Mau Buat Konten Menarik di TikTok? Ikuti Saran dari Kreator Ini
24 March 2023 |
20:10 WIB
Membuat konten yang bisa mengundang orang banyak untuk melihat adalah tujuan banyak kreator. Untuk mencapai tujuan itu, menarik adalah syarat penting bagi pembuatnya. Ada berbagai cara yang harus diperhatikan agar unggahan dapat menarik banyak penonton.
Kreator konten di TikTok, Herma Prabayanti mengatakan cara yang dimiliki oleh pembuat konten yang satu dengan yang lain dapat berbeda, terkait dengan unggahan yang bisa menarik perhatian banyak orang.
Baca juga: Ini Dia Deretan Kreator Konten Perempuan Inspiratif di TikTok
Pembuat konten yang juga seorang dosen itu melakukan riset tentang TikTok sebelum membuat konten. Dia mencatat semua masukan dan komentar yang didapat. Setelah itu, melakukan klasifikasi atau mapping tentangnya.
Kemudian, pemilik akun @hermaprabayanti itu pun mengaplikasikannya menjadi konten. Hasilnya, konten pertama yang dibuat "meledak" dengan memperoleh hampir satu juta orang penonton. Setelah itu, setiap konten yang dibuat selalu memiliki ratusan ribu views dan jarangnya baginya mendapatkan penonton puluhan ribu.
“Jangan cuma berbagai cerita, tapi mengamati siapa tahu jadi inside positif buat kita,” katanya.
Dia menambahkan, mengetahui kebutuhan penontonnya juga menjadi langkah penting dalam membuat konten. Dirinya yang berbagai konten tentang edukasi membutuhkan tampilan bagus, sehingga memerlukan kamera dalam pengambilan video. Kondisi ini berbeda dengan sang suami yang cukup menggunakan kamera yang tersemat gawai pintar karena penontonnya cukup dengan tampilan video dari gawai.
Tidak hanya itu, dia juga mengaku konsisten dalam mengunggah konten di media sosial ini. Dia mengaku mengunggah konten setiap hari dan kebaruan menjadi unsur penting.
Sementara itu, pembuat konten Ayuen Star menyarankan pembuat konten untuk mengenal terlebih dahulu diri sendiri dan branding yang ingin diangkat. Kreator konten yang memiliki tujuan untuk menghibur akan berbeda dengan pembuat konten untuk edukasi.
Setelah mengetahui diri sendiri, maka langkah selanjutnya adalah fokus dengan menggali kreativitas. Dia menuturkan punya tujuan menghibur dengan bernyanyi, sehingga harus memperhatikan audio dan visual. “Orang melihat juga cara aku bernyanyi,” katanya.
Country Head of Operations TikTok Indonesia, Mahwari Sadewa Jalutama mengatakan pada Ramadan tahun lalu terdapat peningkatan jumlah views video sebesar 70 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2021. Sementara itu, jumlah unggahan video pada Ramadan 2022 juga tercatat lebih tinggi 60 persen apabila dibandingkan dengan Ramadan 2021.
Sepanjang Ramadan tahun lalu, terdapat tiga jenis konten yang banyak dicari oleh pengguna TikTok. Pertama adalah konten yang menghibur. Kedua, konten yang menginspirasi seperti makanan untuk berbuka dan sahur atau baju yang dapat digunakan selama Ramadan atau untuk Idulfitri.
Konten terakhir yang banyak dicari pada Ramadan tahun lalu adalah autentik. “Kita tidak perlu menjadi orang lain. Tonjolkan apa yang kita punya dan tidak dimiliki orang lain,” katanya.
Dia memprediksi, konten yang akan menjadi tren pada Ramadan tahun ini masih seputar tradisi dan budaya tentang puasa. Selain itu, konten tentang ulasan pengalaman belanja juga akan menjadi unggahan yang dicari karena tidak bisa lepas dari TikTok. “Itu jadi salah satu highlight Ramadan,” katanya.
Masyarakat juga dapat menemukan kejutan-kejutan kecil di media sosial ini yang akan meramaikan Ramadan 2023. Umpamanyam konten penyanyi yang berisi tentang kegiatan kuliner memasak.
Dia menambahkan, budaya daring tetap melekat di masyarakat walaupun kondisi saat ini sudah bebas menuju normal. Para pembuat konten dan komunitas menggunakan media sosial ini untuk saling berbagi dan menghibur.
Kondisi tersebut juga yang membuat perusahaan meluncurkan kampanye bertajuk Serunya Bareng dengan rangkaian program dan kegiatan. Seperti perilisan konten eksklusif yang dibalut dalam format serial bertajuk Ramadan Indah.
Baca juga: Hal-Hal yang Harus Dihindari saat Live Selling di TikTok
Editor: Dika Irawan
Kreator konten di TikTok, Herma Prabayanti mengatakan cara yang dimiliki oleh pembuat konten yang satu dengan yang lain dapat berbeda, terkait dengan unggahan yang bisa menarik perhatian banyak orang.
Baca juga: Ini Dia Deretan Kreator Konten Perempuan Inspiratif di TikTok
Riset Terlebih Dahulu
Pembuat konten yang juga seorang dosen itu melakukan riset tentang TikTok sebelum membuat konten. Dia mencatat semua masukan dan komentar yang didapat. Setelah itu, melakukan klasifikasi atau mapping tentangnya.Kemudian, pemilik akun @hermaprabayanti itu pun mengaplikasikannya menjadi konten. Hasilnya, konten pertama yang dibuat "meledak" dengan memperoleh hampir satu juta orang penonton. Setelah itu, setiap konten yang dibuat selalu memiliki ratusan ribu views dan jarangnya baginya mendapatkan penonton puluhan ribu.
“Jangan cuma berbagai cerita, tapi mengamati siapa tahu jadi inside positif buat kita,” katanya.
Sesuaikan Kebutuhan Penonton
Dia menambahkan, mengetahui kebutuhan penontonnya juga menjadi langkah penting dalam membuat konten. Dirinya yang berbagai konten tentang edukasi membutuhkan tampilan bagus, sehingga memerlukan kamera dalam pengambilan video. Kondisi ini berbeda dengan sang suami yang cukup menggunakan kamera yang tersemat gawai pintar karena penontonnya cukup dengan tampilan video dari gawai.Tidak hanya itu, dia juga mengaku konsisten dalam mengunggah konten di media sosial ini. Dia mengaku mengunggah konten setiap hari dan kebaruan menjadi unsur penting.
Kenali Diri Sendiri
Sementara itu, pembuat konten Ayuen Star menyarankan pembuat konten untuk mengenal terlebih dahulu diri sendiri dan branding yang ingin diangkat. Kreator konten yang memiliki tujuan untuk menghibur akan berbeda dengan pembuat konten untuk edukasi.Setelah mengetahui diri sendiri, maka langkah selanjutnya adalah fokus dengan menggali kreativitas. Dia menuturkan punya tujuan menghibur dengan bernyanyi, sehingga harus memperhatikan audio dan visual. “Orang melihat juga cara aku bernyanyi,” katanya.
Country Head of Operations TikTok Indonesia, Mahwari Sadewa Jalutama mengatakan pada Ramadan tahun lalu terdapat peningkatan jumlah views video sebesar 70 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2021. Sementara itu, jumlah unggahan video pada Ramadan 2022 juga tercatat lebih tinggi 60 persen apabila dibandingkan dengan Ramadan 2021.
Konten Paling Dicari
Sepanjang Ramadan tahun lalu, terdapat tiga jenis konten yang banyak dicari oleh pengguna TikTok. Pertama adalah konten yang menghibur. Kedua, konten yang menginspirasi seperti makanan untuk berbuka dan sahur atau baju yang dapat digunakan selama Ramadan atau untuk Idulfitri.Konten terakhir yang banyak dicari pada Ramadan tahun lalu adalah autentik. “Kita tidak perlu menjadi orang lain. Tonjolkan apa yang kita punya dan tidak dimiliki orang lain,” katanya.
Konten Paling Dicari
Dia memprediksi, konten yang akan menjadi tren pada Ramadan tahun ini masih seputar tradisi dan budaya tentang puasa. Selain itu, konten tentang ulasan pengalaman belanja juga akan menjadi unggahan yang dicari karena tidak bisa lepas dari TikTok. “Itu jadi salah satu highlight Ramadan,” katanya.Masyarakat juga dapat menemukan kejutan-kejutan kecil di media sosial ini yang akan meramaikan Ramadan 2023. Umpamanyam konten penyanyi yang berisi tentang kegiatan kuliner memasak.
Dia menambahkan, budaya daring tetap melekat di masyarakat walaupun kondisi saat ini sudah bebas menuju normal. Para pembuat konten dan komunitas menggunakan media sosial ini untuk saling berbagi dan menghibur.
Kondisi tersebut juga yang membuat perusahaan meluncurkan kampanye bertajuk Serunya Bareng dengan rangkaian program dan kegiatan. Seperti perilisan konten eksklusif yang dibalut dalam format serial bertajuk Ramadan Indah.
Baca juga: Hal-Hal yang Harus Dihindari saat Live Selling di TikTok
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.