Manfaat Puasa Bagi Tubuh, Dari Detoksifikasi hingga Bikin Awet Muda
24 March 2023 |
18:40 WIB
1
Like
Like
Like
Selama berpuasa, umat Islam akan menahan lapar dan haus sejak matahari terbit hingga matahari terbenam. Meski tidak mendapatkan asupan makanan selama kurang lebih 14 jam, puasa ternyata mendatangkan sejumlah manfaat yang baik untuk tubuh.
Dokter ahli anti-aging dari Morula IVF Jakarta Fanny R Imanuddin mengatakan puasa dapat membantu tubuh melakukan detoksifikasi. Sebab, selama tubuh tidak mengonsumsi makanan atau minuman saat berpuasa, secara otomatis badan akan mengeluarkan racun-racun yang bersarang di dalamnya.
Pada dasarnya tubuh sebenarnya sudah memiliki mekanisme detoksifikasi harian untuk mengeluarkan zat beracun. Prosesnya umumnya terjadi saat malam hari atau saat tubuh sedang tidur. Sebab, saat tubuh sedang beristirahat, secara tidak langsung kita sebenarnya sedang melakukan puasa.
Baca juga: Ini Loh 4 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Tubuh
Proses berpuasa saat tidur itu kemudian membuat tubuh secara alami mengeluarkan racun-racun di dalamnya sehingga badan lebih bersih dan segar saat pagi hari. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki jam tidur yang baik.
Seseorang yang tidur kurang dari 7 jam hingga 8 jam per hari umumnya tidak memiliki mekanisme detoksifikasi yang baik. Oleh karena itu, menjalani puasa saat Ramadan bisa membantu tubuh melakukan detoksifikasi secara lebih sempurna.
Dengan berpuasa, proses detoksifikasi bisa berjalan lebih mulus. Terlebih, proses pembuangan racun tersebut dilakukan pada jam-jam produktif. Hal ini berbeda dengan detoksifikasi yang terjadi pada malam hari saat tertidur.
“Pada saat berpuasa, ada ekstra kerja keras dari tubuh karena menjalani detoksifikasi pada siang hari. Jadi, hasilnya lebih maksimal,” ungkap Fanny dalam diskusi di Instagram Live bertajauk Puasa Itu Menyehatkan yang diadakan oleh Cookpad dan Morula IVF Jakarta, Jumat (24/3/2023)
Selain untuk detoksifikasi, puasa juga bermanfaat karena membuat tubuh mengalami restriksi kalori. Ini adalah kondisi di mana asupan makanan berkurang, tetapi tanpa membuat tubuh mengalami malnutrisi.
Menurut Fanny, restriksi kalori ini berhubungan dengan upaya mencapai tubuh tetap awet muda. Secara sederhana, puasa membuat tubuh mengaktifkan gen tertentu yang memungkinkan terciptanya anti-aging. Hal ini juga membuat penuaan jadi berjalan lebih lambat.
Meskipun demikian, proses anti-penuaan tidak bisa berlangsung begitu saja. Seseorang juga perlu mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya dengan baik. Oleh karena itu, asupan saat berbuka puasa dan sahur menjadi penting untuk diperhatikan.
Di sisi lain, berpuasa juga tidak boleh dilakukan dalam waktu yang lama. Sama seperti pada Ramadan, berpuasa cukup dilakukan dalam waktu satu bulan. Begitu pun dengan orang yang ingin melakukan intermittent fasting, metode diet yang mirip puasa ini juga tidak boleh secara berkepanjangan. Sebab, hal itu justru akan membuat sistem tubuh terganggu
Proses detoksifikasi akan sempurna jika tubuh mendapatkan asupan gizi dan nutrisi yang seimbang saat sahur. Menurut Fanny, orang yang berpuasa akan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi yang cukup. Namun, bukan karbohidrat biasa yang dibutuhkan, melainkan karbohidrat kompleks. Misalnya, pisang, ubi-ubian, nasi merah, nasi hitam, atau kentang.
Dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, rasa kenyang atau energi yang ada di tubuh bisa bertahan lebih lama dari biasanya. Fanny menyarankan agar karbohidrat kompleks ini dikonsumsi sebanyak 30 persen sampai 40 persen dari keseluruhan makanan yang dikonsumsi.
Kemudian, kombinasikan karbohidrat tersebut dengan protein cukup. Cara mengetahui kecukupan protein ialah dengan mengukur kadar protein dengan berat tubuh seseorang. Kebutuhan protein seseorang adalah 1,2 gram per kilogram berat badan.
“Jangan lupa kita juga perlu memenuhi kebutuhan lemak baik. Itu bisa didapat dari alpukat, susu almon, olive oil, dan lainnya,” imbuhnya.
Ketiga makronutrien tersebut wajib ada setiap sahur. Untuk hasil yang lebih baik, imbangi dengan mikronutrien dengan rutin mengonsumsi aneka buah dengan jenis yang berbeda-beda setiap hari. Konsumsi buah juga membuat seseorang jadi tidak mudah dehidrasi saat menjalani puasa.
Baca juga: Rutin Puasa, Begini Rahasia Ari Wibowo Awet Muda Meski Usianya 52 Tahun
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Dokter ahli anti-aging dari Morula IVF Jakarta Fanny R Imanuddin mengatakan puasa dapat membantu tubuh melakukan detoksifikasi. Sebab, selama tubuh tidak mengonsumsi makanan atau minuman saat berpuasa, secara otomatis badan akan mengeluarkan racun-racun yang bersarang di dalamnya.
Pada dasarnya tubuh sebenarnya sudah memiliki mekanisme detoksifikasi harian untuk mengeluarkan zat beracun. Prosesnya umumnya terjadi saat malam hari atau saat tubuh sedang tidur. Sebab, saat tubuh sedang beristirahat, secara tidak langsung kita sebenarnya sedang melakukan puasa.
Baca juga: Ini Loh 4 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Tubuh
Proses berpuasa saat tidur itu kemudian membuat tubuh secara alami mengeluarkan racun-racun di dalamnya sehingga badan lebih bersih dan segar saat pagi hari. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki jam tidur yang baik.
Seseorang yang tidur kurang dari 7 jam hingga 8 jam per hari umumnya tidak memiliki mekanisme detoksifikasi yang baik. Oleh karena itu, menjalani puasa saat Ramadan bisa membantu tubuh melakukan detoksifikasi secara lebih sempurna.
Dengan berpuasa, proses detoksifikasi bisa berjalan lebih mulus. Terlebih, proses pembuangan racun tersebut dilakukan pada jam-jam produktif. Hal ini berbeda dengan detoksifikasi yang terjadi pada malam hari saat tertidur.
“Pada saat berpuasa, ada ekstra kerja keras dari tubuh karena menjalani detoksifikasi pada siang hari. Jadi, hasilnya lebih maksimal,” ungkap Fanny dalam diskusi di Instagram Live bertajauk Puasa Itu Menyehatkan yang diadakan oleh Cookpad dan Morula IVF Jakarta, Jumat (24/3/2023)
Selain untuk detoksifikasi, puasa juga bermanfaat karena membuat tubuh mengalami restriksi kalori. Ini adalah kondisi di mana asupan makanan berkurang, tetapi tanpa membuat tubuh mengalami malnutrisi.
Menurut Fanny, restriksi kalori ini berhubungan dengan upaya mencapai tubuh tetap awet muda. Secara sederhana, puasa membuat tubuh mengaktifkan gen tertentu yang memungkinkan terciptanya anti-aging. Hal ini juga membuat penuaan jadi berjalan lebih lambat.
Meskipun demikian, proses anti-penuaan tidak bisa berlangsung begitu saja. Seseorang juga perlu mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya dengan baik. Oleh karena itu, asupan saat berbuka puasa dan sahur menjadi penting untuk diperhatikan.
Di sisi lain, berpuasa juga tidak boleh dilakukan dalam waktu yang lama. Sama seperti pada Ramadan, berpuasa cukup dilakukan dalam waktu satu bulan. Begitu pun dengan orang yang ingin melakukan intermittent fasting, metode diet yang mirip puasa ini juga tidak boleh secara berkepanjangan. Sebab, hal itu justru akan membuat sistem tubuh terganggu
Perhatikan Kandungan Gizi Saat Sahur
Pola makan sehat (Sumber gambar: Freepik)
Dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, rasa kenyang atau energi yang ada di tubuh bisa bertahan lebih lama dari biasanya. Fanny menyarankan agar karbohidrat kompleks ini dikonsumsi sebanyak 30 persen sampai 40 persen dari keseluruhan makanan yang dikonsumsi.
Kemudian, kombinasikan karbohidrat tersebut dengan protein cukup. Cara mengetahui kecukupan protein ialah dengan mengukur kadar protein dengan berat tubuh seseorang. Kebutuhan protein seseorang adalah 1,2 gram per kilogram berat badan.
“Jangan lupa kita juga perlu memenuhi kebutuhan lemak baik. Itu bisa didapat dari alpukat, susu almon, olive oil, dan lainnya,” imbuhnya.
Ketiga makronutrien tersebut wajib ada setiap sahur. Untuk hasil yang lebih baik, imbangi dengan mikronutrien dengan rutin mengonsumsi aneka buah dengan jenis yang berbeda-beda setiap hari. Konsumsi buah juga membuat seseorang jadi tidak mudah dehidrasi saat menjalani puasa.
Baca juga: Rutin Puasa, Begini Rahasia Ari Wibowo Awet Muda Meski Usianya 52 Tahun
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.