Hasil Skripsi, Kezia Kembangkan Alat Bantu Komunikasi Khusus Autisme Berbahasa Indonesia
29 March 2023 |
19:39 WIB
Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup bagi anak dengan autisme antara lain dengan membantu mereka agar dapat berkomunikasi secara efektif di tengah keterbatasannya. Pada era digital ini, medium yang efektif adalah dengan menyediakan aplikasi khusus yang dapat merangsang anak dengan autisme untuk berkomunikasi secara ekspresif.
Salah satunya adalah AAC BerKata, sebuah aplikasi yang dibuat sejak 2021 untuk dapat membantu para anak dengan autisme di Indonesia dalam berkomunikasi. AAC sendiri adalah singkatan dari Augmentative Alternative Communication yang cukup populer di dunia, sedangkan BerKata adalah singkatan dari Berbagi Kata.
Baca juga: 5 Aktivitas Menarik Untuk Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme
Aplikasi ini merupakan bentuk kepedulian dan sebagai gerakan awal yang dibuat di Indonesia oleh Jacqueline Kezia dan temannya saat membuat skripsi secara berkelompok. Dilatarbelakangi oleh kisahnya yang pernah bertemu dengan pemuda autistik berusia 20 tahun dan harus bekerja di pabrik sebagai penyiram tanaman dengan penghasilan berkisar Rp15.000-Rp20.000 per harinya.
Selain menghadapi permasalah ekonomi, ternyata adanya keterbatasan berkomunikasi yang dialami pekerja pabrik tersebut juga menjadi penyebab kualitas hidup pengidap autisme menjadi sulit berkembang. Atas fenomena itu, Jacqueline tergerak untuk memberikan solusi melalui AAC BerKata, yang merupakan sebuah aplikasi yang memanfaatkan gambar dan audio.
Aplikasi tersebut dapat membantu teman-teman autistik dengan kemampuan verbal yang minim untuk berkomunikasi dengan baik dan memudahkan mereka untuk berinteraksi dengan teman neurotypicalnya. Pada akhirnya, diharapkan meningkatkan kualitas kehidupan sosial mereka.
.
“Faktanya 1 dari 100 anak di seluruh dunia didiagnosis mengidap Autism Spectrum Disorder. Belum ada penelitian yang memastikan apa penyebabnya. Menurut saya, kita bisa melihat bahwa seharusnya autisme atau teman-teman yang autistik adalah bagian dari society yang memiliki cara berpikir yang berbeda dengan setiap kita (a different way of thinking),” ujar Jacqueline dalam acara pengumuman 10 pemenang Every U Does Good Heroes pada Selasa, 28 Maret 2023.
Menurutnya, kondisi anak autisme sebesar 35 persen adalah nonverbal/minimum verbal yang sebenarnya anak dengan autisme mampu bersuara tetapi tidak bisa berkata-kata, dan tidak sanggup berbicara.
Bentuk berkomunikasi tidak hanya berbicara, melainkan dengan gestur tubuh, simbol, ekspresi muka, juga bagian dari komunikasi. Untuk itu, Jacqueline menyadari bahwa komunikasi itu bisa dan memungkinkan bagi setiap anak-anak dengan autisme, yaitu dengan cara menggunakan alat bantu yang tepat.
Aplikasi yang dibuat oleh Jacqueline dan dikembangkan partnernya ini terinspirasi dari aplikasi yang ada di luar negeri. Ternyata di luar negeri juga sudah banyak memakai metode AAC ini, Namun dia menyadari di Indonesia juga membutuhkan aplikasi yang serupa dan khusus.
"Tentu di dalam aplikasi ini harus menggunakan Bahasa Indonesia, sehingga mudah dimengerti oleh anak autisme di Indonesia dan memudahkan juga dalam proses berinteraksi mereka," katanya.
Baca juga: Begini Karakteristik, Cara Mengasuh dan Terapi Anak Autisme
Walau aplikasi ini masih terbilang baru dan harus berbayar satu kali saja per akun, namun aplikasi ini sudah tersedia di playstore dan akan segera tersedia juga di appstore, sehingga para orang tua yang memiliki anak-anak dengan autisme dapat mudah mengaksesnya. Informasi seputar AAC BerKata juga dapat dicek lewat akun Instagram resmi yaitu @aac.berkata.
Editor: Fajar Sidik
Salah satunya adalah AAC BerKata, sebuah aplikasi yang dibuat sejak 2021 untuk dapat membantu para anak dengan autisme di Indonesia dalam berkomunikasi. AAC sendiri adalah singkatan dari Augmentative Alternative Communication yang cukup populer di dunia, sedangkan BerKata adalah singkatan dari Berbagi Kata.
Baca juga: 5 Aktivitas Menarik Untuk Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme
Aplikasi ini merupakan bentuk kepedulian dan sebagai gerakan awal yang dibuat di Indonesia oleh Jacqueline Kezia dan temannya saat membuat skripsi secara berkelompok. Dilatarbelakangi oleh kisahnya yang pernah bertemu dengan pemuda autistik berusia 20 tahun dan harus bekerja di pabrik sebagai penyiram tanaman dengan penghasilan berkisar Rp15.000-Rp20.000 per harinya.
Selain menghadapi permasalah ekonomi, ternyata adanya keterbatasan berkomunikasi yang dialami pekerja pabrik tersebut juga menjadi penyebab kualitas hidup pengidap autisme menjadi sulit berkembang. Atas fenomena itu, Jacqueline tergerak untuk memberikan solusi melalui AAC BerKata, yang merupakan sebuah aplikasi yang memanfaatkan gambar dan audio.
Aplikasi tersebut dapat membantu teman-teman autistik dengan kemampuan verbal yang minim untuk berkomunikasi dengan baik dan memudahkan mereka untuk berinteraksi dengan teman neurotypicalnya. Pada akhirnya, diharapkan meningkatkan kualitas kehidupan sosial mereka.
.
“Faktanya 1 dari 100 anak di seluruh dunia didiagnosis mengidap Autism Spectrum Disorder. Belum ada penelitian yang memastikan apa penyebabnya. Menurut saya, kita bisa melihat bahwa seharusnya autisme atau teman-teman yang autistik adalah bagian dari society yang memiliki cara berpikir yang berbeda dengan setiap kita (a different way of thinking),” ujar Jacqueline dalam acara pengumuman 10 pemenang Every U Does Good Heroes pada Selasa, 28 Maret 2023.
Menurutnya, kondisi anak autisme sebesar 35 persen adalah nonverbal/minimum verbal yang sebenarnya anak dengan autisme mampu bersuara tetapi tidak bisa berkata-kata, dan tidak sanggup berbicara.
Bentuk berkomunikasi tidak hanya berbicara, melainkan dengan gestur tubuh, simbol, ekspresi muka, juga bagian dari komunikasi. Untuk itu, Jacqueline menyadari bahwa komunikasi itu bisa dan memungkinkan bagi setiap anak-anak dengan autisme, yaitu dengan cara menggunakan alat bantu yang tepat.
Aplikasi yang dibuat oleh Jacqueline dan dikembangkan partnernya ini terinspirasi dari aplikasi yang ada di luar negeri. Ternyata di luar negeri juga sudah banyak memakai metode AAC ini, Namun dia menyadari di Indonesia juga membutuhkan aplikasi yang serupa dan khusus.
"Tentu di dalam aplikasi ini harus menggunakan Bahasa Indonesia, sehingga mudah dimengerti oleh anak autisme di Indonesia dan memudahkan juga dalam proses berinteraksi mereka," katanya.
Baca juga: Begini Karakteristik, Cara Mengasuh dan Terapi Anak Autisme
Walau aplikasi ini masih terbilang baru dan harus berbayar satu kali saja per akun, namun aplikasi ini sudah tersedia di playstore dan akan segera tersedia juga di appstore, sehingga para orang tua yang memiliki anak-anak dengan autisme dapat mudah mengaksesnya. Informasi seputar AAC BerKata juga dapat dicek lewat akun Instagram resmi yaitu @aac.berkata.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.