Ilustrasi Ramadan (sumber gambar Unsplash/ Artur Aldyrkhanov)

Cek 3 Peristiwa Bersejarah saat Bulan Ramadan: Momen Diturunkannya Al-Qur'an hingga Fathu Makkah

26 March 2023   |   21:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Setelah lama dinanti-nanti, akhirnya Ramadan 2023 Masehi atau 1444 Hijriah tiba. Bulan mulia dan penuh keberkahan ini memang selalu dinantikan umat Muslim di seluruh dunia. Pasalnya, momen pelaksanaan ibadah puasa ini juga menjadi bulan penuh ampunan dan penyucian diri. 

Tak hanya itu, Ramadan ternyata juga menjadi momen penting keberlangsungan agama Islam lewat perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat. Beberapa di antaranya termasuk bulan diturunkannya Al-Quran hingga perang besar antara kaum muslimin dengan tentara kafir Quraisy.

Nah, agar Genhype memahami keistimewaan Ramadan, penting juga untuk mengetahui momen-momen penting tersebut yang pernah terjadi pada zaman Rasulullah saat masih hidup. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut rincian penjelasannya. 

Baca juga: 10 Aturan Baru Arab Saudi Sambut Ramadan, Tidak Ada Bukber di Masjid
 

1. Bulan Diturunkannya Al-Quran

 

Ilustrasi Al-Quran (sumber gambar Unsplash/ Abdullah Arif)

Ilustrasi Al-Quran (sumber gambar Unsplash/ Abdullah Arif)

Salah satu peristiwa penting pada bulan Ramadan adalah turunnya kitab suci Al-Qur'an saat Nabi Muhammad SAW genap berusia 40 tahun. Allah SWT mengutusnya untuk alam semesta, dan mengeluarkan mereka dari kesesatan dan kebodohan menuju terangnya pengetahuan. 

Adapun, hari itu bertepatan pada tanggal 17 Ramadan, atau 13 tahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah, saat beliau menerima wahyu pertama. Pakar astronomi, Syekh Mahmud Basya menuturkan, dalam kalender Gregorian waktu ini bertepatan dengan awal Februari tahun 610 Masehi.

Mendekati masa-masa turunnya wahyu pertama, Nabi Muhammad SAW memang sering berkhalwat di Gua Hira, menjauh dari manusia dan beribadah khusyuk di sana selama beberapa hari. Terkadang 10 hari, terkadang lebih sampai 1 bulan. Adapun, ritual ibadah Nabi di gua Hira ini mengikuti tata cara yang dipakai kakeknya, yakni Nabi Ibrahim As.

Hingga suatu ketika, di tengah-tengah peribadatannya di Gua Hira, Nabi didatangi sosok yang tak pernah dikenalnya. Sosok tersebut ternyata adalah malaikat Jibril yang berkata. “Bergembiralah wahai Muhammad, aku Jibril. Dan engkau adalah utusan Allah untuk umat ini." kemudian Jibril meminta Nabi Muhammad SAW untuk membaca tapi tidak bisa.

Perintah itu bahkan sampai diulang tiga kali oleh Jibril. Namun, jawaban Nabi tetap sama, “Mâ anâ bi qarî’in, aku tidak bisa membaca." Akhirnya, Jibril pun membacakan wahyu pertama, Surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5 pada nabi Muhammad SAW.
 

2. Adanya Perang Badar

 

Ilustrasi Pasukan Perang - Tiga Peristiwa Besar di Bulan Ramadan (sumber gambar Unsplash/Fabien Bazanegue)

Ilustrasi Pasukan Perang - Tiga Peristiwa Besar di Bulan Ramadan (sumber gambar Unsplash/Fabien Bazanegue)

Perang Badar atau biasa disebut Ghazwah Badr al-Kubra adalah perang yang menjadi pembeda dalam sejarah umat Islam. Adapun, peristiwa perang badar terjadi pada hari Jumat 17 Ramadan tahun 2 Hijriah atau bertepatan dengan 13 Maret 624 Masehi.

Dalam peperangan ini, Rasulullah membawa sekitar 313 pasukan Muslim untuk menghadapi 950 pasukan non-Muslim. Namun, perbedaan jumlah pasukan yang mencolok tersebut tidak menciutkan nyali tentara Muslim. Hingga akhirnya, dengan tekad yang kuat membela kejayaan Islam, mereka pun berhasil memporak-porandakan pasukan kafir. 

Kendati begitu, seusai peperangan dari pasukan Muslim, gugur 14 orang yang syahid. Sedangkan, dari pasukan kafir, yang terbunuh dan tertawan masing-masing 70 orang. Di antara yang terbunuh adalah kombatan mereka, yakni Abu Jahal.

Selepas perang, Nabi memerintahkan untuk memakamkan Muslim yang gugur, demikian pula memakamkan kafir yang terbunuh. Beliau kembali ke Madinah disambut senandung indah oleh pemuda-pemuda Madinah: 

“Telah datang sang purnama kepada kami, dari bukit Tsaniyyah al-Wada’. Wajib bagi kita bersyukur, selagi orang berdoa senantiasa memanjatkan doa. Duhai Rasul kami, engkau datang dengan membawa ketaatan”.

Baca juga: 10 Tradisi Unik Sambut Ramadan di Indonesia, Ada Malamang hingga Nyadran
1
2


SEBELUMNYA

7 Negara Penghasil Kurma Terbesar di Dunia, Sudan hingga Mesir

BERIKUTNYA

Momen Penting Kiprah Sastrawan Remy Sylado & Karyanya di Belantika Seni Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: