Slipknot (Sumber gambar: Flickr/Raph_PH)

6 Fakta yang Wajib Kalian Ketahui Tentang Slipknot, dari Sejarah hingga Topeng & Genre

15 March 2023   |   16:00 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Kelahiran Slipknot pada dekade 90-an akhir membawa warna baru bagi musik metal dunia. Mereka enggak cuma menggebrak panggung lewat musik cadasnya, tetapi juga topeng dan kostum yang mereka kenakan. Kalian, khususnya generasi 90-an, boleh jadi mengenal Slipknot dari topengnya, alih-alih lagu mereka. 

Band yang dibentuk pada 1995 di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat ini diagendakan bakal manggung ke Indonesia. Mereka menjadi tamu utama dalam ajang Hammersonic di festival Hammersonic, Ancol, Jakarta, pada 18-19 Maret 2023. 

Baca juga: Ada Slipknot dan Saosin, Cek Lineup hingga Akomodasi Hammersonic 2023

Buat penikmat musik metal nasional, kehadiran Slipknot bisa menjadi ajang nostalgia, mengenang album-album mereka yang sempat hit. Seperti album pertama mereka, bertajuk Slipknot

Dirilis pada 1999, album ini terjual lebih dari 9,3 juta album. Slipknot sempat masuk dalam jajaran Billboard 200. Single dalam album tersebut, Wait and Bleed dinominasikan untuk Best Metal Performance pada Grammy Awards 2021. Album ini juga menjadi the biggest selling extreme metal album pada masa itu.

Untuk menyegarkan kembali ingatan pada band ini, Hypeabis.id telah merangkum berbagai fakta menarik tentang band ini. Simak informasi selengkapnya. 


1. Titik Awal Perjalanan Slipknot

Band ini terbentuk di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat, pada 1995. Tiga orang berperan dalam pembentukan grup musik ini, mereka adalah Shawn Crahan (percussion), Joey Jordison (drummer), dan Paul Gray (bassist). 

Mengutip allmusic.com, pada perayaan Halloween 1996, Slipknot memulai perjalanan musik mereka dengan merilis album Mate. Feed. Kill secara independen. Peluncuran itu bertepatan dengan perayaan Halloween. Album itu didistribusikan oleh label -ismist yang berbasis di Nebraska.

Label rekaman Roadrunner Records kemudian kepincut dengan album tersebut. Mereka pun akhirnya menandatangani kontrak dengan band tersebut pada 1997. Di bawah naungan label rekaman ini, Slipknot bekerja sama dengan produser Ross Robinson untuk mengeluarkan album Slipknot pada 1999. Dari album itulah, pamor mereka sebagai band cadas naik di belantika musik Amerika Serikat. 

Slipknot dikenal bukan hanya lewat musik cadasnya, tetapi juga citra yang dibangun. Bahkan, penampilan mereka di panggung menjadi sorotan banyak penggemar musik metal. Band tersebut tampil dengan energi yang sangat tinggi, sehingga Crahan terluka dan jahitan dua kali pada musim panas itu karena terkena drum kit-nya sendiri. 

Pada musim semi 2000, album Slipknot mendapatkan sertifikasi platinum; yang merupakan album pertama yang mencapai hal tersebut dalam sejarah Roadrunner Records.


2. Personel

Saat ini Slipknot diperkuat sembilan personel. Mereka adalah Shawn "Clown" Crahan (perkusi, backing vocals), Craig "133" Jones (keyboard), Mick Thomson (gitar), Corey Taylor (lead vocals), Sid Wilson (keyboard), Jim Root (gitar), Alessandro Venturella (bass), Jay Weinberg (drum), dan Michael Pfaff (perkusi). 

Namun, pada awal terbentuk grup ini hanya diperkuat enam anggota. Mereka adalah Shawn Crahan, Paul Gray, Joe Jordison, Chris Fehn, Jim Root, dan Anders Colsefni. Posisi personel terus mengalami perubahan pada tahun-tahun berikutnya. Pada 1997, Colsefni cabut dari band tersebut. Posisinya digantikan oleh Corey Taylor sebagai vokalis.

Dua tahun berikutnya, giliran Mick Thomson, bergabung sebagai anggota ke-9. Pada 2010, bassist mereka, Paul Gray meninggal dunia usai overdosis obat-obatan terlarang. Posisinya digantikan oleh Venturella. Kemudian pada 2013, Jordison diberhentikan dari grup tersebut. Posisinya diisi oleh Jay Weinberg. 


3. Genre Musik

Genre musik yang diusung Slipknot sejatinya heavy metal. Namun, mereka juga memasukkan unsur dari berbagai genre lain, seperti nu-metal, alternative metal, dan hard rock. Selain itu, mereka pun kerap menggabungkan suara vokal yang bervariasi, termasuk growling, rap, dan clean singing, dengan irama yang agresif dan penuh energi. 

Di samping itu, Slipknot juga dikenal dengan penggunaan perkusi yang kompleks dan perkusi tambahan, seperti tongkat drum dan perkusi elektronik, yang memberikan ciri khas suara yang unik pada musik mereka. 

Dalam beberapa album terakhir, mereka pun memasukkan beberapa elemen musik industrial dan elektronik ke dalam musik mereka. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka terbuka untuk bereksperimen dengan berbagai jenis suara dan gaya musik.


4. Popularitas

Sebagai band metal, Slipknot terbilang inovatif. Mereka mempunyai musik yang berbeda dibandingkan dengan band metal pada umumnya. Tentu yang paling ikonik dari band ini adalah topeng-topeng dan kostum yang mereka kenakan. Hal itulah yang membuat grup ini dikenal oleh publik. 

Selain dari aspek musikal dan visual, Slipknot pun populer lantaran konten lirik mereka yang penuh dengan tema dark, depresi, dan kekerasan. Berbagai faktor itulah yang akhirnya membuat Slipknot memiliki basis fans kuat, sampai sekarang. 


5. Topeng Slipknot

Shawn Crahan adalah sosok yang berperan dalam lahirnya ciri khas Slipknot ini. Menurut Planet Radio, pada awal band ini berdiri, Crahan muncul di latihan band memakai topeng badut. Ternyata gaya tersebut menjadi inspirasi para personel lain dalam bermusik. Akhirnya pada 1997, Slipknot memutuskan bahwa setiap personel wajib menggunakan topek unik, bersama dengan kostum mereka. 

Citra yang dimunculkan Slipknot tersebut memang berhasil memikat para penikmat musik cadas dunia. Berkat topeng tersebut, band mereka mudah dikenali dibandingkan dengan band-band sejenis lainnya. 

Berbicara tentang penampilan Slipknot di Kerrang! Radio pada Februari 2020, Corey Taylor mengatakan: "Saya memberikan banyak penghargaan kepada Clown. Imajinasinya, visinya dalam banyak hal telah membantu membentuk ini selama bertahun-tahun.

"Tentu saja, kami memberikan kontribusi dan melakukan bagian kami tetapi visi penyatuannya dalam banyak hal telah membantu kami mempertahankan risiko, tampilan, dan perhatian pada detail. Jadi bahkan ketika kami melakukan hal-hal besar seperti pengungkapan di internet untuk pakaian baru, topeng baru, dan sebagainya, itu masih menjadi hal yang besar.

"Karena kami mulai dari awal tahu bahwa kami harus berkembang, tahu bahwa kami harus tetap relevan, dan salah satu hal yang kami ketahui harus kami lakukan adalah mencari cara untuk terlihat seperti satu kesatuan dan melakukannya dengan cara yang tidak terasa dipaksa."


6. Album Slipknot

Sejauh ini, Slipknot telah melahirkan berbagai album. Termasuk di dalamnya Slipknot (1999), Iowa (2001), Vo. 3: (The Subliminal Verses) (2004), All Hope Is Gone (2008), '.5: The Gray Chapter' (2014), 'We Are Not Your Kind' (2019) dan 'The End, So Far' (2022).

Baca juga: Cek 5 Fakta Unik Hammersonic 2023, Konser Musik Metal Terbesar di Asia Tenggara

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Tur Dunia Babymetal,  Indonesia Jadi Negara Pertama yang Dikunjungi Meski Tuai Kritik

BERIKUTNYA

Jangan Mager Ya, 1 dari 3 Orang Dewasa Berpotensi Terkena Osteoporosis saat Lansia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: