terbesarnya berkolaborasi dengan PO NPM bukan dari nilai kontrak tersebut.
“Saya memutuskan untuk kolaborasi dengan PO NPM karena satu, saya asli Padang Panjang, demikian hanya dengan PO NPM. Kedua, PO NPM ini kan sudah dikenal oleh banyak orang, tidak hanya orang Minang, tentunya lewat lagu tentang PO ini yang saya nyanyikan masyarakat diluar Sumatra Barat bisa mengenal saya nantinya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Yusri mengaku bahwa dirinya selama ini belum pernah tampil di luar Sumatra Barat. Selama ini, pria yang sudah menjadi rapper sejak 2017 itu hanya tampil di pentas seni atau festival-festival musik di Sumatra Barat saja.
Dia berharap melalui lagu NPM Ya N, peluang dirinya untuk tampil di luar provinsi tanah kelahirannya terbuka lebar. Terlebih lagu tersebut video klipnya diambil di luar Sumatra Barat, tepatnya di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur dan Karoseri Laksana, Ungaran.
Adapun, ketika ditanya alasannya mengapa tetap menggunakan Bahasa Minang ketika menyanyikan lagu-lagunya Yusri menyebut dia ingin tampil beda dan tidak meninggalkan identitasnya sebagai orang Minang.
Selain itu, dirinya mencoba memberikan gambaran bagaimana anak-anak muda Minang yang terbuka dan mengikuti perkembangan zaman, namun tidak melupakan bahasa ibunya.
“Rapper Minang ini mungkin hanya saya dan senior saya satu orang, tidak banyak. Saya ingin tampil beda, maka dari itu saya putuskan tetap menggunakan Bahasa Minang walaupun yang saya nyanyikan adalah lagu-lagu rap,” ungkapnya.
Pria yang saat ini masih menempuh studinya di salah satu kampus di Kota Padang itu menyebut bahwa lagu-lagu rap punya beberapa keistimewaan. Salah satunya adalah mampu mendeskripsikan secara rinci tentang sesuatu kepada pendengarnya.
Dengan lagu-lagu rap dia berharap bisa memperkenalkan lebih jauh tentang Sumatra Barat, khususnya kampung halamannya, Padang Panjang yang ada di kaki Gunung Singgalang dan Marapi itu.
“Lagu rap bisa mendeskripsikan sesuatu secara detail, seperti Kota Padang Panjang di lagu saya. Padang Panjang Kotanya dingin Bro, opening yang kemudian saya lanjutkan dengan penjelasan lewat lirik. Demikian halnya dengan lagu NPM Ya N, saya jelaskan semua lewat satu lagu bagaimana sejarah, kelas layanan, armada dari PO NPM. Mungkin itu yang jadi pertimbangan Uda (kakak laki-laki dalam Bahasa Minang) Angga memilih berkolaborasi dengan saya,” paparnya.
Editor: Fajar Sidik
Salah satunya dilakukan oleh rapper berbahasa Minang, Yusri Diaz Darmawan atau dikenal dengan nama panggung Fatbrotherhood.
Pria asal Padang Panjang, Sumatra Barat itu memutuskan untuk berkolaborasi dengan salah satu ikon Sumatra Barat, yaitu Perusahaan Otobus (PO) Naikilah Perusahaan Minang (NPM) yang sudah lama melayani masyarakat di ranah Minang lewat lagu NPM Ya N.
Pria yang terkenal di kalangan muda-mudi Minang dengan lagunya berjudul Padang Panjang, Hadirmu, dan Muncul itu diminta untuk menulis sebuah lagu oleh Angga Vircansa Chairul, pemilik PO NPM untuk mendeskripsikan perusahaan angkutan tertua di Sumatra Barat itu.
Dia menyebut ada kontrak dengan nilai tertentu yang jumlahnya enggan dia sebutkan secara spesifik.
Namun yang jelas, motivasi terbesarnya berkolaborasi dengan PO NPM bukan dari nilai kontrak tersebut.
“Saya memutuskan untuk kolaborasi dengan PO NPM karena satu, saya asli Padang Panjang, demikian hanya dengan PO NPM. Kedua, PO NPM ini kan sudah dikenal oleh banyak orang, tidak hanya orang Minang, tentunya lewat lagu tentang PO ini yang saya nyanyikan masyarakat diluar Sumatra Barat bisa mengenal saya nantinya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Yusri mengaku bahwa dirinya selama ini belum pernah tampil di luar Sumatra Barat. Selama ini, pria yang sudah menjadi rapper sejak 2017 itu hanya tampil di pentas seni atau festival-festival musik di Sumatra Barat saja.
Dia berharap melalui lagu NPM Ya N, peluang dirinya untuk tampil di luar provinsi tanah kelahirannya terbuka lebar. Terlebih lagu tersebut video klipnya diambil di luar Sumatra Barat, tepatnya di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur dan Karoseri Laksana, Ungaran.
Adapun, ketika ditanya alasannya mengapa tetap menggunakan Bahasa Minang ketika menyanyikan lagu-lagunya Yusri menyebut dia ingin tampil beda dan tidak meninggalkan identitasnya sebagai orang Minang.
Selain itu, dirinya mencoba memberikan gambaran bagaimana anak-anak muda Minang yang terbuka dan mengikuti perkembangan zaman, namun tidak melupakan bahasa ibunya.
“Rapper Minang ini mungkin hanya saya dan senior saya satu orang, tidak banyak. Saya ingin tampil beda, maka dari itu saya putuskan tetap menggunakan Bahasa Minang walaupun yang saya nyanyikan adalah lagu-lagu rap,” ungkapnya.
Pria yang saat ini masih menempuh studinya di salah satu kampus di Kota Padang itu menyebut bahwa lagu-lagu rap punya beberapa keistimewaan. Salah satunya adalah mampu mendeskripsikan secara rinci tentang sesuatu kepada pendengarnya.
Dengan lagu-lagu rap dia berharap bisa memperkenalkan lebih jauh tentang Sumatra Barat, khususnya kampung halamannya, Padang Panjang yang ada di kaki Gunung Singgalang dan Marapi itu.
“Lagu rap bisa mendeskripsikan sesuatu secara detail, seperti Kota Padang Panjang di lagu saya. Padang Panjang Kotanya dingin Bro, opening yang kemudian saya lanjutkan dengan penjelasan lewat lirik. Demikian halnya dengan lagu NPM Ya N, saya jelaskan semua lewat satu lagu bagaimana sejarah, kelas layanan, armada dari PO NPM. Mungkin itu yang jadi pertimbangan Uda (kakak laki-laki dalam Bahasa Minang) Angga memilih berkolaborasi dengan saya,” paparnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.