Industri Konser Musik Bergairah, Begini Strategi Promotor New Live Entertainment Gaet Audiens
20 March 2023 |
22:49 WIB
Seiring semakin kondusifnya pandemi, industri konser musik perlahan bangkit kembali, bahkan perputaran bisnisnya kian melaju kencang. Hal itu lantaran mulai masifnya agenda seni digelar saat ini baik seni rupa maupun pertunjukan. Kendati begitu, beberapa pelaku usaha juga tetap menyiapkan sejumlah strategi guna meningkatkan bisnis mereka.
Upaya ini dilakukan agar bisnis mereka kian berkembang di tengah banyaknya kompetitor yang terus bermunculan.
Founder & Creative Director New Live Entertainment, Dino Hamid menjelaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah agenda konser yang menjadi intellectual property (IP) untuk 2023. Salah satunya adalah Jakarta Concert Week yang baru saja selesai dihelat.
Baca juga: Musisi & Komposer Yovie Widianto Bakal Konser di JCC, Catat Tanggalnya!
Bukan sebuah festival musik, Jakarta Concert Week merupakan rangkaian agenda konser yang akan dihelat selama sepuluh hari berturut-turut yang tahun ini digelar pada 10-19 Maret 2023. Selain itu, New Live Entertainment (NLE) juga akan menggelar Circus Concerto yang mengombinasikan antara konser musik dengan sirkus.
"Kami memang fokus ke konsep. Jadi kami membuat konsep pertunjukan musik yang baru dengan market yang hari ini potensial di industri konser dan festival musik," katanya kepada Hypeabis.id.
Diakui oleh Dino bahwa pertumbuhan industri konser musik yang potensial saat ini juga diiringi oleh semakin banyaknya promotor baru bermunculan. Alih-alih menyuguhkan konser atau festival musik yang mainstream, NLE justru mencoba menawarkan konsep pertunjukan musik yang relatif baru di Tanah Air.
Sebab, menurutnya, setiap konser musik cenderung akan menawarkan hiburan yang sama terutama dalam menyuguhkan deretan lineup atau para musisi yang tampil. Namun, konsep dan eksperimen penonton menjadi celah bagi para promotor untuk menawarkan sesuatu yang baru.
"Jadi orang punya opsi untuk mendapatkan hal baru," terang pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Promotor Musik Indonesia itu.
Dino menuturkan seperti namanya, sebagai promotor, New Live Entertainment (NLE) selalu berupaya untuk menyajikan konsep hiburan yang baru bagi masyarakat. Beberapa event yang telah dibuat NLE di antaranya Jisphoria, Pengabdi Pesta, New Live! Experience, dan Mandalika Video Vibes.
"Kuncinya memang harus inovatif di tengah pasar yang sangat dinamis ini. Jadi kami sebagai promotor harus tepat ingin menyasar ke target pasar yang mana," ujarnya.
Selain menyiapkan konten pertunjukan musik yang menarik, penting bagi promotor untuk dapat menguatkan kapabilitas sekaligus mengatur perhitungan bisnis yang tepat agar usaha dapat berjalan sesuai target.
Sebab, menurut Dino, industri konser musik adalah salah satu bidang bisnis dengan potensi risiko sekaligus keuntungan yang besar. Jika perhitungan bisnisnya tidak matang dan kontennya yang kurang menarik, bukan tidak mungkin sebuah promotor justru akan menemukan jurang kerugian.
"Banyak acara gagal bukan karena masalah perizinan, tapi karena promotornya yang enggak siap. Karena kalau dijalankan akan rugi, makanya jadi ditunda atau dibatalkan. Akhirnya citra ke industri konser juga jadi tidak baik," paparnya.
Baca juga: Momen Seru Konser BLACKPINK di Jakarta, Aksi Panggung Solo hingga Rosé Curhat Kepanasan
Sebagai sebuah ekosistem bisnis, Dino pun optimistis bahwa industri konser musik akan bisa terus berjalan pada tahun depan meski dibayangi akan risiko resesi ekonomi. Sebab, lanjutnya, perputaran uang yang terjadi dalam industri tersebut turut menghidupkan sejumlah entitas bisnis yang terlibat di dalamnya.
Editor: Fajar Sidik
Upaya ini dilakukan agar bisnis mereka kian berkembang di tengah banyaknya kompetitor yang terus bermunculan.
Founder & Creative Director New Live Entertainment, Dino Hamid menjelaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah agenda konser yang menjadi intellectual property (IP) untuk 2023. Salah satunya adalah Jakarta Concert Week yang baru saja selesai dihelat.
Baca juga: Musisi & Komposer Yovie Widianto Bakal Konser di JCC, Catat Tanggalnya!
Bukan sebuah festival musik, Jakarta Concert Week merupakan rangkaian agenda konser yang akan dihelat selama sepuluh hari berturut-turut yang tahun ini digelar pada 10-19 Maret 2023. Selain itu, New Live Entertainment (NLE) juga akan menggelar Circus Concerto yang mengombinasikan antara konser musik dengan sirkus.
"Kami memang fokus ke konsep. Jadi kami membuat konsep pertunjukan musik yang baru dengan market yang hari ini potensial di industri konser dan festival musik," katanya kepada Hypeabis.id.
Ilustrasi konser musik (Sumber gambar: Mikky K/Pexels)
Konsep Baru
Diakui oleh Dino bahwa pertumbuhan industri konser musik yang potensial saat ini juga diiringi oleh semakin banyaknya promotor baru bermunculan. Alih-alih menyuguhkan konser atau festival musik yang mainstream, NLE justru mencoba menawarkan konsep pertunjukan musik yang relatif baru di Tanah Air.Sebab, menurutnya, setiap konser musik cenderung akan menawarkan hiburan yang sama terutama dalam menyuguhkan deretan lineup atau para musisi yang tampil. Namun, konsep dan eksperimen penonton menjadi celah bagi para promotor untuk menawarkan sesuatu yang baru.
"Jadi orang punya opsi untuk mendapatkan hal baru," terang pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Promotor Musik Indonesia itu.
Dino menuturkan seperti namanya, sebagai promotor, New Live Entertainment (NLE) selalu berupaya untuk menyajikan konsep hiburan yang baru bagi masyarakat. Beberapa event yang telah dibuat NLE di antaranya Jisphoria, Pengabdi Pesta, New Live! Experience, dan Mandalika Video Vibes.
"Kuncinya memang harus inovatif di tengah pasar yang sangat dinamis ini. Jadi kami sebagai promotor harus tepat ingin menyasar ke target pasar yang mana," ujarnya.
Selain menyiapkan konten pertunjukan musik yang menarik, penting bagi promotor untuk dapat menguatkan kapabilitas sekaligus mengatur perhitungan bisnis yang tepat agar usaha dapat berjalan sesuai target.
Sebab, menurut Dino, industri konser musik adalah salah satu bidang bisnis dengan potensi risiko sekaligus keuntungan yang besar. Jika perhitungan bisnisnya tidak matang dan kontennya yang kurang menarik, bukan tidak mungkin sebuah promotor justru akan menemukan jurang kerugian.
"Banyak acara gagal bukan karena masalah perizinan, tapi karena promotornya yang enggak siap. Karena kalau dijalankan akan rugi, makanya jadi ditunda atau dibatalkan. Akhirnya citra ke industri konser juga jadi tidak baik," paparnya.
Baca juga: Momen Seru Konser BLACKPINK di Jakarta, Aksi Panggung Solo hingga Rosé Curhat Kepanasan
Sebagai sebuah ekosistem bisnis, Dino pun optimistis bahwa industri konser musik akan bisa terus berjalan pada tahun depan meski dibayangi akan risiko resesi ekonomi. Sebab, lanjutnya, perputaran uang yang terjadi dalam industri tersebut turut menghidupkan sejumlah entitas bisnis yang terlibat di dalamnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.