Kemeriahan ARMY saat konser BTS. (Sumber gambar: Twitter/BTS)

Khawatir Bencana Iklim, ARMY Kirim Surat Terbuka ke Hyundai Minta Hal Ini

29 March 2023   |   11:49 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Penggemar K-Pop bukan sekadar melakukan kegiatan fangirling saja, terkadang mereka ikut dalam aksi peduli lingkungan juga lho, Genhype. Seperti yang dilakukan para ARMY, fans dari grup idola asal Korea Selatan, BTS. Mereka menulis surat terbuka ke perusahaan otomotif Korea Selatan, Hyundai. 

Melalui KPOP4PLANET, sebuah platform daring penggemar K-pop yang tertarik dengan aksi iklim, ARMY turut meminta Hyundai untuk mundur dari perjanjian terbaru dengan PT Adaro yang berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara sebesar 1,1 Giga Watt (GW) di Kalimantan Selatan. Adapun KPOP4PLANET adalah inisiasi gerakan iklim global bagi penggemar K-pop yang diluncurkan pada Maret 2021.
 
Surat terbuka dan petisi yang diterima Hypeabis.id tersebut merupakan bagian dari kampanye KPOP4PLANET ‘Hyundai, Drop Coal’. Gerakan ini terinspirasi dari hit BTS, Mic Drop, yang meminta perusahaan untuk mundur dari perjanjian dan mengungkapkan sumber energi produksinya. Mereka akan mengirimkan surat tersebut kepada Ketua Eksekutif Hyundai.

Baca juga: Tak Hanya Ramah Lingkungan, Cek Ragam Keuntungan Menggunakan Mobil Listrik

Kendaraan Hyundai memang terkenal di kalangan ARMY karena idola mereka, BTS merupakan brand ambassador dari mobil listrik Ioniq. Sebagai bagian dari kampanye ini, ARMY Indonesia mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait pembangunan PLTU itu.
 
“Kami telah melihat dan mengalami sendiri dampak dari bencana iklim. Mulai dari banjir, polusi udara, kekeringan, dan banyak lagi. Kami tidak ingin PLTU baru nantinya menambah runtutan panjang bencana ini,” kata Sharon, organizer dari BTS ARMY Help Center Indonesia, dalam keterangannya, dikutip Hypeabis.id, Rabu (29/3/2023).

Hyundai berencana menggunakan alumunium dari smelter Adaro untuk produksi mobilnya. Mereka mengklaim smelter tersebut ‘hijau’ karena akan ditenagai oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dari sungai Kayan. Namun, dari perencanaan dan jadwal proyeknya, PLTA tersebut baru akan tersedia pada 2029. Sementara pada tahap pertama, smelter Adaro akan bergantung pada batu bara.  

“Kami ingin hidup di bumi yang sehat, dan seperti kata idola kami, kami ingin menjadi welcome generation,” tegas Sharon.

Diketahui, pada Juli 2021, Hyundai Motor Company mengumumkan komitmennya untuk mencapai netralitas karbon dalam operasi globalnya dan menjadi bagian dari RE100. Hyundai menyatakan rencana mereka untuk beralih dari energi fosil dan menggunakan energi terbarukan seperti energi matahari dan angin untuk mencapai target karbon netral pada 2045.
 
Nurul Sarifah, aktivis KPOP4PLANET yang mengkoordinir kampanye di Indonesia menerangkan Hyundai adalah salah satu merek yang identik dengan kendaraan ramah lingkungan, terutama setelah idola mereka menjadi representasi dan secara aktif membicarakan merek tersebut.

"Itulah mengapa kami mendorong Hyundai untuk menjalankan prinsip mereka dan mundur dari proyek yang tidak hanya membahayakan lingkungan tetapi juga merugikan masyarakat lokal,” pintanya.
 
Juru kampanye dari Market Forces Nabilla Gunawan mengatakan tidak layak bagi Hyundai untuk mengklaim dirinya sebagai pemimpin dalam memasok mobil listrik tetapi di saat yang bersamaan, mereka membeli aluminium yang diproduksi oleh energi kotor. “Rencana Hyundai untuk membeli aluminium Adaro yang diproduksi PLTU baru adalah sebuah bencana bagi iklim dan dapat melemahkan komitmen perusahaan untuk mencapai karbon netral di 2045,” tuturnya.

Baca juga: 5 Tip Agar Jadi Pelancong Ramah Lingkungan saat Traveling

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Sejarah Hari Piano Sedunia, yang Diperingati Setiap Hari ke-88 Kalender Masehi

BERIKUTNYA

Genap 8 Tahun, Sociolla Ajak Konsumen Makin Peduli Lingkungan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: